Chapter 33. Aectrum

1.2K 102 19
                                    

Dalam ruangan yang sangat hening, seorang gadis tengah duduk di samping jendela. Menikmati angin malam yang berhembus membuat rambut biru keperakannya sejalan dengan hembusan angin.

Rembulan samar-samar masuk kedalam kamar yang ia tempati karena awan yang terus bergerak.

Satu Minggu telah berlalu semenjak pengakuan dari Veldora, kini ia sedang berdiam di kamar nya yang berada di kastil. Menikmati pemandangan Tempest dari tempat atas dengan secangkir teh dan makanan ringan di atas meja.

Parasnya yang cantik dengan gaun tipis khusus untuk tidur, menambah kecantikannya saat rembulan membuat rambut biru keperakannya bersinar.

Ia menyeruput kembali teh yang di pegangnya, menikmati keheningan malam maupun rasa dari teh harum yang masuk ke dalam tenggorokan nya.

"Jadi, apa kau sudah menemukan petunjuk nya, Raphael?"

Mungkin jika orang lain melihat itu, dia akan terlihat berbicara sendiri. Tapi di tengah keheningan itu, dia sedang berbicara dengan partner nya.

<<Tentang Tato asing yang muncul secara tiba-tiba dari tubuh anda, itu tidak seperti tato biasa. Melainkan, banyak huruf kuno yang terdapat di dalamnya.>>

"Hm ?"

<<Aku juga tidak yakin, aku sudah mencari semua informasi yang dapat aku ketahui di dunia ini. Tapi nihil, aku tidak mendapatkan apapun informasi yang berguna.>>

Keheningan kembali, ia bisa merasakan perasaan dari partner nya yang sedang menyalahkan dirinya sendiri.

<<Tapi yang jelas, Pola gambar yang terdapat pada Tato di tubuh anda, mempunyai kekuatan yang sangat menakutkan di dalamnya. Itu sangat kacau dan menyesakan.

Saat aku menyelidiki apa yang terkandung di dalamnya, entah kenapa ... Aku bergidik ketakutan ... Rasa mual ... Aku tidak tau perasaan apa itu ..., Yang jelas ... Aku benar-benar tidak ingin merasakannya kembali ...>>

Ini adalah pertamakalinya dia merasakan perasaan Raphael yang takut akan sesuatu ..., Biasanya dia tidak akan memunculkan emosi apapun. Dia akan terus bersikap tenang dalam kondisi apapun, tapi sekarang ..., Rimuru bisa merasakan emosi yang takut, Frustasi, kesengsaraan, tapi dari semua itu ... Ada rasa kagum yang dapat Rimuru rasakan.

Kagum terhadap apa ? ...

Tentu ini semua membuat Rimuru juga terkejut.

"Jadi maksudmu ..., Aku memiliki kekuatan yang tidak masuk akal yang terdapat dalam tubuhku, sampai kau tidak mengetahui itu. Dan ingin membongkarnya sampai ke akar?"

<<Itu benar, aku tidak akan menyerah hanya karena perasaan yang menggangu itu. Aku akan menguak semua rahasia yang terdapat di dalamnya.>>

Rimuru hanya tersenyum lembut menatap cahaya bulan, ia baru pertama kali merasakan emosi dari Raphael yang sangat bersemangat seperti ini. Ini adalah hal yang langka karena biasanya Raphael hanya akan berbicara dengan nada dan emosi yang monoton.

Membuat Rimuru tidak bisa mengetahui apa yang sedang Raphael pikirkan jika dia tidak di ajak bicara. Cara bicaranya yang datar, tanpa emosi, dan acuh tak acuh. Sekarang dia mendengar suara Raphael yang sangat bersemangat seperti hal nya bayi yang telah di beri permen.

<<Dan juga satu hal yang ingin saya katakan kepada anda ...>>

"Apa itu ?" Balas Rimuru dengan tenang seraya menyesap kembali teh nya.

<<Ini hanya spekulasi saya ... Sepertinya kekuatan itu bukan berasal dari dunia yang di ciptakan oleh sang pendiri Veldanava.>>

Deg

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu