9. Persaudaraan

24 4 0
                                    

Keesokan harinya, Seung Woo perlahan membuka matanya, dilihatnya Seung Sik tidur dikursi samping tempat tidurnya. Sedangkan Hanse dan Heo Chan di kursi tamu ruangan itu. Seung Woo memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Chann..", gumamnya pelan. Ia perlahan ingin bangun dari tidurnya. Namun Seung Sik yang menyadari hal itu mencegahnya, ia tidak sepenuhnya tidur.
"Kak Seung Woo, lo mau kemana?", tanyanya pelan.
"Chan, dimana?", tanya Seung Woo.
"Chan di ICU, Bu Nanda yang menjaganya disana. Lo istirahat dulu, jangan kemana-mana, nanti baru kita jenguk dia. Oke?", pinta Seung Sik, ia khawatir Seung Woo akan jatuh pingsan lagi seperti kemarin.
"Dia nggak papa kan?", tanya Seung Woo memastikan.
"Iya, Chan baik-baik aja kok. Bu Nanda selalu menemani dia disana.", kata Seung Sik. Seung Woo hanya mengangguk pelan.
"Sejun dan Subin dimana? Mereka pulang?", tanya Seung Woo lagi, ia masih memperlihatkan tugasnya sebagai leader di SVS. Ia pasti menanyakan keberadaan anggotanya dimanapun itu.
"Mereka di UGD, Subin demam, jadi kami minta dia untuk dirawat. Sejun yang menemaninya disana.", kata Seung Sik, dia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Seung Woo.
"Keadaan Subin gimana?", tanya Seung Woo.
"Nggak papa, demamnya perlahan turun. Dia diminta untuk beristirahat aja.", kata Seung Sik.
"Syukurlah.", kata Seung Woo.

"Lo mau apa? Ada yang lo butuhkan? Gue ambilkan.", tanya Seung Sik.
"Nggak, gue nggak butuh apa-apa.", kata Seung Woo.
"Keadaan lo gimana? Ada yang sakit?", tanya Seung Sik lagi. Dia tau pasti, sifat Seung Woo yang tidak mau orang tau keadaannya dan tidak mau membuat orang lain khawatir.
"Gue baik-baik aja kok.", jawab Seung Woo. "Lo istirahat lagi gih, lo pasti capek juga kan. Lo harus jagain mereka kalo gue lagi sakit.", kata Seung Woo, dengan nada sedikit bercanda.
"Iya iya, gue tau tugas gue.", kata Seung Sik, ia merasa lebih tenang karena Seung Woo terlihat lebih baik daripada kemarin.

Saat ini, media dan berita Korea gempar dengan kecelakaan yang menimpa dua anggota Boy Group terkenal mereka, yaitu SVS. Pihak agensi pun telah menyampaikan statement mereka, mengenai kecelakaan itu.

Pihak kepolisian juga telah memberikan pernyataan mereka terkait kecelakaan yang menimpa dua anggota SVS tersebut. Pihaknya berjanji akan mengungkap dan menyelesaikan kasus ini sampai tuntas.

***

Satu bulan setelah kecelakaan itu, Seung Woo sudah di perbolehkan untuk pulang. Namun, ia masih harus beristirahat agar pemulihan pada luka fisiknya bisa sembuh dengan baik. Sedangkan Byung Chan, masih belum sadarkan diri, tidak ada perubahan yang berarti selama satu bulan ini.

Aktivitas grub juga dihentikan pasca kecelakaan itu. Untuk aktivitas individu, tetap di jalankan anggota sesuai jadwal. Tentu saja, jadwal individu Seung Woo dan Byung Chan, dipastikan batal. Sedangkan untuk kasus kecelakaan itu, polisi masih belum bisa menemukan tersangka. Karena kurangnya petunjuk dan saksi. Bu Nanda pun masih berusaha untuk mengungkap fakta dari kecelakaan itu, meskipun belum menemukan hasilnya.

Seung Woo senantiasa berada diruangan Byung Chan. Saat ini, hanya mereka saja yang ada disana. Anggota yang lain memiliki jadwal pribadi. Hanya ada pengawal mereka di pintu masuk ruangan ICU itu.
"Chan, lo masih sakit?", tanya Seung Woo kepada Byung Chan, lebih tepatnya ia berbicara sendiri.
"Maaf, gue selalu nggak bisa jagain lo. Padahal lo selalu berada di dekat gue, tapi gue masih nggak bisa jagain lo dengan baik. Maafin gue.", kata Seung Woo.
"Chan, waktu itu lo bilang, untuk bangunin lo, kalo sudah sampai di dorm. Kalo gue bangunin lo sekarang, apa lo bakal bangun?", lirih Seung Woo. Ia masih belum bisa mengendalikan dirinya. Ia benar-benar tidak bisa memaafkan dirinya sendiri atas kecelakaan itu.

"Ini ketiga kalinya keadaan lo seperti ini Chan. Dulu, waktu kita pergi dari rumah. Lo pernah bilang mau mati aja. Dan lo nyuruh gue untuk tidak ngikutin lo, lo nyuruh gue kembali ke rumah. Tapi gue nggak mau. Lo tau alasan gue nggak mau balik? Gue takut lo melakukan hal bodoh, untuk mengakhiri hidup lo. Sampai akhirnya kejadian hari itu terjadi. Lo menyayat tangan lo sendiri, karna lo berpikir jika lo meninggal, gue akan kembali ke rumah kan? Lo nggak pernah tau betapa paniknya gue saat itu. Gue sempat ingin menghubungi orang rumah, tapi gue takut, kalo lo tau hal itu, lo bakal melakukan hal berbahaya lagi. Gue nggak bisa ngebiarin lo sendirian Chan, apalagi waktu itu kita masih kecil. Sekeras apapun lo untuk ngusir gue waktu itu, gue nggak akan ninggalin lo sendirian.", cerita Seung Woo.

"Gue nggak pernah berpikir untuk kembali ke rumah tanpa lo, Chan. Sejak saat itu, gue nggak akan ngebiarin lo mengelukain diri lo sendiri. Sampai akhirnya kita bertemu dengan Bu Nanda. Gue senang karena lo mau membuka diri lo ke orang lain saat itu. Gue senang karena lo udah mau bertahan sampai saat ini. Dan gue minta tolong tetap bertahan dan jangan menyerah, ya? Lo sangat berarti untuk kita semua. Lo harus tau itu dan lo harus percaya kita semua sayang sama lo, Chan..", kata Seung Woo.

Selama ini, dia selalu menemani Byung Chan. Silih berganti anggota yang lain menjaga Byung Chan, tapi hanya dia yang selalu berada diruang rawat Byung Chan itu. Ia sungguh tidak ingin meninggalkan Byung Chan seorang diri. Ia juga terus bercerita disamping Byung Chan tanpa lelah. Ia yakin bahwa Byung Chan pasti mendengarnya. Ia akan terus memberikan semangat pada Byung Chan sampai adik lelakinya itu, bangun dari istirahat panjangnya.

***

"Hallo, Jihoon, gue menemukan rekaman dari dashcam mobil yang ada di pintu keluar tempat truck kontainer berada sebelum kecelakaan itu. Gue akan mengirim rekamannya ke kantor kepolisian. Lo bisa cek sekarang.", kata Agen Woojin melalui panggilan telpon.
"Sebentar, gue akan cek.", jawab Detective Jihoon.
"Menit ke 4:15 ada seseorang yang memasuki pintu itu dan setelah itu truck yang keluar di malam itu, hanya satu itu.", kata Agen Woojin.
"Rekaman ini sangat jauh dari lokasi pria itu. Sangat sulit untuk mengidentifikasi identitasnya. Di tambah, tidak ada sidik jari atau bukti apapun di TKP.", kata Detective Jihoon sambil berpikir untuk bisa menemukan solusinya.
"Tim gue, sedang mengawasi gerak gerik dari orang suruhan UWAI Group sejak dimalam kecelakaan itu. Dan ada satu orang yang tidak terlihat dimalam itu. Gue juga sudah mengirim data orang itu ke email.", kata Agen Woojin.
"Sebentar..", jawab Detective Jihoon.

"BOSS.. Pelaku yang kita duga tersangka kasus kecelakaan itu, baru saja kecelakaan dan dia meninggal di TKP.", kata seseorang anak buah Woojin yang datang secara tiba-tiba untuk melaporkan laporannya.

Jihoon yang mendengar laporan itu dari balik telpon Woojin yang masih tersambung pun kaget.

"Pasti ada yang sengaja melakukan ini, karena mereka tau kita sudah menemukan petunjuk. Mereka pasti ingin, agar kasus ini segera ditutup karena pelaku sudah mati.", kata Agen Woojin cukup kesal. "Gue tutup dulu telponnya, ada sesuatu yang harus gue urus lagi.", kata Agen Woojin pada Detective Jihoon, kemudian menutup teleponnya.

"Sial, apa-apaan ini. Siapa dalang dari semua ini.", gerutu Detective Jihoon, ia benar-benar frustasi karena kasus ini.

***

"Kak Seung Woo.", lirih Byung Chan dari balik masker oksigennya.
Seung Woo yang mendengar samar-samar namanya dipanggil langsung menatap ke wajah Byung Chan. Dilihatnya, Byung Chan membuka matanya perlahan.
"Chan, lo sudah sadar. Lo bisa dengar gue?", tanya Seung Woo perlahan.
Byung Chan hanya diam, tapi matanya berkedip menandakan ia paham dengan yang dikatakan Seung Woo.
"Gue panggil dokter, bentar ya.", kata Seung Woo. Byung Chan mengangguk pelan.

Dr. Seongwoo langsung memeriksa keadaan Byung Chan. Ia memeriksa keseluruhan anggota tubuh Byung Chan. Byung Chan bisa merespon dengan baik, meskipun responnya belum maximal.

"Keadaannya sudah mulai membaik, tapi gerakan motoriknya agak lambat dan belum terlalu kuat. Ini biasa terjadi saat pasien mengalami koma yang cukup lama. Kita hanya perlu melatihnya kembali dan nantinya akan kembali normal.", jelas Dr. Seongwoo.
"Syukurlah, terimakasih Dok.", jawab Seung Woo.
"Cepat sembuh ya, Chan.", kata Dr. Seongwoo kepada Byung Chan.
Byung Chan pun mengangguk. Setelah itu ia meninggalkan ruang rawat Byung Chan.

- bersambung

Full of SecretsWhere stories live. Discover now