Arunika

357 44 1
                                    

"arunika muncul dari gulita ,  Kirana tampak membelah jumantra ,api mendusta , sedangkan Cakrawala menolak nya,sang  naga akan pergi ke dalam api yang berdusta. Meninggalkan Sang lotus merana durja"

Cynder merasa muak karena kata kata itu selalu terbesit di pikiran nya Sekarang,syair yang amat menyedihkan benar benar terjadi pada kehidupan nya, meskipun William selalu menenangkannya dan berkata semua akan baik baik saja,bagi Cynder semua terasa hanya sebuah bualan dan omong kosong .

Cynder menatap pedang yang tertancap di tanah , pedang milik Dante, air matanya mengalir lagi. Pikirannya melayang,mungkin Dante tidak akan terkena racun milik Benedict jika dia mengambil jalan yang benar lebih awal.

"Maaf ... " Ucapnya kemudian menghapus air matanya lagi. Ia kemudian menatap para laki laki itu kini tertidur pulas, hawa dingin menusuk badannya.

"Kamu akan lebih baik minum coklat panas dari dunia manusia ,aku yakin 100 persen"   Cynder ingat ketika aldrict menyodorkan secangkir minuman berwarna coklat padanya waktu itu.

"Aku akan lebih baik jika kalian datang atau aku terbangun dari mimpi buruk yang menyakitkan ini" gumamnya ,ia berjalan ke luar gua, mengecek seberapa lebatnya badai salju itu ,dan apakah hewan roh masih berkeliaran di malam hari terlebih badai salju itu turun.

Cynder menyipitkan matanya ketika melihat cahaya lentera dari arah hutan yang gelap,ia aktifkan mata ood eye miliknya.

"Siapa? Bagaimana bisa orang itu santai berjalan di tengah hujan lebat" ia mencoba mengidentifikasi aura milik orang tersebut.
.
.
.
.

Pria itu tersenyum ketika seluruh ritual nya berhasil, ia menatap winter dengan pandangan mengejek.

"Winter ? Putri es yang dingin? Hanya ada api yang bisa melelehkan es " ucapnya kemudian menggendong gadis itu yang telah memberhentikan nafasnya sejak ritual kebangkitan itu di mulai.

"Terimakasih atas pengorbanan mu,ayah akan selalu mengenang jasamu" Benedict membelai wajah dingin winter.

Ia berjalan ke sebuah lembah terjal di pinggiran kota Nordin, hewan roh masih berkeliaran namun enggan mendekati nya, seolah semuanya telah berada dalam kontrolnya.

"Jadi mari kita bereskan beberapa orang yang merepotkan" ucapnya kemudian melepaskan gendongannya ,menjatuhkan winter ke dalam lembah terjal nan gelap itu.

.
.
.
.
.

.

Karina panik , tentu saja ia tidak bisa merasakan aura winter, bahkan tanda soulmate di lengannya memudar , Karina tidak bisa lagi untuk menunggu, gigi nya mengatup.

"Apa yang membuatmu menegang seperti itu" ucap KAI dalam senandika milik Karina , kini kai di dalam jiwa luarnya sedang mengalirkan power of soul kepada ketiga orang guardian baru .

"Aku ga bisa merasakan auranya,aku merasa sesak seolah darah ku mendidih ingin menuntaskan segalanya."

"Senandika mu unik " kai malah mengalihkan pembicaraan nya.

"Segera selesaikan" ucap Karina dingin

"Anak muda Jaman sekarang , kau bisa lihat? Bahkan soul loop mu baru terisi setengah"

Tidak di pungkiri bahwa benar apa yang ada di depannya memang baru terisi setengah,namun Karina benar benar merasa tidak enak dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ia ingin segera soul loop nya terisi oleh elixir emas itu dengan penuh,kemudian ia akan melesat ke tempat pria yang bernama Benedict itu berada.

.
.
.
.
.

Cynder menggeleng kan kepalanya ketika pria itu mendekatinya sambil tersenyum, bau anyir darah menyeruak namun ia hiraukan , Cynder bergetar ketika menatapi wajah pria itu semakin dekat, Cynder memegang pipi orang itu dengan tangan yang bergetar, air matanya turun, bahkan suara tangisnya tidak bisa keluar dari kerongkongan nya .

Ia memukul dada pria tersebut ketika pria itu merengkuhnya , dengan nyata Cynder memukul orang itu agar orang itu mengucapkan sepatah kata, ia tidak ingin bahwa ini hanyalah mimpi .

"Heiii? Kamu baik baik saja? " Ucap pria berambut undercut itu.

" Aldrict... Ini bukan mimpi kan? " Pria itu menggeleng.

"Lihatlah tanda lotus dan naga di tanganmu" aldrict tersenyum sambil menyeka air mata Cynder.

"Jadi Cynder sekarang jadi cengeng ?, perubahan yang sangat besar sih" ucap nya membuat Cynder mengkerutkan alisnya,lalu memeluk erat aldrict kembali.

"Maaf sempat membuat mu khawatir pasti?" Ucap aldrict.

"Gila, tidak seperti itu" Cynder mengelak

" Tidak seperti kelihatan nya " aldrict mengusap punggung Cynder , merngkuh tubuh mungil wanitanya.

"Bagaimana dengan paman Sergio dan Aiden?" Ucap aldrict lagi

"Emm mereka selamat kok, tapi..." Cynder menunduk tidak bisa mengatakan lebih lagi.

"Hei lihat aku ? Apa yang terjadi?" Ucapnya merendah untuk memberi akses nyaman pada Cynder.

"Dante,meninggal" kalimat itu membuat  aldrict bergeming,kemudian mengepalkan tangannya .

"Ayah? Karena dia ya? Aku minta maaf Cynder" ucap aldrict , ia benar benar sudah menghilangkan kepedulian nya kepada pria itu. Membunuh keluarganya sendiri dan sekarang membunuh orang terdekat Cynder lagi.

"Aldrict, kamu tidak sepantasnya meminta maaf , aku bersyukur ketika kamu datang kembali, aku bersyukur bahwa kamu tidak meninggalkanku " Cynder memeluk aldrict erat, seolah ia tidak ingin kehilangan sosok itu lagi, sudah cukup kehilangan kedua orang tuanya dan Dante,tidak ingin dunia mempermainkannya lagi.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang