❤️Teman kecil

87 11 2
                                    

Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

"Dokter Hanan,"

Hanan menoleh, seorang gadis cantik dengan rambut panjang tergerai berwarna kecoklatan itu menghampirinya.

Hanan terpaku diam, memperhatika gadis itu dari bawah sampai atas. Dress berwarna merah menyala menjuntai hingga lutut. Memperlihatkan kaki jenjang nya yang putih mulus. Tak lupa dengan anting berwarna merah menghiasi telinga nya. Masih diam, hingga tak sadar bahwa gadis itu sudah berada di hadapan nya.

 Masih diam, hingga tak sadar bahwa gadis itu sudah berada di hadapan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Biasa aja, Han, liatin nya. Serem amat," ucap gadis itu sembari terkekeh.

Tentu saja Hanan tersentak mendengar lelucon dari gadis itu. Sikap nya seperti sudah mengenal lama dengan Hanan. Lelaki itu kembali berfikir, mengingat-ingat tentang siapa gadis di hadapan nya ini.

"Kamu beneran lupa sama aku?" Tanya gadis itu tak percaya.

Hanan mengangkat alis nya sebelah, meminta penjelasan.

"Oke, oke. Kita kenalan dari awal,"

Gadis itu mengulurkan tangan nya.

"Kenalin, Aretha Cattrina Putri, teman kecil Hanan."

Hanan dibuat terkejut ketika mendengar nama itu, ia tertawa ketika mengetahui siapa gadis di hadapan nya ini.

"Aretha?" Tunjuk Hanan dengan masih tak percaya.

Gadis itu mengangguk, senyum manis nya belum menghilang dari sana. Tangan nya yang terulur ia gerakan kedepan agar lelaki itu menyambut nya.

Hanan yang tersadar kemudian menyatukan tangan nya sembari terangkat dengan membalas senyum nya. Membuat uluran tangan gadis itu mundur seketika.

"Apa kabar?" Tanya Hanan.

Aretha mengangguk, "Baik, kamu gimana?"

"Alhamdulillah,"

"Udah lama ya, gak ketemu," ucap Aretha.

Hanan terkekeh, "iya, udah lima belas tahun lama nya,"

Aretha menjulurkan sebuah kotak nasi, memberikan nya pada Hanan.

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now