15. Berbahaya

21 4 0
                                    

"Nan, kita menemukan lokasi yang mencurigakan. Kami mengikuti arah mobil pertama yang keluar dari terowongan itu, setelah mobil yang kita curigai sebelumnya, tidak keluar dari terowongan itu lagi. Sepertinya mereka bertukar mobil didalam terowongan, untuk menipu kita. Saat ini, unit 3 sudah ada dilokasi. Unit 2 menyusul..", belum sempat Agen Woojin menyelesaikan laporannya, Bu Nanda memotongnya.
"Gue akan kesana bersama unit 1.", kata Bu Nanda.
"Tapi, Nan. Tempat itu cukup berbahaya. Penjagaan disana cukup ketat.", kata Agen Woojin.
"Gue mengkhawatirkan keadaan anak-anak. Gue harus pergi kesana langsung.", jawab Bu Nanda.
"Baiklah.", kata Agen Woojin.
"Kak Sungjae, pantau situasi dari sini. Tolong hubungin Kak Seongwoo dan kirimkan lokasi kami kepadanya.", perintah Bu Nanda.

Bu Nanda kemudian keluar dari ruang kerjanya di ikuti oleh Agen Woojin dan Agen Daniel, bodyguard pribadi Bu Nanda. Mereka akan menyusul unit yang lain. Bu Nanda memakai rompi anti peluru dan juga earpiece, ia juga meminta sebuah pistol. Bu Nanda telah mendapatkan ijin untuk menggunakan pistol. Begitu pula Agen INSnya yang sudah mendapatkan ijin resmi dari hukum yang berlaku disana.

"Bagaimana keadaan disana?", tanya Agen Woojin kepada anggotanya yang ada dilokasi.
"Unit 2 sudah tiba. Kami akan menyerang lokasi.", kata pimpinan Unit 3.
"Baiklah, tetap hati-hati. Kami akan tiba 15 menit lagi.", jawab Agen Woojin.

***

Bukk brakk

"Arggghhh", ringis Byung Chan. Tubuhnya masih belum pulih, ia tiba-tiba oleng sehingga tidak bisa menghindari serangan dari musuh yang tepat menyerang perutnya.
"Chan..", panik Dr. Minhyun. Dr. Minhyun langsung menyerang musuh yang dihadapan Byung Chan tanpa ampun. Sedangkan dua musuh yang ia hadapi sebelumnya sudah mulai oleng, namun tetap bisa menyerang Dr. Minhyun.

"Uhuukk uhuukk.", Byung Chan batuk dan keluar darah dari mulutnya.
"Kak Chann!!!", panik Subin. Ia ingin segera menghampiri Byung Chan, tapi ia masih belum bisa mengalahkan musuhnya.

Brakk brakkk

"BOS, KITA DISERANG, SEGERA PERGII!!!!", teriak anak buahnya yang lain dari balik pintu yang terkunci itu. Pria itu tersentak, baru saja ia bisa menikmati pertarungan ini.

Brakkkk
Pintu itu terbuka.

"Bos, sini!!!", perintah salah satu anak buahnya, meminta pria itu untuk segera pergi.
"HABISI MEREKAA SEMUAA. BANGSAAATT!!", kata pria itu penuh emosi karena rencananya gagal. Pria itu langsung pergi seorang diri. Agen INS yang ingin mengejar pria itu di hadang oleh 4 anak buahnya yang menyerang Dr. Minhyun, Byung Chan, dan Subin tadi.

Dr. Minhyun langsung memeriksa keadaan Byung Chan, setelah ia dan Subin membawa Byung Chan ke tempat yang agak tersembunyi untuk menghindari pertarungan yang sedang terjadi.
"Chan..", panggil Dr. Minhyun. Byung Chan membuka matanya.
"Guee.. uhuuk uhuuukk", kembali Byung Chan terbatuk, lagi-lagi darah keluar dari mulutnya saat ia terbatuk.
"Jangan bicara dulu. Tolong tetap sadar.", pinta Dr. Minhyun. Dr. Minhyun membuka baju Byung Chan.
"Gawat, jahitan operasinya terbuka.", kata Dr. Minhyun. Ia melihat jahitan operasi Byung Chan mengeluarkan darah.

"Kalian baik-baik aja? Byung Chan?!!", seseorang dari Agen INS menghampiri mereka.
"Kak Sung Woon?", kata Subin. Ya, dia adalah Manager Sung Woon, ia berperan ganda saat keamanan anggota SVS di tingkatkan waktu itu.
"Byung Chan harus segera diobati. Bantu kami keluar dari sini.", pinta Dr. Minhyun.

Dorrr dorr dorrr

"Shittt!! Mereka menyerang dengan brutal sekarang.", kata Agen Sung Woon sambil bergerak posisi standby dengan pistolnya.

Dr. Minhyun yang melihat ada pistol lain di saku Agen Sung Woon langsung mengambilnya. Agen Sung Woon yang tersentak langsung menodongkan pistolnya ke Dr. Minhyun.
"Siapa kamu sebenarnya?", tanya Agen Sung Woon, yang kaget karena pistolnya diambil begitu saja.
"Gue nggak bisa jelaskan siapa gue, saat ini. Gue hanya mau membawa Byung Chan keluar dari sini. Kondisinya bisa memburuk jika lukanya tidak segera ditangani.", kata Dr. Minhyun sambil memantau situasi. "Gue pinjam dulu pistol lo, setelah kita keluar, gue kembalikan.", kata Dr. Minhyun lagi sambil menyimpan pistol disakunya.

Full of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang