part 29

10.9K 905 7
                                    

Vernan yang mendengar Bia memanggilnya dengan sebutan 'om' lagi pun menggeram marah.

********************
Bulu kuduk Bia tiba-tiba berdiri. Bia menatap Vernan yang berada di depannya, dia terlihat menggeram marah.

"Kenapa om?" Tanya Bia was-was.

Vernan menghembuskan napasnya mencoba bersabar.

"Jangan panggil saya om! saya belum setua itu asal kamu tau" Ucap Vernan sambil mendengus.

"saya Vernan, panggil saja Anan" Sebenarnya hanya orang terdekat saja yang boleh memanggil Vernan dengan sebutan Anan. Anan adalah nama kecilnya, namun ntah mengapa Vernan ingin di panggil Anan oleh Bia.

"Om Anan, bapak Anan?" Vernan kembali menggeram. Dia harus cukup sabar menghadapi bocah di depannya ini, untung sayang!.

"Kamu pikir saya setua itu?" Ucap Vernan menatap Bia tajam.

"Lalu apa tadi, om? bapak?" Vernan memutar bola matanya malas.

"Ingat saya bukan om atau bapak kamu, panggil saya mas Anan" Tegasnya. Eh si mas, aduh mas😭, cocok ga sih😭?.

"Mas Anan??" ucap Bia.

Vernan yang mendengar Bia mengucapkan nama dekatnya itu, tiba-tiba jantungnya terasa berdetak dengan cepat dan telinganya pun memerah. Dia baper cuyy!!.

"Mas Anan kenapa? sakit ya?" Tanya Bia ketika melihat telinga Vernan yang memerah.

Ni anak pura-pura polos apa gimana?.

Vernan berdehem pelan untuk menghilangkan saltingnya.

Bia melihat-lihat penampilan Vernan dari atas sampai bawah. Lumayan.

Lalu Bia melirik orang di samping Vernan yang sepertinya selalu setia di dekatnya.

"Mas Anan itu siapa?" Tanya Bia sambil menunjuk Damian.

Vernan melirik Damian tidak suka. Kenapa Bia sangat memperhatikan Damian?.

"Itu tangan kanan saya" Ucap Vernan sambil mendengus.

"Kenapa? kamu suka?" Tanya Vernan tajam.

Bia meringis. Si om kenapa tiba-tiba marah? memang dirinya salah apa?.

"Gak kok. Lebih gantengan mas Anan, hehe..." Ayo kita rayu terlebih dahulu.

Vernan yang di puji pun tersenyum lebar. Astaga! betapa senangnya dia hari ini.

Sepertinya om di depannya ini adalah pemilik dari cafe ini. Terbukti saat pelayan yang mengantarkan minuman padanya tadi seperti membungkuk pada Vernan. Kebetulan juga tadi dia memberi satu minuman kepada Vernan.

Bia sudah menyelesaikan makanannya, dia lalu berdiri.

"Mas Anan, baik deh. Jan lupa bayarin makanannya ya om! kan tadi udah saya kasih minuman hehe..."

"Bye, om" Bia berjalan pergi sambil mengelus perutnya yang terasa kenyang. Gak ada akhlak emang! Vernan cuma di kasih minuman saja, tapi malah dia yang di suruh bayar!. Mana minumana belum juga di sentuh sama sekali.

**********
Keesokan harinya....

Bia kini sudah berada di sekolahnya yaitu SMA Harapan Bangsa.

Di kelasnya kali ini sedang heboh karena sesuatu.

Bara sebagai ketua kelas maju ke depan untuk mengumumkan info yang menghebohkan tersebut.

"Guys, hari ini ada info menarik nih!!" Teriak Bara menggelegar.

"Apaaan?" Tanya murid satu kelas.

"Hari ini kita kedatangan tamu spesial lhoo...." Ucapnya lebayyy.

TRANSMIGRASI FEBYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang