Chapter 34. Aectrum (2)

1.8K 111 35
                                    

Rimuru Pov.

Sret sret sret

Ruangan ini sunyi, tidak ada percakapan apapun, hanya bunyi pena dan juga kertas yang terus menerus bergesekan satu sama lain.

Di sinilah aku, kembali mengerjakan kegiatan ku sehari-hari. Mengisi banyaknya dokumen yang ada, masalah keuangan Tempest, penanggulan kereta, kerja sama dengan negara lain, permasalahan yang timbul entah kecil maupun besar, dan banyak lagi hal yang tidak bisa ku jelaskan satu persatu.

Dengan seorang malaikat berambut pink yang selalu setia menemaniku setiap saat. Tidak, dia memantau pergerakan ku.

Setelah ketahuan bahwa saat itu aku berbohong kepada Shuna, dia secara pribadi akan terus tinggal di ruangan ini selama aku masih mengerjakan semua dokumen ini.

Lihat saja ... Senyum nya begitu menakutkan saat aku sedikit meliriknya. Berdiri tepat di samping ku, tanpa mengendurkan pengawasannya. Sedangkan Veldora, dia sedang duduk di sofa depan ku dengan santainya dia membaringkan badan, membaca manga dan memakan makanan yang seharunya menjadi kepemilikan ku.

Sret sret sret

Aku bisa-bisa mati karena tangan ku yang tak hentinya menulis kata di atas kertas.

"Shuna ..., Bolehkah aku istirahat?" Dengan sedikit gusar, aku bertanya padanya.

"Hm ?"

"Tidak, aku akan melanjutkan pekerjaan ku."

Dan setelah sekian lama akhirnya sampai pada waktunya!

Pekerjaan ku selesai! Seluruh dokumen telah aku selesaikan dengan semangat tinggi yang melonjak tinggi dari tubuhku. Tidak, bukan dengan semangat. Tapi dengan senyum manis Shuna yang selalu menemani ku bekerja tanpa mengalihkan pandangannya.

Aku meregangkan badan sebelum beranjak dari kursi.

"Akhirnya ..., Semua sudah beres, aku memiliki waktu dua Minggu untuk istirahat bukan?"

"Terimakasih atas kerja kerasnya Rimuru-sama. Ya, selama dua Minggu ke depan anda bisa berisitirahat."

Entah kenapa, Shuna seperti malaikat sungguhan sekarang, senyum nya bukan senyum yang mengancam lagi. Tapi senyuman yang hangat dan lembut terpampang di wajahnya yang cantik.

"Sudah selesai?"

Ck, aku ingin menampol naga biadab ini, setelah sekian lama kau berbaring menikmati manga dan juga makanan. Itu adalah kata pertama yang kau keluarkan?

"Kau tidak lihat apa?"

"Ya ya, maafkan aku, kan aku hanya ingin bertanya."

"Nyenyenye."

Naga ini benar-benar pandai merubah suasana hati seseorang. Aku beranjak dari duduk, dan berjalan menuju Veldora.

"Akhirnya bisa bersantai juga."

Punggungku menyandar di sofa dengan Veldora yang berada di sampingku. Untung saja makanan yang ada di atas meja tidak habis, jika semua itu habis. Aku akan mengusir Veldora dari Tempest. Membuatnya menjadi naga gelandangan.

Masih ada beberapa kue dan cookies yang terdapat di atas piring, dengan mangkuk teh dan cangkirnya.

Baru saja ingin menikmati semua itu.

Pluk

Kepala Veldora sudah berada di atas pangkuanku, ia tidak memperdulikan reaksi ku sekarang. Pandangannya hanya terfokus kepada manga yang kedua tangannya pegang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang