❤️Hanan Hafidz Ma'arif

244 73 80
                                    


Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

Suasana hari ini begitu melelahkan. Sudah pukul 7 malam dokter muda ini masih berada di Rumah Sakit. Padahal jadwal bagian hari ini shift pagi. Dikarenakan ada beberapa pasien yang harus melakukan tindakan operasi membuat nya harus pulang larut malam.

Hanan meregangkan tubuh nya di atas sofa.
Menyandarkan dirinya disana dan memejamkan mata nya sejenak.
Rasa kantuk dan letih sudah menjadi teman nya sehari hari. Itu bukan hal yang harus di permasalahkan, Ada berbagai macam hal yang harus ia lakukan di bandingkan menuruti rasa kantuk dan lelah nya itu.

Hanan mnghembuskan nafas pelan lalu membuka matanya seraya melangkahkan kaki nya menuju meja kebesaran. Merapikan berkas berkas yang berserakan disana dan di masukan kedalam tas. Ia menyambar jas nya asal lalu keluar dari ruangan itu.

"Mau langsung pulang Han?" sapa seseorang membuat Hanan berhenti melangkahkan kaki nya.

Hanan menoleh mengangguk mengiyakan.
"Ane duluan ya, Assalamualaikum"

Dokter lelaki sebaya dengan Hanan itu tersenyum. "Waalaikumsalam,Hati hati bro."

Hanan hanya mengangkat tangan nya keudara sambil berlalu pergi.
Ia melangkahkan kaki nya menuju parkiran dengan santai ketika ponselnya baru saja bergetar.

Hanan merogoh saku jas nya lalu menggulir layar ponsel.

"Assalamualaikum" Hanan masih melangkahkan kaki nya menuju parkiran.

"Waalaikumsalam. Han, ente dimana?"

"Ane masih di rumah sakit jalan mau pulang"

"Besok ke Asrama ya. Abah Yai pengin ketemu ente."

Hanan mengernyitkan kening nya. Tumben sekali Beliau ingin bertemu dengan nya. Hanan memang rutin setiap satu bulan sekali bersilaturahmi ke Pondok Pesantren nya. Tapi bukan kah baru satu Minggu yang lalu ia pergi ke sana?!

"Han, ente bisa gak?"

"Hmm, iya insya Allah." Ucap nya sembari menutup telepon.

Kemudian ia memasuki mobil hitam yang terparkir disana, memakai Seatbelt dan melajukan mobil nya meninggalkan pekarangan rumah sakit dengan santai.

Fikiran nya melayang, ntah apa yang ia pikirkan. Namun, raut wajah nya tetap terlihat tenang. Hanan memijat kening nya dengan tangan bertumpu pada pintu mobil.

"Aqilla apa kabar yah?" Hanan bergumam, lebih tepatnya bertanya pada dirinya sendiri.

Ia merindukan gadis nya itu. Seseorang yang
Sangat di harapkan kehadiran nya oleh Hanan.

"Astaghfirullah" Hanan merutuki diri nya sendiri. Ia sadar telah berbuat zina fikiran.
Tak ingin terlalu larut kedalam gejolak rindu, Hanan menepikan mobil nya ke supermarket. Ada beberapa makanan dan minuman yang harus ia beli.

Hanan mematikan mesin mobil dan melepaskan seatbelt. Lalu ia melangkah pergi masuk kedalam sana.

Setelah mengambil beberapa makanan dan minuman, Hanan beralih ke kasir. Cukup ramai yang mengantri. Ia memilih memainkan ponsel nya sembari menunggu.

"Total nya jadi Seratus tujuh puluh ribu, kak"
Ucap pelayan kasir kepada gadis di hadapan Hanan.

Gadis itu tersenyum, lalu merogoh saku nya sambil tetap memainkan ponsel.
Dan seketika raut wajah nya terlihat panik, Ia merogoh tas mini nya gelagapan.

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now