Evanescent(hilang)

780 78 0
                                    

Bulan tampak berpijar lebih terang dari biasanya, suara angin semilir menemani langkah kaki seseorang yang mengenakan jubah hitam, rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja, meski rembulan bersinar terang, ia masih harus membawa obor untuk menerangi jalanya, bukan karena dia takut gelap tapi api merupakan satu satunya cara agar hewan buas tidak mendekat disamping itu juga menghangatkan badan.

Kepulan nafasnya terlihat,menunjukan bahwa udara malam itu begitu dingin, matanya ,kemudian ia berhenti ketika ia menemukan tanah yang lumayan landai ,ia membuat api unggun kecil ,sebenarnya untuk ukuran makhluk anthromorps seperti nya, melakukan perjalanan panjang tidaklah melelahkan, hanya saja karena ia ingin untuk beristirahat sambil menikmati malam yang tenang dengan Bintang bintang yang gemerlap, bibirnya tersenyum tipis.

"Sudah lama ,aku tidak menginjakkan kaki di dunia bayangan" matanya memandang lurus ke arah bintang yang terlihat terang.

"Kita pernah memandangi bintang itu bersama" gumanya ,pikirannya menerawang ke dalam masa lalunya.

Flashback>>>>>>

"Alice kemari!! " Ucap laki laki bertubuh tinggi yang kini sedang membuat api unggun kecil, ia kemudian menatap 3 sosok temannya yang sedang mendirikan sebuah tenda yang mereka dapat dari dunia manusia .

" Benda seperti ini cukup keren! Waahh...." Ucap seseorang pria yang paling muda.

"Hei Arthur, kamj mencuri lagi??tidakkah kamu takut dengan manusia?" Ucap perempuan yang kini sedang memakan buah pir yang ia beli tadi pasar.

"Elina,kamu juga memakan buah dari dunia manusia ,tidak kah kamu takut kalau akan keracunan dan mati konyol?"

"Arthur kamu tidak lihat kalau energi ku sekarang lebih kuat setelah memakan sayuran yang bernama bayam?" Ucap pria yang keluar dari dalam tenda tersebut.

"Yah dan makanan favorit mu adalah bayam Alex aku tahu itu, benar tidak terlihat dari ras anjing" ucap pria yang masih bergeming dengan beberapa kayu bakar di depan api unggun

"Aah Benedict pernah memakan buah yang dia kira adalah anggur!" Arthur menatap pria yang di ketahui bernama benedict.

"Aah itu terdengar memalukan" gumamnya kemudian menatap gadis yang kini menghampirinya.

"Aku mendapat resep masakan terenak di dunia manusia" ucap nya sambil mengambil ikan yang Meraka buru di hutan tadi .  Benedict mengangkat alisnya.

"Daun pisang dan bambu? Kamu yakin?? Ini bisa di makan?" Alice tergelak mendapati pertanyaan dari Arthur,membuat Elina,Alex mendekat ke arah mereka

"Ini hanya media untuk memasaknya, nanti kita akan bungkus ikannya dengan bumbu nya" ucap alice

"Tch... Kalian sangat terobsesi dengan dunia manusia? Terlalu terobsesi akan membuat kalian hancur ,apalagi mempercayai Manusia," Elina berucap kemudian melirik Benedict.

"Benedict ,Alice sedang mengandung anakmu , jadi jangan terlalu sering pergi ke dunia manusia  apalagi mengajak Alice dan. 2 orang konyol ini, mereka akan membuat masalah,"

"Oke hanya Arthur saja ya yang sering mencuri benda benda milik manusia" Alex menolak ketika ia di tuduh membuat masalah.

"Elina ,aku akan mengembalikan nya percaya deh"

"Sudah berapa kali kamu, mengatakan itu?! " Elina menjewer telinga pria tinggi itu ,Arthur menatap Benedict memohon pertolongan, Benedict menggeleng kan kepalanya, lalu menatap Alice , sama Alice malah tertawa , kemudian tatapan nya beralih ke Alex.

"Itu pantas untukmu, " Alex tersenyum kemudian duduk mendekatkan diri nya ke depan api unggun.

"Elina ayolah ....baku mohon... " Arthur menatap gadis itu dengan memelas .

"Oke ... Aku lepaskan kali ini" Arthur terlihat mengusap telinganya yang memerah akibat jeweran dari Elina, mereka pun duduk mengelilingi api unggun kecil itu,sambil menunggu ikan yang  Alice letakan di api unggun itu matang.

" Bagaimana dengan perkembangan  keluarga mu ? clan mamba? " Tanya Benedict

"Masih saja bersikeras menyuruh kakak ku untuk naik ke posisi raja" Arthur menghela nafas

"Bukankah itu bagus? Kamu bisa meminta padanya ,mengajukan perjanjian perdamaian dengan clan Akai , dan clan Hybrid lainnya"

"Jika itu terjadi aku akan tinggal di Akai dan menulis banyak karya sastra" Arthur tersenyum.

"Pasti,karena aku percaya kakakmu adalah pemimpin yang baik "

"Pertanyaan utama ? Kapan dia lahir ? " Tanya Arthur pada Benedict

"Yang kutahu segera sih" ucap benedict kemudian mengelus perut Alice.

"Nah .. seharusnya kau berfokus pada kelahiran putrimu benedict bukannya bermain di dunia manusia."

"Aku gak bermain , nanti kalian akan tahu jika sudah waktunya" Benedict menatap semuanya yang ada disana.

<<<Flashback Off

Pria itu menggenggam erat kayu obor tersebut, giginya menggertak , matanya kemudian menajam.

"Jika saja  aku menuruti permintaan Alice,mungkin perang tidak akan terjadi ,tidak akan ada korban dan dendam yang terus bermunculan

Aku sering mengatakan kesiapan tapi bahkan aku terlalu siap sehingga melupakan segala resiko yang harus di korbankan " pria itu menyenderkan punggungnya pada pohon yang ada di belakang nya.

"Evanescent , segalanya hilang begitu saja tanpa aba aba" pria itu memejamkan matanya, menghela nafas beratnya lalu memaksa nya untuk terlelap.
.
.
.

.
.

.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang