12. Penculikan

24 4 0
                                    

"Lo udah resmi dipindahkan kesini?", tanya Dr. Seongwoo kepada Dr. Minhyun diruangannya.
"Ya begitulah, gue juga nggak tau kenapa gue tiba-tiba dipindahkan disini.", kata Dr. Minhyun.
"Lo sih nggak mau masuk di RS Bokap lo aja, kalo lo masuk disanakan lo bisa..", Dr. Seongwoo tidak melanjutkan perkataannya lagi karena Dr. Minhyun tiba-tiba menatapnya tanpa ekspresi.
"Sorry..", kata Dr. Seongwoo.

Dr. Minhyun tidak menanggapi hal itu dan beranjak untuk keluar dari ruangannya.
"Ehh bro, sorry sorry, gue nggak akan bahas itu lagi, oke..", kata Dr. Seongwoo menyusul Dr. Minhyun.
"Iya. Jangan ganggu gue, gue mau memeriksa beberapa pasien.", kata Dr. Minhyun.
"Gue ikut, gue juga perlu memeriksa pasien gue.", kata Dr. Seongwoo. Mereka berdua pun berjalan bersama menuju bangsal rawat inap.

Disepanjang jalan, beberapa perawat bergumam, takjub melihat pesona ketampanan kedua dokter yang sedang berjalan bersama itu. Begitu pula beberapa pasien dan keluarga pasien yang juga melihat mereka.

Drrt drrrt

"Hallo, maa.", kata Dr. Minhyun saat mengangkat panggilan diponselnya.
"Gue duluan.", bisik Dr. Seongwoo. Dr. Minhyun mengangguk.
"Kamu baik-baik aja? Kenapa nggak ada menghubungin mama?", tanya seseorang wanita di balik telpon itu, yang tidak lain adalah mamanya Dr. Minhyun.
"Maaf, maa. Minhyun baik-baik aja. Minhyun baru pindah ke Gangnam, belum sempat menghubungin.", jawab Minhyun.
"Syukurlah kalau kamu baik-baik aja. Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup ya. Mama tutup dulu telponnya, mama takut ganggu aktifitas kamu. I love you.", kata mama Dr. Minhyun sembari menutup teleponnya. Dr. Minhyun hanya menghela nafas pelan. Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang rawat inap.

***

Saat ini, Byung Chan sedang menyusuri satu persatu ruangan di dorm baru SVS. Selama ini hanya beberapa tempat yang sudah pernah ia lihat. Ia belum pernah naik ke lantai 2 dormnya. Karena kondisi kakinya yang masih terluka waktu itu. Setelah sebulan istirahat di dorm kesehatan Byung Chan sudah lebih baik. Ia pun sudah bisa berjalan sendiri.

Kali ini, dorm yang disediakan Bu Nanda sangat luas. Lokasinya juga sangat dekat dengan rumah pribadi Bu Nanda. Hanya berbelakangan jalan. Di lantai pertama, ada 7 kamar disediakan untuk masing-masing anggota. Ada ruang tamu, ruang makan dan juga dapur. Dilantai kedua, ada 2 kamar kosong. Ada studio musik, ruang latihan, ruang olahraga dan ruang bermain. Dan dilantai ketiga tersedia 1 ruangan kosong yang luas, mungkin untuk bersantai atau berkumpul bersama. Setengah atapnya juga bisa di buka dan transparan.

Byung Chan memasuki ruang latihan, untuk pertama kalinya pasca kecelakaan itu, ia mencoba untuk melatih dancenya. Ia masih merasa kaku, gerakannya masih lambat, sesekali ia juga merasa sakit ditubuhnya. "Masih belum bisa.", gumamnya.

"Loh, Kak Byung Chan dimana?", gumam Subin saat ingin memanggil Byung Chan di kamarnya untuk sarapan.
"Kak Chan, lo dimana? Kak Chan?", panggil Subin saat ini hanya mereka berdua saja yang ada di dorm.
"Gue disini.", kata Byung Chan sambil menuruni anak tangga.
"Sarapan dulu kak.", kata Subin. Mereka pun sarapan bersama.
"Lo nggak ada jadwal hari ini?", tanya Byung Chan.
"Ada sih, tapi ntar sore baru berangkat. Kenapa kak, lo bosen ya, di dorm mulu?", kata Subin.

Byung Chan mengangguk, meskipun di dorm sudah memiliki berbagai fasilitas tetap saja ia merasa bosan. Apalagi saat ditinggal sendirian di dorm, hanya di temani para pengawal yang berjaga diluar dorm.

"Hmm, nanti kita minta liburan aja sama Bu Nanda. Gimana? Gue pengen ke Indonesia deh, pengen ngerasain tempat asal Bu Nanda.", kata Subin tiba-tiba.
"Eh boleh juga tuh. Gue juga pengen kesana.", sambung Byung Chan.

"Hayooo lagi ngomongin apa? Seru banget kayaknya.", tanya Bu Nanda yang tiba-tiba datang ke ruang makan tempat Byung Chan dan Subin berada.
"Loh, ibu kesini? Sejak kapan?", tanya Subin.
"Barusan aja, ibu mampir sebentar mau mastiin kalian, sudah pada sarapan atau belum. Ternyata lagi pada sarapan.", kata Bu Nanda.
"Iya bu, lagi sarapan kok ini. Bu, boleh minta sesuatu nggak?", kata Subin sambil nyengir.
"Mau minta apa emang?", tanya Bu Nanda.
"Kak Chan, bilang..", kata Subin ke Byung Chan, dia nggak mau mengatakan sendiri. Bu Nanda pun bingung dengan tingkah laku mereka berdua.
"Hmm, Subin minta liburan ke Indonesia, bu. Boleh nggak?", kata Byung Chan penuh dengan senyumnya.
"Loh, kok cuma nama gue yang disebutin, lu kan juga mau, kak.", gerutu Subin.
"Sudah, sudah. Kalian ini, gitu aja kok ribut. Ok, nanti kita liburan ya. Hmm, ibu perlu mengatur jadwal kalian dulu. Jadi, sabar dulu ya. Kita pasti liburan kok.", kata Bu Nanda.
"Yess.", kata Subin bersemangat. Byung Chan pun mengacungkan jempolnya.
"Ya sudah, dilanjut lagi sarapannya. Ibu mau berangkat ke kantor dulu. Baik-baik di dorm ya.", kata Bu Nanda.
"Siap bu.", kata Subin dan Byung Chan serentak.

***

Saat ini Subin baru saja menyelesaikan jadwal syuting variety show. Ia di dampingi Manager Sung Woon dan dua bodyguardnya.
"Kak Sung Woon, Subin mau ke toilet bentar, kebelit nih.", pinta Subin sebelum mereka menuju ke mobil untuk pulang.
"Ok, buruan gih. Gue tunggu disini.", kata Manager Sung Woon. Ia dan dua bodyguardnya menunggu Subin di depan pintu masuk area toilet pria.

10 menit menunggu, Manager Sung Woon mulai bingung kenapa Subin begitu lama di dalam toilet. Ia pun mencari Subin ke dalam. Dibukanya satu persatu pintu toilet yang ada disana, namun Subin sama sekali tidak ada.
"Dimana dia? Subin, lo dimana", panggil Manager Sung Woon khawatir. Namun tidak ada jawaban. Ia langsung bergegas untuk memberi tau bodyguardnya, untuk segera mencari Subin.

#flashback on

10 menit yang lalu

Subin baru saja keluar dari kamar toilet. Ia berniat untuk melihat penampilannya dulu dicermin sebelum keluar. Namun, baru saja ia berdiri di depan cermin, seseorang pria yang keluar dari salah satu kamar toilet langsung membungkam mulutnya dengan kain yang diberi obat bius. Seketika Subin kehilangan kesadarannya. Pria itu membawa Subin masuk ke dalam gudang penyimpanan alat pembersih di area toilet itu.

Seseorang pria yang ada didalam gudang itu membantu untuk membawa Subin melalui jalan yang ada diatap atas penyimpanan barang-barang itu. Setelah mereka masuk, mereka kembali menutup atap itu seperti semula.

#flasback off

Manager Sung Woon, kembali memasuki area toilet itu, ia membuka satu persatu lagi pintu kamar toilet itu. Namun tetap saja, Subin tidak ada disana. Ia lalu membuka pintu gudang penyimpanan alat kebersihan di area toilet itu, ia memeriksa secara detail. Namun tidak ada juga, ia tidak menemukan apa-apa disana.

Manager Sung Woon langsung menghubungin Agen Woojin, untuk meminta bantuan. Manager Sung Woon bergegas menuju area pemantauan CCTV di gedung itu. Namun, CCTV di luar area toilet saat itu sedang tidak berfungsi sejak seminggu yang lalu.
"Apa ada masalah, Pak? Biar tim kami membantu.", tanya seorang pegawai disana.
"Oh, tidak. Saya hanya sedang mencari barang saya yang jatuh disekitar toilet itu tadi.", kata Manager Sung Woon, berbohong. Ia tau hal seperti ini harus dirahasiakan dari publik dan media.

Manager Sung Woon kembali menghubungi Agen Woojin untuk memberitau situasi yang ada.
"Kita tidak menemukan petunjuk apa-apa, situasi disana tidak ada yang mencurigakan sejak beberapa jam yang lalu.", kata Agen Woojin.
"Gue harus bagaimana sekarang? Gue nggak bisa diam aja, Subin pasti dalam bahaya.", kata Manager Sung Woon.
"Lo kembali ke perusahaan, kita akan mencari solusinya.", kata Agen Woojin.

***

Disisi lain, diparkiran basement RS Jong Yong. Dr. Minhyun berjalan menuju parkiran mobilnya. Ia merasa ada yang mengikutinya. Baru saja ia ingin membuka pintu mobilnya, seseorang dari belakang berusaha untuk membungkam mulutnya. Untung saja, Dr. Minhyun bisa menghindar.

"Darimana kalian? Suruhan UWAI Group?", tanya Dr. Minhyun.
Pria itu tidak menjawab, ia langsung menyerang Dr. Minhyun, perkelahian pun terjadi. Tanpa disadari salah satu dari orang tersebut langsung memukul kepala Dr. Minhyun dari arah samping belakang. Dr. Minhyun yang tidak menyadari hal itu pun jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri.

"Cepat bawa dia. Merepotkan saja.", gerutu salah satu dari mereka.
Pria-pria itu pun membawa Dr. Minhyun kedalam mobil mereka dan pergi meninggalkan parkiran basement RS Jong Yong.

***

- bersambung

Full of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang