❤️ Sendiri

78 12 5
                                    

Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

"Dokter, Dokter.."

Hanan yang masih fokus dengan data-data yang harus di periksanya langsung terlonjak kaget dan berlari keluar ruangan.

"Ada apa?" Tanya Hanan.

"Pasien bernama Citra tiba-tiba pinsan, Dok." Ucap seorang suster.

Tanpa menjawab, Hanan langsung meleset pergi dengan langkah yang semakin cepat.

Saat masuk kedalam ruangan itu, disana sudah ada Aretha yang sedang menangis di sisi ranjang adik nya.

Para suster mencoba menarik gadis itu untuk keluar, meskipun ia enggan untuk beranjak dari sana.

Hanan kembali memeriksa. Deru nafas Citra terlihat sesak. Saat mendengar detak jantung gadis itu, detakan nya semakin  melemah. Lelaki itu langsung melakukan Defib (alat kejut jantung).

Saat melihat Elektrokardiograf menunjukan grafik lurus, Hanan semakin terkejut dan beralih untuk melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

(Maaf jika naskah tentang kedokteran disini belum benar atau mungkin tidak benar. Karena saya bukan salah satu bagian dari mereka🙏 dan saya masih dalam tahap belajar 🙏)

Sepersekian detik dari situ, Hanan menghela nafas pelan sembari menggeleng pelan.

Nihil. Gadis kecil itu tak bisa di selamatkan.

"Innalillahiwainnailaihirojiun," ucap Hanan.

Lelaki itu melepaskan satu persatu alat penopang gadis itu yang di bantu oleh para suster. Kemudian menutupi tubuh nya dengan kain putih hingga menutupi wajah nya. Lalu berjalan keluar.

Melihat Aretha yang terduduk menangis sembari memeluk lutut nya itu, membuat Hanan tak sampai hati jika memberikan kabar duka ini pada nya.

Gadis itu melihat Hanan yang sudah berdiri di hadapan nya, ia segera bangkit dan berharap bahwa lelaki itu membawa berita baik untuknya.

"Citra baik-baik aja kan, Han?" Tanya Aretha saat melihat Hanan hanya diam membisu.

Hanan tetap diam, lidah nya terasa kelu. Ia membiarkan Aretha menyelonong masuk ketika justru melihat sang adik sudah di bawa keluar dengan seluruh tubuh yang sudah di tutupi oleh kain putih.

Aretha semakin menangis, ia membuka kain putih itu dan melihat wajah pucat Citra yang sudah tak bernafas. Gadis itu menggoyang-goyangkan tubuh adik nya kencang. Berharap bahwa Citra akan membuka matanya.

"Sabar, Tha.. dia udah tenang di sana," ucap Hanan memegang pundak Aretha.

"Enggak, Han. Citra pasti bangun, dia cuma tidur aja." Elak nya sembari membelai wajah citra.

"Dek.. bangun yukk.. katanya ngga mau ninggalin kakak.."

Sudah pasti tak akan ada jawaban, gadis kecil itu terlihat tenang dalam tidur nya.

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now