PERSIAPAN

499 63 0
                                    

Cynder mengeratkan syalnya, ketika salju menerpanya sesampai di dekat jalan menuju tempat William berada, hembusan nafasnya masih terlihat mengepul ke atas, sedangkan Xander membenarkan tali sepatu nya yang tadinya lepas karena berlari tadi.

"Kamu yakin rumahnya disana? " Xander merotasikan matanya ketika Cynder menatapnya ragu.

"Kau lupa ? Padahal dulu kau yang sering kesini" Cynder hanya mengerjapkan matanya.

"Tempatnya sudah banyak yang berubah Xander"  gadis itu berjalan sambil tersenyum tipis, ia mengingat bagaimana dulu ia sering bermain bersama pangeran William di pinggiran kota Nordin, tempat yang jarang di ketahui oleh orang orang.

"Harusnya sih tinggal beberapa langkah lagi tapi kenapa kita tidak menemukan rumahnya sih? " Gerutu Xander membuat Cynder mendelikan matanya.

"Lihat sekarang kamu yang cerewet" Cynder melangkahkan kakinya mendahului Xander ,tanganya ia masukan agar hangat, dinginya udara membuat beberapa tumbuhan di sekitar nya mengkristal.

"Selamat datang nona cynder" Ucap serigala menghampiri Cynder , sedangkan Cynder malah memundurkan tubuhnya ,rasa trauma dengan serigala masih ada pada dirinya.

"Uwah bisa bicara? " Ucapnya bersembunyi di balik punggung Xander. Sedangkan adiknya ini malah tertawa terbahak membuat Cynder menoyor kepala belakangan.

"Kau berani menertawaiku hah? " Bisik Cynder di telinga Xander.

"Maaf  mengagetkan mu Nona Cynder" serigala itu berubah menjadi sosok manusia normal ,dengan balutan vest hitam yang melekat pada tubuhnya, rambut semakin luwes dengan tatanan rambut mulet , kini Cynder merasa aman dan tidak lagi berdiri di belakang Xander .

"Saya Ivander ,teman dari Wiliam axelton, saya di amanatkan untuk menjemput nona Cynder "  pria itu membungkuk .

"Aah,baiklah.. terimakasih tuan malah jadi anda yang repot. "

Ivander menggeleng cepat ,malah tersenyum cerah.

"Suatu kehormatan bagi saya ditugaskan untuk menjemput pemimpin Clan mamba,kalau begitu mari ikut saya" ivander berjalan di ikuti oleh Cynder dan Xander yang masih berjalan sambil menatap pemandangan air terjun yang memanjakan matanya.

"Aah kalau di dunia manusia sudah kupastikan ini akan jadi tempat wisata yang ramai" gumam Xander masih bisa di dengar oleh kedua orang berbeda ras tersebut.

.
.
.
.

Trivia atau sering disebut Ivy menatap Karina tidak percaya, dia seolah merasakan mimpi yang begitu nyata, berkali kali ia mencubit pipinya, lalu setelah ia yakin ia segera menghambur memeluk Karina dengan erat,memeriksa sekujur tubuh Karina dengan teliti.

"Mana ada yang sakit? Lo baik baik saja kan? Hah si Cynder ga ngapa ngapain Lo kan? " Cecaran pertanyaan yang sama dengan apa yang di lontar kan Gisella waktu dia pertama kali mendatangi rumahnya bahkan si Yeni dan Risa ikut memeluk Karina dengan erat tadi.

"Gue baik baik saja kak" ucap Karina tersenyum ,matanya menyipit.

"Bisa lolos gitu aja? " Ivy mengerjapkan matanya ,menatap  mata Karina mencari jawaban atas pertanyaan nya.

"Ada banyak hal yang gue ingin sampaiin tapi kurasa kita harus pergi cepet,masuk ke mobil dulu ya" ucap Karina ,kemudian menatap ryujin.

"Jin,gue nitip bilangin ke kak ailin kalau kita bakal pergi ,tapi gue janji ga bakalan lama kok " ucap Karina membuat kening ryujin mengkerut.

"Ke mana?? " Tanya ryujin bingung ,pasalnya hanya dirinyalah satu satunya manusia di antara mereka bertiga.

"Kalau kak ailin nanya bilang aja kita ke Shadow world gitu"  ucap Karina ,ryujin hanya mengerjapkan matanya ketika  mobil Porsche itu melangkah pergi menjauhi dirinya.

"Hah?! Kok gue di tinggalin gitu aja? Mana bawa kak Ivy lagi "

.
.
.
.
.

Winter kini tengah memakai setelan baju khas kerajaan,kemudian ia mengambil syall merah,ia menatap bordiran bertuliskan Chaterine. Ia mengingat ketika mereka pergi ke Nordic kota di dunia manusia,saling memadu kasih dalam hangatnya pelukan.

"Winter? " Ucap seseorang mengalihkan perhatiannya, ia menatap sosok perempuan bergaun peach dengan rambut di sanggul .

"Bibi Elina? Ada apa?? " Tanya winter ,wanita itu mendekati winter,lalu memberikan liontin batu kecil.

"Ini milik ibumu, aku menemukannya di gudang penyimpanan " winter meraih liontin batu itu.

"Aah terimakasih bibi , kukira aku tidak pernah memilik barang berharga milik ibuku"  winter tersenyum lalu memakai kalung tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aah terimakasih bibi , kukira aku tidak pernah memilik barang berharga milik ibuku"  winter tersenyum lalu memakai kalung tersebut.

"Kamu terlihat cantik ,kamu memang anaknya Alice Foster  " ucap Elina terkekeh lalu mengusap Surai pendek milik winter.

"Hati -hati di jalan, kembali lah dengan selamat,mencari Wiliam tidak semudah membalikkan telapak tangan" ucap Elina, winter mengangguk pasti .

"Tenang bibi, aku pasti pulang membawa perdamaian juga untuk anthromorps" ucap winter sambil tersenyum.

"Aah? Syal itu milik???" Winter mengangguk.

"Milik Chaterine,dia pernah memijamkan ini padaku" winter kemudian memakai syall tersebut dengan asal

"Astaga , kamu ternyata masih saja seperti anak kecil " ucap Elina sambil membenarkan syal tersebut .

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu itu terdengar

"Masuk" ucap winter dengan santai .

"Nona winter sudah di tunggu oleh tuan  aldrict dan yang lainnya" ucap pelayan tersebut.

"Aah,baiklah ,tunggu sebentar aku akan datang ke bawah." Ucap winter pada pelayan tersebut,

"Bibi aku pergi dulu ya, tetap sehat loh di istana, pakai mantelmu ketika salju turun" ucap winter menepuk pundak Elina.

"Dasar.. bukankah seharusnya bibi yang mengatakan itu??" Winter menampakan senyum nya , lalu beranjak pergi meninggalkan kamarnya .

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang