28. Baik Baik Saja

16 4 0
                                    

Sebelum dibawa ke ruang operasi, Bu Nanda menghampiri Dr. Minhyun yang tidak sadarkan diri di ruang rawatnya. Bu Nanda menggenggam tangan Dr. Minhyun yang tidak berdaya itu, ia ingin memberikan kekuatan agar Dr. Minhyun bisa bertahan selama operasi yang akan dijalaninya.
"Orang tua lo, Byung Chan, dan Seung Woo sedang berangkat kesini. Permintaan lo, agar Seung Woo tidak mendonorkan apapun ke lo terwujud. Jadi, lo harus bertahan. Lo harus bisa melewati ini semua. Karna keluarga lo, akan menunggu lo.", kata Bu Nanda berbisik di dekat telinga Dr. Minhyun, berharap ia bisa mendengar perkataannya dan merasakan dukungannya.

Tidak selang beberapa lama, Dr. Minhyun dibawa ke ruang operasi dan operasi pun dimulai.

***

'Untuk mama, papa, adikku Byung Chan, adikku Seung Woo.

Ma, Pa..
Maaf. Karena selama ini, Minhyun sangat egois. Tidak bisa mengerti keinginan kalian. Dan tidak bisa menjadi apa yang kalian inginkan.
Maaf. Karena telah menghancurkan keharmonisan keluarga kita.

Terutama untuk adikku Byung Chan. Maaf, karena kakak tidak bisa menjadi kakak yang baik. Maaf, karena kakak tidak bisa menjagamu dengan baik.

Adikku, Seung Woo. Maaf karena selalu merepotkanmu. Tolong selalu lindungin dan jaga Byung Chan, hanya kamu yang bisa menjaga Byung Chan dengan baik.

Untuk semuanya, maaf karena Minhyun tidak pamit dengan baik-baik. Minhyun tidak ingin menyusahkan siapapun lagi. Kalo memang Minhyun tidak bisa diselamatkan lagi, tidak apa. Ini bukan salah kalian, ini keinginan Minhyun sendiri.'

Setelah keluarga Dr. Minhyun tiba di RS Jeju, salah satu RS terbesar di Pulau Jeju, Bu Nanda langsung memberikan surat yang dititip oleh Dr. Minhyun tadi kepada CEO Kim. CEO Kim tidak bisa menahan tangisnya. Ia benar-benar tidak ingin kehilangan anaknya seperti ini. Bu Nanda pun berusaha untuk menenangkannya.

***

Setelah menunggu kurang lebih 9 jam. Dr. Siwon keluar dari ruang operasi. Semua yang masih terjaga saat itu, langsung menghampiri. Kecuali Bu Nanda, karena Byung Chan saat ini sedang tertidur dipangkuannya.

"Bagaimana operasinya dok? Bagaimana keadaan anak saya?", tanya CEO Choi.
"Operasinya berjalan dengan lancar dan keadaan anak Anda sudah stabil, tapi kami harus memantau kondisinya selama 24 jam ini. Kalau kondisinya selalu stabil artinya transplantasinya baik-baik saja dan livernya berfungsi dengan baik.", jelas Dr. Siwon.
Perkataan Dr. Siwon membuat mereka yang ada disana merasa lega, setidaknya untuk saat ini.
"Syukurlah, Minhyun..", gumam CEO Kim.

Ketenangan sangat terlihat dari wajah-wajah mereka yang sangat khawatir semenjak beberapa jam terakhir tadi.

"Kasihannya Chan, sampai tertidur. Bu Lim Nanda juga kasihan, pasti pegel.", kata CEO Kim, sambil hendak membangunkan Byung Chan. Ia ingin anaknya untuk beristirahat di tempat lain agar lebih nyaman.
Namun, Bu Nanda menahan CEO Kim untuk membangunkan Byung Chan.
"Biarkan aja Bu Kim, nggak papa kok. Jangan di bangunkan. Akhir-akhir ini Byung Chan susah tidur, kadang kalau sudah terbangun dia nggak bisa tidur lagi. Nggak papa, tunggu dia bangun sendiri aja.", pinta Bu Nanda. Ia merasa kasihan kalau Byung Chan harus dibanguni, karena ia baru saja tertidur tadi.
"Oh ya.. Bu Nanda malah lebih tau tentang Chan daripada saya. Saya benar-benar tidak bisa menjadi orang tua yang baik, untuk anak-anak saya. Saya merasa sangat menyesal karena telah mengabaikan Chan selama ini.", kata CEO Kim.
"CEO Kim adalah ibu yang sangat baik untuk Byung Chan. Chan nggak pernah mengeluh kok tentang ibu.", kata Bu Nanda, menyakinkan.

CEO Kim kembali meneteskan air matanya. Ia benar-benar merasa menjadi ibu yang buruk untuk anak-anaknya. Ia mengelus pelan kepala Byung Chan, ia sangat merindukan kehadiran Byung Chan selama ini.

Full of SecretsWhere stories live. Discover now