Chapter 16. Negara Tempest.

1.1K 122 10
                                    

Sial, apakah aku terlambat... Saat aku tiba di pintu masuk negara Tempest, perumahan yang di sebelahnya mempunyai kerusakan yang cukup parah. Sepertinya Fallmut telah menyerang sebelum aku datang ke sini.

"Rimuru-sama."

Aku berbalik untuk melihat seseorang yang memanggilku, itu adalah Rigurd.

Oh... Sepertinya aku masih belum terlambat,"Rigurd, bagaimana dengan yang lainnya.?"

"Tidak ada korban jiwa, hanya beberapa luka ringan, meskipun ada juga warga yang mempunyai luka berat akibat serangan dari musuh, tapi kami bisa menyembuhkan mereka berkat Full potion  yang di kirimkan oleh Gabiru-dono."

Syukurlah kalau begitu. Kita bisa merenovasi rumah-rumah yang rusak nanti. Untuk sekarang... "Rigurd, antarkan aku ke tempat ruangan medis."

Dia mengangguk dan menuntun jalanku. Ya... Para warga baik-baik saja, mereka di rawat dengan baik, tidak ada korban jiwa sama sekali.

"Apa kau baik-baik saja?" Aku menghampiri seorang goblina dan menyembuhkannya dengan sihirku.

"Rimuru-sama!"

Dia terkejut karena kedatanganku yang tiba-tiba."Fumu... Lukamu sudah sembuh sekarang."

"Terimakasih Rimuru-sama"

"Rimuru-sama!"

Aku berbalik untuk melihat Shuna yang memanggilku, dia memeluku dengan wajah yang senang."syukurlah anda baik-baik saja."

Aku menepuk punggung nya untuk membuat Shuna tenang."Ya, maaf telah membuat kalian khawatir."

"Rigurd, bisa kau kumpulkan semua eksekutif Tempest yang ada?"

"Dengan senang hati Rimuru-sama." Dia lalu membungkuk dan berlari kecil.

"Baiklah, Shuna. Kau bisa melepaskanku sekarang."

Perlahan tangannya melonggar dan melepaskan ku, dia melirik ke arah bawah."Etoo... Apa yang terjadi dengan Veldora-sama?"

Eh...

Gawat! Aku lupa bahwa dari tadi dia pingsan, dan tanpa sadar aku terus menyeret mayatnya hingga ke sini.

"H-Haha, tidak ada yang terjadi, dia hanya tertidur saat perjalanan. Haha, haha, hah." Ucapku dengan tawa canggung sambil menggaruk rambut belakangku.

***

"Jadi begitu... Kalian telah mengusir para pasukan dari Fallmut"

Kami sudah berada di ruang rapat sekarang, Veldora juga sudah bangun, dia sedang membaca manga di sofa sebelah.

"Kerja bagus Diablo, berkatmu aku jadi bisa sampai ke sini dengan cepat." Aku memberikan jempol ke padanya, matanya berkilau, wajahnya bercahaya, dia tersenyum gembira.

"Itu bukan apa-apa Rimuru-sama, aku akan melakukan apapun untuk mu"

Fumu, Fumu.

"Karena perintah dari Rimuru-sama untuk tidak membunuh para manusia, jadi kami hanya mengusir mereka terlebih dahulu, dan menunggu tindakan selanjutnya setelah Rimuru-sama datang"

Jadi begitu... Aku merasa cukup bersalah di sini... Karena larangan ku, mereka jadi terjerat dengan peraturan yang aku buat sendiri.

"Apa kah kalian ingin tau, kenapa saat itu aku melarang kalian untuk tidak membunuh manusia?"

Aku menatap mereka satu persatu. Mereka hanya diam saja, menunggu kata-kata selanjutnya yang keluar dari mulutku.

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Where stories live. Discover now