❤️SULIT

116 16 1
                                    

Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Hujan sudah reda sedari tadi. Namun sampai saat ini Hanan masih belum juga menemukan Annisa. Sudah kelima kalinya ia mendatangi tempat terakhir dirinya bersama gadis itu. Tapi, ia tidak menemukan tanda tanda keberadaan Annisa disana.

Hanan merasa frustasi. Kali ini ia sangat khawatir dengan keadaan Annisa. Ia takut jika terjadi sesuatu pada gadis itu.

Hanan memutar otak nya untuk berfikir. Sahabat Annisa adalah Balqis, namun gadis itu juga tidak sedang bersama nya. Tapi bisa saja kan jika Balqis mengetahui tempat mana yang sering Annisa kunjungi?!

Merasa menemukan petunjuk. Hanan merogoh ponsel nya dan langsung menelpon Balqis untuk menanyakan perihal istri nya setelah sebelum nya ia meminta nomor ponsel Balqis pada Laura.

"Assalamualaikum. Balqis, saya Hanan. Suami Annisa."

"Waalikumsalam, iya dok. Ada apa? Apa Annisa sudah ketemu?"

"Belum, saya sedang berusaha mencarinya. Apa kamu tahu tempat mana yang sering Annisa datangi?"

Balqis tak bersuara, sepertinya ia sedang berfikir.

"Mungkin Alun alun kota, dok. Annisa sering ketempat itu dengan saya atau pun dengan Alzam."

"Yasudah, terimakasih. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Hanan memijat kening nya dengan tangan bertumpu pada pintu mobil. Tanpa berpikir panjang ia langsung menginjak pedal gas dan meleset pergi menuju alun alun kota.

Sedang apa dia disana..?
Apakah dia merindukan Alzam..?
Atau mungkin ia bertemu dengan Alzam..?
Bisa bisa nya dia membuat saya mencarinya Berjam jam sedangkan dirinya sedang berada di alun alun kota!

***

Annisa sedang duduk di atas kursi taman, tempat dimana dulu dirinya bersama Alzam duduk disini dengan masing masing ice cream berada digenggaman tangan mereka.

Hati nya sudah membaik sekarang. Ia sudah terlalu lelah untuk terus menangis. Annisa sedang mengulang momen nya bersama Alzam walaupun tanpa hadir kekasih nya disini.

Kedua tangan nya memegang dua ice cream. Berharap jika ada seseorang yang datang menemani nya akan ia berikan satu ice cream yang ada di tangan untuk orang itu.

Mata nya menatap lurus, ukiran senyum tak lepas dari sudut bibir nya. Ia sangat menikmati udara malam dengan pakaian yang sudah basah karna kehujanan tadi.

"Lagi galau ya neng?" Ucap seseorang tiba tiba yang sudah duduk di samping Annisa.

Wanita paruh baya dengan pakaian yang kurang layak di pakai, menatap lekat Annisa.

Annisa hanya tersenyum kikuk. Ia tak mengenali perempuan paruh baya ini.

"Boleh saya minta ice cream nya?"

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now