2. Apa yang terjadi?

40 4 0
                                    

"Chan, lo kenapa? Lo sakit?", panggil Seung Woo sambil membuka selimut yang menutupi wajah Byung Chan.
"CHANN??!!!", teriak Seung Woo.

Seung Woo terkejut melihat keadaan Byung Chan yang telah muntah darah dan tidak sadarkan diri. Seung Woo pun langsung menghubungi 119 dan juga menghubungi manager mereka.
"Chan, bangun Chan, lo denger gue Chan? Byung Chan?", panggil Seung Woo sambil menepuk pelan wajah Byung Chan.
Seung Woo masih merasakan denyut nadi Byung Chan, namun nafasnya terasa pelan. Seung Woo menggenggam erat tangan Byung Chan berharap ia dapat merasakan kehadirannya serta memberikan kekuatan untuk Byung Chan agar bisa bertahan.
"Chan, tolong, lo harus baik-baik aja.", pinta Seung Woo kepada Byung Chan. Seung Woo benar-benar panik saat ini.

Tidak selang beberapa lama ambulan datang, mereka pun langsung menuju ke rumah sakit terdekat yakni Rumah Sakit Jong Yong.

"Seung Woo, apa yang terjadi?", tanya Manager Kim Jisung, manager utama SVS saat tiba di RS.
"Aku nggak tau kak, pagi tadi dia baik-baik aja, tapi setelah aku pulang, dia udah begini.", kata Seung Woo agak gemetar. Dia benar-benar tidak tau apa yang terjadi. Dia merasa bersalah karena telah meninggalkan Byung Chan sendirian di dorm.
"Oke, kita tunggu dokter keluar dulu ya. Kamu jangan panik. Semuanya pasti baik-baik aja.", kata Manager Jisung menenangkan Seung Woo.
"Kak Jisung, Seung Woo, gimana keadaan Byung Chan?", tanya Bu Nanda yang baru saja tiba, ia langsung menuju RS saat menerima kabar tentang Byung Chan.
"Byung Chan masih diperiksa, Nan.", jawab Manager Jisung. Bu Nanda pun menggangguk mengerti.
"Tenanglah, Seung Woo.", kata Bu Nanda sambil menepuk pundak Seung Woo dan menuntunnya untuk duduk dikursi tunggu. Ia sangat tau betapa khawatirnya Seung Woo kepada Byung Chan yang merupakan adik sepupunya itu.

"Kak Seongwoo, gimana keadaan Byung Chan?", panggil Bu Nanda saat melihat Dr. Seongwoo yang keluar dari ruang rawat Byung Chan.
"Apa dia sengaja meminum racun? Racun yang ada ditubuhnya cukup banyak. Untung saja dia segera dibawa ke RS dan mendapatkan pertolongan dengan cepat.", kata Dr. Seongwoo yang membuat semua orang yang berada disana kaget.
"Racun?!", kata Bu Nanda menyakinkan pendengarannya.
"Nggak mungkin. Bagaimana bisa?", gumam Seung Woo.
"Kondisinya masih kritis, kami sudah berusaha untuk menetralisir racunnya. Dan kami masih terus memantau kondisinya.", jelas Dr. Seongwoo.
"Apa Byung Chan akan baik-baik saja, Woo?", tanya Manager Jisung pada Dr. Seongwoo.
"Aku harap dia akan baik-baik saja.", jawab Dr. Seongwoo.
"Apa yang terjadi? Kenapa bisa begini?", panik Bu Nanda.

Sedangkan Seung Woo hanya diam membisu, ia benar-benar tidak bisa memahami apa yang terjadi saat ini.
"Seung Woo.. Tenangkan dirimu ya. Semuanya pasti akan baik-baik saja, ibu yakin itu, Chan anak yang kuat dia pasti bisa melewati ini semua.", kata Bu Nanda setelah menangkan dirinya, kemudian ia berusaha untuk menenangkan Seung Woo.

Ia sadar, meskipun saat ini dia juga khawatir dengan keadaan Byung Chan, tapi dia juga harus kuat untuk menenangkan Seung Woo. Bu Nanda memeluk Seung Woo dengan penuh kasih sayang. Ia tau betul, bagaimana perjalanan Seung Woo dan Byung Chan, sejak saat pertama kali ia bertemu dengan mereka berdua.

#flashback on

Saat itu, Bu Nanda menyaksikan festival dance di alun-alun kota Seoul. Ia menyaksikan dance dan juga vokal dari Seung Woo dan Byung Chan, saat itu mereka tampil berdua menyanyikan sebuah lagu dari salah satu Boy Group terkenal di Korea Selatan. Bu Nanda tertarik dengan kemampun mereka berdua. Ia menghampiri Seung Woo dan Byung Chan, meminta kontak mereka dan ia juga memberikan kartu namanya.

Saat Bu Nanda, mengetahui bahwa mereka hanya tinggal berdua disebuah kost kecil dan mereka juga bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bu Nanda menghampiri mereka, bukan untuk meminta mereka menjadi trainee di agensi melainkan ingin mangadopsi mereka, sebagai anak. Namun, mereka menolak.

"Kami tidak ingin merepotkan orang lain lagi, bu. Jadi kami memilih untuk tinggal sendiri seperti ini.", kata Byung Chan.

Bu Nanda pun paham dengan keinginan mereka. Bu Nanda akhirnya hanya meminta mereka untuk menghubunginya sebagai Wali, saat mereka membutuhkan bantuan. Mereka pun menyetujuinya.

Saat Bu Nanda, melihat ada beberapa poster idol di kamar kost mereka, Bu Nanda kemudian menawari mereka untuk menjadi trainee di agensi yang baru ia dirikan saat itu. Awalnya mereka ragu karena merasa kemampuan mereka tidak seberapa. Namun setelah beberapa saat berlalu, akhirnya mereka pun menerima tawaran itu.

#flashback off

"Apa karena minuman itu?", gumam Seung Woo.
"Ada apa Seung Woo?", tanya Bu Nanda sambil melepas pelukannya.
"Bu, saya ingat melihat botol minuman di rak meja Byung Chan. Sepertinya itu dari penggemar saat fanmeeting kemarin.", kata Seung Woo yang tiba-tiba ingat melihat sekilas botol minuman di rak meja Byung Chan tadi.
"Bukannya kita tidak menerima hadiah berupa makanan dan minuman kecuali setelah di periksa di perusahaan?", tanya Manager Jisung.
"Byung Chan menerimanya saat kami pergi ke mobil, Kak. Penggemar itu langsung memberikannya kepada Byung Chan.", kata Seung Woo.
"Sebaiknya kita periksa ke dorm dulu. Kita juga tidak boleh asal menduga saja. Kita harus periksa dulu isi botol itu. Kalau memang ini ulah dari penggemar itu. Kita harus segera ambil tindakan.", tegas Bu Nanda.
"Ok Nan. Biar gue yang periksa ke dorm, sekalian menjemput Subin pulang sekolah.", kata Manager Jisung.
"Baiklah, hati-hati Kak Jisung.", jawab Bu Nanda.

***

Mendengar keadaan Byung Chan di RS, Sejun, Seung Sik, Heo Chan, dan Hanse langsung pergi menuju RS. Mereka tidak menyangka kejadian seperti ini terjadi pada rekan anggotanya. Padahal baru dua hari yang lalu mereka meninggalkan dorm. Sedangkan Subin yang memang belum tau kejadian ini, baru saja dijemput Manager Jisung dari sekolahnya.
"Kak, ayo ke rumah sakit.", kata Subin kepada Jisung, setelah mendengar kejadian hari ini.
"Kita ke dorm dulu. Gue harus memeriksa sesuatu di dorm. Kamu juga harus ganti baju dulu. Setelah itu baru kita ke RS.", kata Manager Jisung.

Sesampainya di dorm, ia dan temannya, Detective Jihoon anggota dari kepolisian langsung memeriksa botol minuman yang di maksud oleh Seung Woo tadi. Detective Jihoon membawa botol itu ke kantor polisi untuk diperiksa.
Manager Jisung juga meminta tim keamanan agensi yaitu Agen INS untuk mencari tau keadaan di halaman parkiran tempat fanmeeting, saat hari fanmeeting itu berlangsung.

"Kamu mau makan dulu?", tanya Manager Jisung yang melihat Subin dalam sekejab sudah berganti baju.
"Nggak kak, sudah makan tadi di sekolah.", kata Subin.
"Ya sudah, kita ke RS sekarang. Nanti kita beli makanan untuk Seung Woo, sepertinya dia belum makan hari ini.", kata Jisung mengingat keadaan Seung Woo di RS tadi.
"Oke kak.", jawab Subin. "Kakak-kakak yang lain sudah tau?", tanyanya lagi. Manager Jisung hanya menggangguk sambil mulai mengendarai mobilnya.
"Ternyata hanya aku yang tidak tau.", gumam Subin.
"Tidak apa, kami tidak ingin membuatmu cemas saat sedang disekolah. Tenang aja, semuanya pasti akan baik-baik aja.", kata Manager Jisung menenangkan Subin, padahal ia sendiri sangat khawatir dengan keadaan Byung Chan yang masih belum ada perkembangan sejak ia meninggalkan RS tadi.

***

"Kak Seung Woo, tidur dulu disana, biar aku yang jagain Chan disini.", pinta Seung Sik yang melihat Seung Woo tidak bergeming dari tempat duduknya disamping tempat tidur Byung Chan, sejak mereka tiba di RS tadi.
"Nggak papa, kalian aja dulu yang istirahat. Kalian pasti capek juga, setelah perjalanan jauh kembali kesini tadi.", jawab Seung Woo melihat ke anggota-anggotanya, yang juga terlihat lelah dan tentunya khawatir dengan keadaan Byung Chan.
"Aku udah tidur dijalan tadi Kak. Cuma kakak yang belum tidur dan istirahat dari tadi.", kata Seung Sik lagi.
Seung Woo hanya diam dan kembali memandangi wajah pucat Byung Chan yang tetutup masker oksigen itu.

Tit tit tiiitt tiittt

"CHAN!! DOKTER!!! DOKTER!!!", teriak Seung Woo yang menyadari keadaan Byung Chan dari mesin pendeteksi jantung itu. Sedangkan Seung Sik yang juga berada didekat tempat tidur Byung Chan, langsung menekan tombol darurat untuk memanggil dokter. Semua yang ada diruangan itupun menjadi panik.

- bersambung

Full of SecretsWhere stories live. Discover now