Cynder & Xander

1.3K 128 4
                                    

Winanta menatap gadis yang tengah terlelap dalam tidurnya, banyak pertanyaan yang muncul di benaknya,tentang siapa Karina ,jika ia bagian dari anthromorps kenapa Karina tidak mengingatnya wajah seperti Karina.

"Ini durasi terlama dari yang gue kira"

Winanta berniat beranjak pergi dari tempatnya is berdiri ,namun tangan lembut itu malah menahanya untuk pergi.

"Winter... I'm sorry " winanta menengok kebelakang,menatap Karina memanggil nama hybridnya, ia tidak pernah merasa senyaman dan senang ini ketika nama hybridnya di panggil,suara Karina begitu dominan di telinganya, ia menyukai nya.

"Kalau gini gimana gue bisa nahan heat ,Lo terus aja ngeluarin feromon" winanta menggumam ,melihat Karina masih memejamkan matanya.

"Tetep disini... " Karina membuka matanya, untuk sepersekian detik matanya berubah jadi merah kemudian kembali redup.

"Ada banyak pertanyaan yang ingin saya ajukan padamu tentang Akai" winanta mengkerut kan keningnya,ia masih bingung tentang kejadian berubahnya rambut Karina,dan tiba tiba saja Karina menanyakan tentang Akai,yang ia tahu bahwa gadis di depannya satu jam lalu baru saja tahu tentang shadow world dan Akai.

"Aduh, kepalaku pusing banget" Karina melepaskan tautannya , memegang kepalanya.

"Eh?! Bentar aku ambilin obat dulu"

"Bu winanta ga usah repot-repot,saya baik baik saja" Karin menduduk kan dirinya,menyandarkan punggungnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa saya bisa ada di sini?" Karina mengerjapkan matanya , kemudian menatap jam tangan yang melingkari tanganya.

"Oh my Gosh... Mereka pasti mencarimu" Karina berniat beranjak dari kasurnya, namun di tahan oleh winanta.

"Malam ini kamu nginep disini, saya udah bilang ke keluarga mu kalau kamu harus nginep disini"

"Papa ga marah kan?"

"Little.. dia melacak motormu" Karina menghela nafas panjang.

"Dia ga ngebiarin saya pergi ketemu dengan xander"

"Temanmu??" Karina mengangguk lalu menatap winter yang kini malah naik di kasur ,dan duduk santai menatapi dirinya.

"Eee?? Bu??"

"Yaaa???!"  Winanta masih saja menatapnya, senyumnya terukir,satu jam yang lalu ia ingin tahu siapa itu xander .

"Ceritakan tentang temanmu? " Karina mengerjapkan matanya.

"Maksudku ceritakan kenapa papa mu akan marah ketika kamu pergi ketemu Xander"

"Umm ,yang aku tahu papa punya teman,mereka musuhan karena sesuatu yang ga bisa aku ceritain ,nah temen nya ayahku itu punya anak namanya Xander, Xander dan aku adalah teman kecil,hubunganku dengan dia lambat lain menjadi hubungan special" Karina mengingat bagaimana mereka bersama waktu itu.

"Kwangya hills, Bu winanta pernah saya ajak kesana kan? Kami putus disana,kami ga tahu kalau ternyata Xander sudah merencanakan ini sejak awal. "

"Maksudnya , lebih tepatnya waktu itu adalah acara pertunangan kami, namun kebahagian itu berubah menjadi 360 derajat,berubah menjadi malapetaka , saya punya 2 orang kakak , kakak laki laki ku tertusuk pisau yang Xander pegang" Karina menunduk , wajahnya mengusap kasar.

"I'm sorry to hear that,maaf malah memintamu menceritakan itu"

"Gapapa kok , Bu winanta ga salah,ini keputusan saya untk nyeritain ini ke bu winanta."

"Oke, menurut ku kamu juga harus tahu tentang ini karina" Karina menelengkan kepalanya menatap winanta dengan intens, winanta gugup ketika Karina menatapnya dengan begitu lekat, desiran aneh itu muncul lagi, sudah 7 tahun dia tidak merasakan hal yang serupa seperti ini.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Where stories live. Discover now