❤️Kotak Nasi

94 16 0
                                    

Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

Annisa membuka matanya ketika mendengar suara adzan subuh berkumandang. Ia mengerjapkan mata nya berkali kali untuk menghilangkan buram di sana.

Ruangan yang tak asing ini membuat dirinya tersadar bahwa telah melakukan kesalahan besar. Kemudian ia bangkit dari tidur nya dan langsung menoleh ke samping kiri.

Kosong. Tak ada siapapun disana. Lalu pandangan nya beralih ke sisi ranjang dimana tempat sofa berada.

Namun.. Tetap kosong. Tak menampakkan seseorang yang seharusnya ada disana.

Lalu..kemana dia..?

Annisa melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi, memasang kuat kuat indra pendengaran nya hanya untuk memastikan siapa tahu saja lelaki itu ada di dalam.

Hening. Tak terdengar suara apapun di dalam sana. Ia membuka pintu kamar mandi dan benar saja, ruangan bernuansa putih itu tak berpenghuni.

Annisa yang masih memakai pakaian tidur lengkap dengan jilbab nya menghela nafas lega. Fikirnya mungkin saja semalam lelaki itu tidur di ruang tamu. Jika memang benar, lalu..dimana dia sekarang?

Annisa tak sadar bahwa Dirinya tertidur di kamar nya sendiri. Terlalu larut dalam tangisan membuat gadis itu terlelap tidur dan tak memperdulikan akan kehadiran seorang lelaki di ruangan ini.

Annisa berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri di lanjut dengan melaksanakan sholat subuh. Ia merasa tubuhnya sedang tidak vit saat ini. Mungkin karna kemarin tubuhnya basah karena kehujanan.

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, Annisa kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang ketika ia merasakan berat di area kepalanya karena pusing. Ia sangat membutuhkan istirahat saat ini.

***

Hanan berjalan menuju ruangan nya yang baru saja keluar dari ruang operasi. Ia menyandarkan tubuhnya di atas kursi kebesaran miliknya.

Rasa penat mulai di rasakan oleh nya di serta rasa kantuk yang luar biasa. Mata nya terpejam sesaat untuk merilekskan tubuh nya.

Jam menunjukan pukul 9 pagi. sudah lima pasien yang harus di lakukan tindakan operasi hari ini. karena itu, Hanan sudah berada di Rumah Sakit sejak pukul dua dini hari.

Hanan membuka mata ketika mendengar ponselnya yang berdering. Dan ternyata hanya alarm yang mengingatkan nya untuk melaksanakan sholat duha.

Ia menghembuskan nafas nya pelan. Setelah itu, ia beranjak dari sana dan langsung menuju masjid dekat rumah sakit.

"Han. Ente mau kemana?" tanya William yang baru saja keluar dari lift. Sepertinya lelaki itu bermaksud ingin menemui Hanan.

"Ke surga." sahut Hanan asal.

"Han. Ente jangan bunuh diri!" teriaknya yang sukses membuat para suster disana menoleh ke arah Hanan yang masih santai menuruni anak tangga darurat.

Hanan masih tetap melangkahkan kaki tak menghiraukan ucapan sahabatnya tadi ketika tiba tiba saja sudah ada seseorang yang berjalan di samping nya.

Siapa lagi kalau bukan William.

Hanan menatap sahabatnya jengah.
"Ane mau ke masjid. Ente mau ikut?" seolah tahu apa yang akan di tanyakan sahabatnya. Hanan terlebih dahulu menjawabnya cepat.

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now