24. Maaf

17 4 0
                                    

"Kak Woo.. Maafff..", lirih Byung Chan.

"CHAANN!!", panggil Bu Nanda dan Seung Woo serentak, saat mendengar samar suara Byung Chan.

Benar saja, Byung Chan telah membuka matanya. Ia berusaha untuk bangun dari posisi tidurnya.
"Chan, lo mau apa?", tanya Seung Woo, ia mencengah Byung Chan untuk bergerak.

Namun, Byung Chan tetap berusaha untuk berubah ke posisi duduk. Ia juga melepas masker oksigen yang terpasang di area hidung dan mulutnya. Ia langsung memeluk erat Seung Woo.

"Maafin Chan, kak. Maaf selalu buat kakak khawatir dan cemas. Maaf selalu buat kakak merasa bersalah. Maafin Chan.. Kakak terlalu baik untuk Chan, Chan nggak mau buat kakak susah terus, makanya Chan berpikir lebih baik Chan pergi untuk selamanya aja, agar.. kakak tidak perlu memikirkan Chan lagi.. Chan nggak mau ngerepotin kakak terus..", kata Byung Chan sambil terisak dan sambil memeluk Seung Woo dengan erat.

"Kakak nggak pernah merasa direpotin sama kamu Chan. Kenapa kamu selalu berpikir seperti itu?", jawab Seung Woo.
"Maafin Chan kak..", kata Byung Chan, ia tidak bisa berkata-kata lagi.

Saat Seung Woo menangis dipelukan Bu Nanda, saat itulah Byung Chan sadar. Byung Chan pun mendengar curhatan Seung Woo kepada Bu Nanda. Hal itu membuat Byung Chan benar-benar merasa bersalah. Hingga akhirnya ia meminta maaf seperti ini. Saat itu juga, anggota SVS yang lain datang untuk menjenguk Byung Chan. Tidak disangka situasi seperti ini yang mereka lihat. Mereka benar-benar merasa sangat sedih.

***

Satu tahun kemudian.

SVS mengakhiri masa hiatus mereka. Kali ini, mereka telah menyiapkan album untuk comeback mereka. Melakukan sesi latihan, rekaman, dan lain-lain. Mereka memutuskan untuk kembali dengan anggota utuh, 7 orang. Mereka telah menyelesaikan semua masalah internal yang sempat terjadi waktu itu. Mereka berjanji untuk selalu bersama dalam hal apapun itu.

"Berasa seperti kita baru pertama kali debut ya.", celetuk Hanse.
"Iya ya, deg degannya berasa banget. Mungkin karena kemarin itu, pertama kalinya kita full nggak ada kegiatan grub.", kata Sejun.
"Bener, gue jadi pengen cepat-cepat liat reaksi penggemar yang udah lama nungguin kita.", kata Heo Chan.

"Maaf ya, kak. Gara-gara gue, kita jadi hiatus dulu.", kata Byung Chan tiba-tiba.
"Sudah dibilangin, nggak usah minta maaf. Toh kita semua juga yang setuju untuk hiatus dulu.", kata Seung Sik. Seung Woo pun merangkul Byung Chan, mengisyaratkan semuanya baik-baik saja. Byung Chan pun mengangguk.
"Sudah yuk, nggak usah galau-galau lagi. Mari kita happy.", kata Subin sambil ngedance. Ia memang anak yang super hiperaktif. Saat itu mereka sedang berada diruang latihan di dorm mereka. Semua yang ada disana pun tertawa melihat tingkahnya.

Sore itu, suasana di Gocheok Sky Dome terlihat sangat ramai. Remaja perempuan terlihat mendominasi di tempat itu, mereka antri untuk bisa memasuki arena Gocheok Sky Dome. Disanalah tempat konser pertama yang akan di gelar SVS setelah hiatus selama satu tahun terakhir. Sedangkan anggota SVS, sedang bersiap dibelakang panggung untuk memberikan penampilan terbaik mereka diatas panggung nanti.

"Huwaaaa, nggak sabar pengen segera tampil di panggung.", teriak Subin.
"Sabar bro. Masih 2 jam lagi.", jawab Hanse.
"Gue makin deg degan deh, hahaha.", ucap Sejun.
"Gue juga tiba-tiba jadi keringatan gini.", kata Seung Woo.
"Hahaha, sumpah berasa pertama kali, mau debut ya.", kata Hanse.
"Wajar sih. Kita udah lama nggak tampil live gini.", kata Seung Sik.
"Kayaknya Byung Chan juga deg degan tuh, dari tadi latihan mulu.", kata Heo Chan.
"Hussshhh, jangan ganggu, gue lagi fokus nih.", kata Byung Chan.
"Oke oke.", jawab Heo Chan.

"Hallo, anak-anak.", sapa Bu Nanda. Ia tidak kalah ketinggalan untuk menyaksikan penampilan anak-anaknya di atas panggung nanti. Ia datang untuk memberikan semangat kepada anak-anaknya. Sebelum akhirnya, ia pergi menuju kursi penonton.
"Semangat ya!! Ibu bakal nonton kalian dari awal sampai akhir.", kata Bu Nanda.
"Siap, bu.", jawab mereka serentak.

Tiba saatnya konser dimulai. SVS menampilkan lagu debut mereka sebagai pembukaan konser itu. Riuh suara penonton sangat menggema di konser itu. Anggota SVS sangat terharu dengan antusias penonton yang sudah menunggu dan selalu mendukung mereka selama ini.

Mereka juga mengenang perjalanan karir mereka, dari yang tidak dikenal sampai akhirnya bisa menjadi grub yang bisa diakui keberadaannya di industri hiburan Korea Selatan.

Tanpa disadari, semua anggota keluarga Byung Chan dan Seung Woo juga hadir dikonser itu, orang tua dan kakak Byung Chan, dan juga mama dari Seung Woo juga hadir. Namun tidak ada yang mengetahui hal itu. Mereka memang merahasiakan kehadiran mereka. Meskipun mama Seung Woo tetap berhubungan baik dengan Seung Woo maupun Byung Chan, tetapi ia juga merahasiakan kehadirannya.

***

Beberapa bulan setelah SVS comeback, mereka memiliki jadwal yang cukup senggang. Mereka memanfaatkan waktu senggang dengan cara yang berbeda-beda. Salah satunya, Byung Chan yang sedang bersantai di cafe itu seorang diri. Ia seperti sedang menunggu seseorang.

"Sorry, gue telat.", kata seseorang saat tiba di meja tempat Byung Chan berada. Minhyun, laki-laki itu ternyata yang ditunggu Byung Chan.
"Nggak papa, gue juga baru datang 15 menit yg lalu.", jawab Byung Chan. Suasana disana terasa cukup canggung.
"Ada apa?", tanya Byung Chan to the point. Pertemuan ini, memang diminta oleh Minhyun.
"Selama ini, ada yang ngikutin lo lagi? Lo baik-baik aja?", tanya Minhyun.
"Nggak ada dan gue baik-baik aja.", jawab Byung Chan, cukup singkat.
"Syukurlah.", kata Minhyun.

"Sorry, gue merasa cukup canggung dengan pertemuan ini. Mungkin terasa aneh untuk kita bebicara seperti kakak adik.", kata Minhyun lagi. Byung Chan mengangguk.
"Gue minta maaf, untuk semua kesalahan gue dan juga keegoisan gue dimasa lalu. Gue juga minta maaf, gara-gara gue, lo meninggalkan rumah dan hidup sendiri diluar. Maaf untuk semuanya.", kata Minhyun sembari berdiri dan membungkukkan tubuhnya di depan Byung Chan. Byung Chan kaget, ia meminta Minhyun untuk kembali duduk.
"Lo kenapa?", tanya Byung Chan cukup bingung.
"Terakhir kali, saat mama ngajak kita bertemu, kami ingin meminta maaf sama lo. Kami nggak minta apa-apa dari lo, lo bisa hidup sesuai keinginan lo. Kami hanya ingin minta maaf dan ngajak lo kembali ke rumah. Tapi lo selalu menolak pertemuan itu. Jadi gue pengen ngajak lo ketemu dulu berdua.", kata Minhyun. Byung Chan ingat, mamanya mengajak bertemu kurang lebih empat bulan yang lalu sebelum SVS comeback. Ada juga saat beberapa waktu setelah kejadian satu tahun yang lalu itu.

"Kalo lo, belum bisa maafin kita. Nggak papa, gue paham kok.", kata Minhyun lagi. Byung Chan hanya diam sedari tadi.
"Kakak sakit?", pertanyaan itu keluar dari mulut Byung Chan, ia memperhatikan wajah Minhyun yang terlihat pucat saat dia tiba tadi. Minhyun tercengang, kata 'kakak' yang dilontarkan Byung Chan membuatnya cukup terharu. Sudah lama ia tidak mendengar panggilan itu, dari adik satu-satunya itu.
"Nggak, gue baik-baik aja. Gue kecapekan aja.", jawab Minhyun. Byung Chan mengangguk.

"Mengenai permintaan maaf tadi, kalo lo belum bisa memaafkan kami, nggak papa, kami paham kok. Papa sama mama juga minta maaf ke Seung Woo dan juga teman-teman lo yang terkena imbas dari masalah waktu itu. Kami benar-benar nggak nyangka, bakal bisa seperti itu.", kata Minhyun lagi.

Setelah mengatakan apa yang ingin ia sampaikan, Minhyun pamit pergi. Ia merasa tubuhnya sedang tidak bersahabat saat itu. Ia harus segera pergi agar kondisinya yang sebenarnya tidak diketahui oleh Byung Chan. Byung Chan tetap pada posisinya di meja itu. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Minhyun. Namun untuk pernyataan permintaan maaf itu benar-benar tulus.

"Udah selesai?", tanya Jinyoung yang ternyata menunggu Minhyun di depan cafe.
"Sudah. Kita kembali ke perusahaan.", pinta Minhyun. Saat ini Minhyun, masuk ke dalam perusahaan utama CTH Group, sebagai Wakil Direktur dan masih mengisi jadwal tertentu sebagai seorang dokter.
"Lo nggak papa? Kayaknya muka lo pucat.", tanya Jinyoung.
"Nggak papa, sempat sakit bentar tadi tiba-tiba.", jawab Minhyun.
"Kita ke RS dulu gih.", pinta Jinyoung.
"Nggak usah. Aman, aman. Buruan deh jalan.", kata Minhyun lagi.

Jinyoung hanya menghela nafas, teman sekaligus bosnya ini memang suka keras kepala. Ia pun menjalankan mobilnya meninggalkan halaman cafe itu.

***

- bersambung

Full of SecretsWhere stories live. Discover now