Chapter 14. Ancaman Tempest.

1.1K 140 34
                                    

Setelah menyelamatkan anak-anak, kami bersiap untuk pulang."kalian akan pulang sekarang?" Ucap Ramiris  dengan mata berkaca-kaca.

"Ya, karena urusan kami di sini sudah selesai, kita akan segera pulang." Balasku tersenyum kepadanya. Meskipun kami tidak menghabiskan banyak waktu, tapi kami Bersenang-Senang bersama. Bahkan kami sempat undur 1 hari dari jadwal yang seharusnya.

"Hwaa, Rimuru... Kau harus tau betapa bosannya aku berdiam diri di sini." Dia memeluk memeluk pipiku Menggunakan tubuh Chibinya.

Tanganku mengangkat Ramiris perlahan dan membiarkannya duduk di telapak tangan. Aku menatapnya dengan hangat. "Bukankah aku sudah memberikan mu manga?"

"Ya... Meskipun kau memberikan itu, tapi aku ingin membacanya bersama kalian... Membaca sendiri itu cukup membosankan" balasnya dengan sedih.

Syukurlah... Dia tidak menjadi bodoh seperti Veldora.

"Kenapa kau selalu menatapku seperti itu?"

"Eh?..."

S-Sepertinya aku ketahuan sedang menatapnya... Wajahku segera menatap kembali ke Ramiris. "Bagaimana kalau begini, kau boleh membuat jalan labirin menuju Tempest. Bukankah itu akan sangat memudahkanmu untuk bepergian?"

Matanya seperti berkilau mendapatkan ide yang bagus... Dia berdiri dengan gembira, memegang kedua pinggangnya dan tertawa " Hwahahaha... Seperti yang di harapkan dari Rimuru, kau memang pintar."

*Angguk

Tentu saja aku pintar... Tidak seperti...

"Sudah kubilang, kenapa kalian menatap ku seperti itu!?"

Aku dan Ramiris segera membuang muka karena ketahuan menatap Veldora, kami tertawa dengan sembunyi-sembunyi karena reaksi dari Veldora.

"Baiklah, karena kami terlalu lama disini... Kita akan segera pulang sekarang"  Ramiris kemudian melayang perlahan dan menjauh dari telapak tanganku.

"Kalian sudah siap?" Aku berbalik menatap anak-anak satu persatu.

"Kami sudah siap Rimuru-sensei"

Fumu... Kalau begitu baiklah.

"Berkumpulah dekat ku semuanya" mereka kemudian berjalan kemari dan mendekat perlahan.

*Plak

"Kau terlalu dekat pak tua!"

"Apa kau harus selalu memukul ku Rimuru?"

Aku memutar mata dengan malas karena balasan dari Veldora. Karena tidak ingin terlalu kesal oleh Veldora, aku menatap Ramiris, "sampai jumpa.lagi Ramiris" dan melambaikan tangan.

"Sampai jumpa, hati-hati di jalan"

Lingkaran teleport telah terpasang di sekitar kami dan Ramiris sudah tidak bisa terlihat, kami sudah berada di kerajaan Ingrasia.

"Baiklah anak-anak, karena hari masih pagi, bagaimana kalau kita bersenang-senang terlebih dahulu?"

Mata mereka berbinar dengan lucu... Tidak... Kau tidak termasuk lucu Veldora. Kenapa matamu juga berbinar.

"Apa-apaan dengan ekspresi mu itu, apa kau tidak ingin aku ikut Bersenang-Senang?"

"Tch, pak tua, kau bisa melakukan apa pun yang kau mau." Balasku dengan malas kepadanya.

"Ah begitu, kalau begitu aku akan pergi sendirian saja ke sana!" Dia kemudian berjalan menjauh, aku yang melihat itu hanya tidak bisa menahan cengir di mulutku.

Dan tidak lama setelah dia berjalan, dia Berhenti dengan tiba-tiba.

"Hei hei hei... Apakah kau melupakan sesuatu?" Ucapku dengan cengir di mulutku.

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|حيث تعيش القصص. اكتشف الآن