part 16

18.7K 1.4K 7
                                    

"Gue pegang omongan lo" Ucap Andra. Lalu mereka berpelukan dan menepuk bahu masing-masing.

Flashback off

********************
"Ekem!" Jino berdehem lalu menatap Bia.

"Gue minta maaf"

Seketika semua orang menatap Jino.

Seorang Jino minta maaf? apakah mereka tidak salah dengar?.

Jino memang di kenal anti dengan kata 'maaf' jika tidak penting. Tapi, karena ini menyangkut persahabatannya dengan Andra, Jino rela melakukan hal ini. Lagipula dia tidak ingin memperpanjang masalah.

"Gua minta maaf soal kejadian kemarin, karena gue lo jadi gini, Bi" Ulang Jino.

"Jin, lo gak kesirupan kan?" Tanya Dito syok.

"Lo gila? kalo Jino kesurupan, mana ada setan minta maaf" Arta menonyor kepala Dito.

"Biasa aja dong lo, gak usah nonyor pala gue segala. Ntar kalo gue tambah oon gimana? lo mau tanggung jawab?!" Ucap Dito ngegas.

"Ngapain tanggung jawab? orang gua kaga ngehamilin lo" ucap Arta santai.

"Ambigu anjir! kagak nyambung lagi!" Dito menonyor kepala Arta.

"Bisa diem?! lo berdua banyak bacot tau gak?!" Ucap Arion sambil menjewer telinga Dito dan Arta. Memang Arion selalu menjadi penengah di antara mereka.

"A-ampun Ri. Lepasing dong, sakit nih kuping gue" Ucap Dito.

"Ari, lepasin aja mereka berdua, kasian kupingnya sampe merah gitu" Ucap Arin polos.

Mendengar itu Ari pun melepas jewerannya.

"Inget, jangan berisik!" Ari memandang mereka berdua tajam.

"Siap bos!" Ucap Dito dan Arta kompak sambil berdiri tegak lurus.

"Bentar, kata Melan Bia amnesia? berarti dia kaga kenal kita dong?" Ucap Arta.

"Oh iya, kok gue kaga kepikiran?!" Dito memasang muka bodoh.

"Oke, kalo gitu. Kenalin gue aa Dito yang paling cakep" Dito memperkenalkan diri sambil menyugar rambutnya kebelakang.

"Alah sok kecakepan lo, paling cakep dari bawah aja bangga. Kenalin gue Arta yang paling tamvan sejagat raya" Ucap Arta sambil menyisir rambutnya. Si Arta ini kalo kemana-mana selalu bawa sisir yang kecil guys(itu loh kalo acara nikahan biasanya ada sisir+pensil alis+bedak+lipstik mini gitu).
Pas tetangga nikahan mak Arta di kasih, terus si Arta nguntil (ngambil) sisirnya.

"Anjir lo sama aja bego! malah lebih alay lagi" Sinis Dito.

Ari memandang mereka berdua tajam, Dito dan Arta langsung menciut.

"Arion, panggil aja Ari" Ucap Ari sambil tersenyum menatap Bia.

"Ekhem" Andra berdehem karena melihat Ari tersenyum kepada Bia.

"Astaga! cuma senyum perkenalan aja cemburu" Dito memutar bola matanya malas.

"Posesifnya kumat nih!" Ucap Jia.

"Gua Jia lo pasti udah tau kan? karna tadi gue minta maaf ke lo" Ucap Jia sambil tersenyum.

Bia hanya mengangguk dan tersenyum.

"Kenalin aku Arin, aku juga sahabat kamu sama kayak Melan dan Jia" Arin tersenyum cerah yang di balas senyuman juga oleh Bia.

Arin kalo ngomong tergantung mood ya. Terkadang lo-gue, kadang aku-kamu.

"Gue, Jino. Dan sorry untuk masalah kemarin, gue gak bermaksud ngelukain lo" Jino meminta maaf sekali lagi.

"Iya gapapa, lain kali gak usah pake kekerasan yah. Gue tau lo risih sama sikap Jia, tapi gimana pun Jia itu perempuan" Bia menasihati Jino dengan lembut, membuat Jia tersenyum karena Bia membelanya.

Jino tertegun dengan ucapan Bia. Dia teringat ucapan ibunya yang pernah mengatakan kepada dirinya bahwa jangan pernah menyakiti perempuan, karena itu sama saja seperti menyakiti ibunya sendiri. Namun, orang tua Jino sudah resmi bercerai, sehinngga Jino kesepian dan melampiaskannya dengan membuat geng PHOENIX agar merasakan sebuah keluarga. Dan dia juga menemukan sosok perempuan berhati lembut seperti ibunya yaitu Indah, hingga dia menyayanginya.

Namun dia tidak tau, ntah dia hanya sekedar menyayangi Indah karena sikapnya yang mirip ibunya, atau sudah ke tahap cinta.

"Lo gak papa?" Ari memegang pundak Jino karena Jino terlihat malamun.

"Hm" balas Jino singkat. Ari hanya mengangguk.

Bia melirik Andra.

"Aku pengen pulang" Bia merengek kepada Andra.

Bia itu sebenarnya tidak suka rumah sakit karena baunya kaga enak gitu+serem lah terkadang ada orang yang terluka parah, bisa dibilang Bia takut gitu.

"Kamu kan baru sadar, masa langsung pulang. Kamu belum sembuh total lho" Ucap Andra khawatir.

"Pokoknya aku pengen pulang. Dan besok berangkat sekolah" Bia tersenyum. Pasti sekolah banyak cogan, tidak tahukah mereka bahwa jiwa cogan Bia meronta ronta. Bia juga penasaran, kira-kira seperti apakah paras mantannya yang bernama Gio itu? mayan lah gebet lagi kalo Andra gak tau hehe.

Melihat wajah berseri Bia, Andra jadi tidak tega dan mengiyakan saja.

"Oke, besok aku jemput. Tapi inget! kamu harus hati-hati jangan sampai kejadian kemarin terulang lagi" Ucap Andra tegas.

"Siap!" Ucap Jia sambil hormat.

Satu ruangan pun terkekeh karena sikap Bia. Andra tersenyum dan mengacak rambut Bia. Andra tidak tahu saja bahwa alasan muka berseri Bia itu karena cogan😭kalo tau parah sih ini, Andra kira si Bia bersemangat karena belajar di sekolah. Mana ada!.

"Yaudah, yuk guys bantuin gue ngeberesin barang-barangnya Bia. Kalo besok berangkat berarti pulangnya ntar sore kan? kita siap-siap sekarang yuk!" Ucap Jia kepada teman-temannya.

Mereka pun membantu membereskan barang-barang Bia.

**********

Sore hari

Mereka sudah membereskan semuanya dan kini berada di karidor rumah sakit.

"Kalian pulang masing-masing, gue nganter Bia" Ucap Andra kepada mereka.

"Oke, gue nitip Bia sama lo. Jagain dia, awas sampe kenapa-kenapa" Jia menatap Andra tajam.

"Lo tau jawabannya" Andra membalas dengan tatapan tak kalah tajam.

********************
Jangan lupa vote & comment....

9 Feb 2022.

TRANSMIGRASI FEBYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang