part 28

11.7K 974 13
                                    

Bia membawa Andra keluar dari rofftop. Bia melirik Gio sebentar lalu mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum genit tanpa sepengetahuan Andra(heh kaga bener nih!). Sedangkan Gio hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Bia.

********************
Kini Bia sedang mengendarai motornya menuju jalan pulang. Sekarang Bia sudah tidak bersama Andra lagi karena sudah mempunyai motor sendiri. Awalnya Andra menolak hal itu karena takut jika terjadi sesuatu pada Bia nantinya, namun akhirnya dia menyetujuinya karena sifat Bia yang keras kepala.

Di tengah perjalanan motor Bia tiba-tiba mogok, dia bingung harus bagaimana, dia tidak paham sama sekali tentang motor.

Bia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang sekiranya bisa di mintai tolong untuk saat ini.

Sayang sekali ponselnya lowbat. Benar-benar hari yang apes!.

Bia meneliti motornya, sepertinya dia melupakan sesuatu.

Ternyata.... bensinnya habis cuy! Bia lupa belum mengisi bensin tadi pagi makanya mogok!.

Dari jauh seseorang melihat Bia yang terlihat kebingungan. Dia mengernyit bingung lalu melajukan motornya menghampiri Bia.

Terdengar suara deruman motor yang mendekat.

Bia melirik pengemudi tersebut yang berhenti tepat di depannya, sepertinya dari postur tubuhnya tidak asing. Tapi dia lupa.

Pengemudi tersebut membuka helmnya.

"Gio?"

Gio membenarkan tatanan rambutnya yang berantakan lalu turun dari motornya.

"Kamu ngapain di sini? belum pulang?" Tanya Gio sambil menghampiri Bia.

Bia menatap motornya.

"Motor aku kehabisan bensin, terus mogok deh" Ucap Bia sambil nyengir.

Gio menggelengkan kepalanya.

"Yaudah motor kamu biarain di sini aja"

Bia melotot.

"Enak aja! kalo di colong gimana!"

"Aku belum sekesai ngomong, Bia"

"Maksud aku motor kamu di tinggal di sini, nanti aku bakal suruh salah satu orang aku untuk di antar ke rumah kamu" Jelas Gio.

Maksud Gio tuh biar Bia bonceng gitu loh, si modus ke dua nih.

"Ouh gitu" Ucap Bia sambil mengangguk paham.

Gio menaiki motornya.

"Sini bareng aku aja, kebetulan di belakang kosong loh! mau gak?" Tawar Gio sambil menaik-turunkan alisnya.

"Modus kamu!" Ucap Bia sambil terkekeh lalu naik ke belakang motor Gio.

"Pegangan dong, biar romantis gitu lah"

"Lah? kok maksa?"

"Yaudah aku bakal ngebut nih!" Ujar Gio merajuk.

"Iya-iya, nih aku pegangan"

Bia melingkarkan tangannya di pinggang Gio.

Gio menjalankan motornya sambil menikmati semelir angin yang menerpa mereka.

Bia melihat jejeran pedagang kaki lima di pinggir jalan, matanya tertuju pada salah satu penjual cilok dan sempolan.

"Gio, berhenti dong!" Ucap Bia sambil menepuk punggung Gio.

Gio menepikan motornya.

"Kenapa?" Tanya Gio sambil melirik ke belakang.

"Aku mau beli cilok! kamu mau gak?" Tanya Bia.

TRANSMIGRASI FEBYANA (END)Where stories live. Discover now