Senandika & Pertemuan

351 55 1
                                    

Senandika adalah alam bawah sadar seseorang, alam di dalam senandika berbeda beda tergantung penggunanya,
Seperti senandika milik Cynder dengan nuansa alam yang sejuk serta pohon kehidupan berwarna ungu , pohon tersebut adalah titik pusat dari semua kekuatan yang ada , termasuk tempat elixir singgah, elixir adalah kekuatan khusus yang hanya dimiliki oleh seorang Guardian , dalam era sebelum nya tepatnya era the guardian , Guardian adalah 5 orang penjaga batu Rubby yang  awalnya hanya ada 5 batu utama kemudian karena terjadinya perubahan molekul energi di  kedua batu akhirnya batu Rubby terpecah menjadi 7 batu kecil dengan daya magis yang besar.

.
.
.
.
.

Karina memegang erat baju milik Gisella sedangkan tangan yang satunya menggenggam erat tangan Ivy.

Ia mendongak menatap Ivy yang kini mulai meringis, tangan satunya ia gunakan untuk memegang batang pohon yang bertengger di tebing .

"Aaaarg! Yahh kita beneran bakal mati konyol " ucap Ivy yang Kini menatap jurang di bawahnya.

"Ini salah Lo, kalau saja Lo ga nyentuh apapun benda disini kita ga akan berakhir disini " ucap Gisella yang tidak kalah berteriak, suaranya bergema .

Mereka kini berada di ujung tebing ,setelah ulah Karina yang menyentuh tumbuhan aneh tadi ,tumbuhan itu berubah menjadi monster mengerikan sebelum akhirnya lenyap melarikan diri ketika mereka sampai di ujung tebing,entah kenapa tumbuhan itu melarikan diri , mereka akhirnya menghela nafas ,namun belum selesai dengan  helaan nafas mereka, ketiganya Didatangi tanaman bersulur merah yang muncul dari  bawah jurang menarik kaki gisella hingga akhirnya mereka hampir saja terperosok jika Ivy tidak mengeluarkan mantra sihirnya dengan cepat .

"Oh bung ,Lo bisa diam? Gue bisa aja lepasin Lo biar kak Ivy bisa lebih ringan ngangkatnya" ucap Karina

"Yaaa!! Jangan!"

"Hei kalian? Bisakah diam? Gue disini bahan beban kalian dan energi sihirnya bentar lagi ilang"

"Yah kak Ivy keluarin lagi dong" ucap Karina memelas

"Lo pikir energi gue ga habis ? Dan bergenarasi terus menerus? "

Kretekk ..

"Tunggu suara itu??? " Ivy panik menatap batang pohon tersebut

Ketiganya menggeleng dengan cepat

"Aaaa!!! " Mereka bertiga jatuh kedalam jurang curam tempat tanaman sulur merah itu berada.

.

Karina meringis ketika dirinya tidak merasakan sakit , ia kemudian membuka matanya kirinya,terkejut ketika Mereka bertiga kini malah berada di atas awan,ketiganya saling berpandangan kemudian menatap laki laki yang tampak tidak asing.

"Sebentar kayanya pernah lihat deh? " Ivy dan Gisella mengangguk setuju,mereka mencoba mengingat ingat.

Kai menurunkan ketiganya ke tanah dengan hati hati.

"Selamat datang, saya sangat terhormat bisa bertemu dengan kalian secara langsung" ucap KAI sambil tersenyum simpul.

"Bagaimana dengan dunia ini? Apakah kalian menikmati nya? "

"kami hampir mati " ucap Karina membuat Ivy menyenggol perut perempuan itu  dengan siku lancipnya

.
.
.
.
.

Winter mengerjap kan matanya,berusaha untuk menyadarkan dirinya ,namun memang matanya melihat sosok perempuan dengan manik ungu tersebut tengah terbaring, tidak ada tanda tanda bahw ia akan bergerak hanya sekedar bernafas , ia bisa melihat wajah pucat perempuan itu.

"Ibu..." Gumamnya, akhirnya winter sadar ia berada dimana , tempat yang remang remang hanya di temani obor berwarna biru safir ia berniat mendekati ibunya namun aliran oistri mengejutkan nya, ia mengedarkan pandangannya ,ya dia berada di sebuah perisai entah terbuat dari apa, tapi ia yakin ini adalah perisai milik ayahnya.

"Hallo selamat malam putriku tercinta?? Bagaimana perasaan mu ketika melihat ibumu ini? Apakah kamu ingin menolongnya?"

"Tcchh...apa rencanamu? " Winter menatap nyalang pria bermata biru dengan senyum yang menyeramkan bagi winter.

"Dimana kakakku!!" Ucap  winter,pria itu tertawa tak kalah lantangnya.

"Ayo tebak?? Apa yang telah kamu lakukan pada mereka" Benedict menampilkan sebuah hologram Castle yang sudah rusak parah dengan kristal es yang mencuat kemana mana, terlihat beberapa prajurit terusik benda itu .

"Gak mungkin!!" Ia menggeram

"Loh ?? Es adalah spesialisasi mu kan?" Ucap benedict mendekatkan dirinya,menatap tajam winter yang kini terlihat memundurkan kakinya.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Where stories live. Discover now