part 22

14.5K 1.1K 13
                                    

Cika menegang lalu melirik ke belakang ke arah Jino.

********************

"I-iya, kenapa kak?" Tanya cika gugup.

"Jangan lupa tutup pintunya" Peringat Jino.

Semuanya pun cengo! tidak sesuai ekpetasi.

Kirain ada apa ternyata cuma ngingetin nutup pintu saja😭.

Cika mengangguk, setelah itu dia dengan cepat menutup pintu dan berlari karena takut jika tiba-tiba Jino memanggilnya kembali.

Jino membawa Indah ke dalam pelukannya untuk menenangkan Indah.

"Gak usah takut, ada aku di sini" Jino mengusap-usap punggung Jia.

"JIANA!!" Ucap Jino sambil menatap Jia tajam.

Jia yang merasa di panggil pun menatap Jino.

"Maksud lo apa ngelakuin ini ke Indah?!" Ucap Jino emosi.

Jia mengernyit bingung.

"Dia duluan yang nabrak aku Jin! otomatis dia terkena kuah bakso yang aku bawa lah!" Jia jujur temtang ini. Memang biasanya Jia membully Indah dengan sengaja, tetapi tadi memang benar-benar bukan salahnya.

"Alah! mana ada orang yang ngelukain diri sendiri, udah lo ngaku aja deh! biasanya juga lo yang sering ngebully Indah" Ujar Dito memanas-manasi.

Dito tidak mendengarkan peringatan dari Arion tadi, karena ya dia RADITO(orangnya susah untuk di atur).

"Tapi tadi gue liat emang Indah yang nabrak Jia dulu, sehingga kejadian ini terjadi" Ucap Bia membela Jia.

"Lo gak usah belain Jia deh, gue tau lo temennya. Tapi perbuatan ini salah" Ucap Arta.

"Gue gak bela Jia, emang yang gue liat kejadiannya gitu. Ya, kan Mel?"

Melan mengangguk, karena memang dia juga melihat semuanya dari awal bersama Bia.

"Bener! kita saksinya kalo kalian gak percaya" Ucap Melan untuk meyankinkan yang lainnya.

Indah panik mendengar itu, dia kira tidak ada yang melihat kejadian tersebut dari awal.

"Hiks... Hiks... tadi kayaknya Jia sengaja nabrak aku, bukan aku yang nabrak duluan hiks..." Ucap Indah dramatis agar banyak yang membelanya.

"Hiks... hiks..., cengengeng banget sih. Udah gede juga gak malu apa? kek bayi tua aja!" Ledek Bia.

Jino menatap Bia tajam karena telah meledek Indah.

Bia yang di tatap tajam langsung bersembunyi di punggung Andra untuk berlindung. Andra hanya menggeleng melihat kelakuan Bia.

"Lo gimana sih Bi? udah ngeledek malah sembunyi gitu" Arin bingung dengan kelakuan Bia.

"Itu si Jino melotot ke gue, kalo gue di gigit gimana?!" Ucap Bia yang masih bersembunyi di balik punggung Andra dan sesekali melirik Jino yang masih menatapnya tajam.

"Astaga! Jino gak bakal gigit lo kali Bi. Lo kan udah punya si Andra, masa Jino gigit bekas Andra!" Ucap Dito ambigu.

"Bekas Andra? emang Bia pernah di gigit Andra?!" Ucap Arin bingung.

"Eh, gimana-gimana? kok gue ngelag gini? gigit apanya coba?!" Ucap Melan menambah kesan ambigu.

"Udah cukup! otak gue traveling tolongg!" Arta menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk menghilangkan pikiran kotor dari otaknya.

"Hus! kalian jangan mikir macem-macem tentang gua ya!" Bia keluar dari punggung Andra sambil menatap mereka semua kesal.

"Maksud gua gigit tuh di tonjok atau gimana gitu loh, bukan gigit yang lain!" Jelas Bia.

Mereka hanya mengangguk paham sambil menghilangkan pikiran kotor mereka.

"Next, kenapa jadi bahas gigit menggigit gini sih!" Arion jengah karena mereka membahas hal ambigu tadi.

"Oke, jadi Jia. Kenapa lo lakukuin itu?!" Ucap Ari.

"Udah gue bilang, dia duluan yang nambrak gue. Kalo kalian gak percaya cek aja rekaman CCTV di kantin, kebetulan di sana ada CCTV kan?" Jia tersenyum smirk ke arah Indah. Dia yakin jika mereka tau kejadian sebenarnya, pasti mereka akan kecewa kepada Indah.

Indah menegang mendengar itu. Dia lupa bahwa di kantin ada CCTV. Bagamana jika semuanya tahu bahwa semua ini berawal darinya?.

"Gak usah, aku udah maafin Jia kok" Ucap Indah panik sampai keringat mulai bermunculan di pelipisnya.

"Kenapa? lo takut? biasa aja kali, ampe keringetan gitu loh!" Bia tersenyum miring kepada Indah.

Indah mengumpati Bia dalam hati. Bisa-bisa semua orang tahu kalau dia sengaja menabrakan diri kepada Jia.

"Udah, kamu gak usah takut gitu" Jino mengusap keringat yang ada di pelipis Indah.

"Lagian, kamu gak salah kan?" Tanya Jino.

"G-gak lah, kan Jia yang nabrak aku duluan"

"Ko gugup gitu sih? takut ketahuan yah?" Bia berulah lagi.

"Gak kok. Buat apa takut, orang aku gak salah!" Indah berusaha agar tidak gugup untuk membela dirinya.

"Masa??" Goda Bia sekali lagi agar Indah pipis di celana. Kaga lah! malu kali!.

Andra yang gemas dengan tingkah laku Bia pun menarik tangan Bia lalu mengapit kepala Bia di ketiaknya agar diam.

"Uhuk-uhuk, bau kecut Andra!!" Ucap Bia tetapi malah mendusel-nduselkan kepalanya di ketiak Andra.

"Bau kecut tapi kok malah gitu?!" Andra menggoda Bia. Sebenarnya baunya wangi guys, Bia saja sampe betah tuh.

Andra terkekeh dan Bia hanya terdiam malu di ketiak Andra.

"Udah tolong! kenapa banyak adegan uwu gini sih?! kita kan lagi bahas masalah CCTV  loh!" Dito tak terima dengan semua ini. Apakah mereka tidak menghormati para kaum jomblo di sini?!.

Indah yang sudah agak tenang, tetapi ketika mendengar kata CCTV  kembali menegang dan keringat kembali membasahi pelipisnya.

********************
Jangan lupa vote & comment....

6 Feb 2022.

TRANSMIGRASI FEBYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang