Chapter 15. Rimuru Vs Hinata.

1.1K 121 16
                                    

Wanita itu perlahan keluar dari balik pohon, aku sedikit terkejut saat melihat wajahnya... Itu adalah Hinata Sakaguchi yang ada dalam ingatan Shizu-san.

Yang terpenting sekarang adalah bersiap ramah terlebih dahulu. "Halo, apakah kau mempunyai urusan dengan kami?"

Dia mengabaikanku, matanya hanya menatap ke Subah kertas yang dia pegang lalu bergumam"hm... Kalian cocok dengan deskripsi, Rimuru Tempest... Ratu dari negara Tempest. Dan juga di sebelahmu, bisa di bilang pengawal bukan.?"

"SIAPA YANG KAU SEBUT PENGAW–MHH" Pak tua ini akan terus berbicara jika aku tidak menutup mulutnya, aku meliriknya kembali dan tersenyum ramah sembari menahan mulut Veldora."apa kah kau tidak salah? Kami hanyalah seorang petualang" lalu bergumam di telinga Veldora "Diamlah, aku akan mengurus ini."

Dia mengangguk sebagai balasan, perlahan tanganku melepaskan nya. Dia hanya menyilang kan tangannya di sampingku sambil menatap Hinata.

Dia menatapku dengan dingin dan membuang kertas yang di pegangnya "Negara mu, itu mengganggu... Jadi aku berniat untuk menghancurkannya.

Oleh karena itu, akan tidak nyaman jika kau pulang sekarang" lalu dia mengeluarkan Rapier yang berada di pinggangnya. Di menghunuskan pedang itu ke arahku.

"Salam kenal, Komandan dari gereja suci barat... Hinata Sakaguchi."

"Hee... Untuk seorang slime, kau cukup tau beberapa hal yahh..." Dia membalas dengan malas.

"Aku tau gereja suci barat memiliki keyakinan untuk membunuh monster, tapi... Dari mana kau dapat informasi bahwa aku adalah slime" ucapku sambil tersenyum ramah.

Hmm... Kepala ku mendongkak ke atas... Jadi begitu... Dia memasang penghalang ya...

"Kau menyadarinya bukan?... Di penghalang ini, sihir tidak akan berfungsi, tapi aku salut padamu karena masih tenang dalam situasi seperti ini."

Entah aku maupun Veldora, kita masih menatap Hinata dalam diam.

"Bolehkah aku mulai?"

"Pertama-tama, aku ingin berbincang dengan mu terlebih dahulu."

"Aku tidak tertarik berbicara dengan monster"

Dia segera melesat menusukan rapiernya tepat di arah jantungku. Pedang kami saling bertemu, aku masih menyuruh Veldora untuk diam... Hinata adalah murid dari Shizu-san, dan aku merasakan sedikit ke anehan dalam dirinya. Raphael-sensei bilang bahwa dia di kendalikan.

"Sudah ku duga, pemimpin para monster memang kuat, kau bahkan tidak terpengaruh dalam penghalang ini." Dia berbicara masih dengan nada yang tenang.

Veldora masih menyilang kan tangannya dengan mata tertutup.

Hinata kemudian berlari kembali dengan tusukan rapernya.

Sial, teknik pedangnya jauh di atas ku. Pedang kami saling berbenturan, itu menghasilkan gelombang kejut yang besar dan suara yang memekikan telinga.

Setiap serangan yang dia berikan, aku menangkisnya dengan cukup kesulitan.

*Prang!

Aku mundur beberapa langkah dan mendongkak ke atas, itu adalah Veldora yang telah menghancurkan penghalang. Dia menatap kami dengan tangan menyilang dan tatapan tenang.

Pak tua... Entah kenapa, kau keren sekarang. Bahkan aku tertawa geli karena pikiran ku itu.

Hinata yang melihat itu sedikit terkejut karena penghalang yang di berikan oleh gereja, bisa di hancurkan begitu saja tanpa di sadarinya.

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Where stories live. Discover now