21. Bubar

18 4 0
                                    

"Hallo, Woojin, bagaimana disana. Sudah beres?", tanya Bu Nanda pada Agen Woojin melalui telpon.
"Sudah, Nan. Bos mereka sudah tertangkap. Saat ini sedang ada dikantor polisi. Bagaimana keadaan disana? Keadaan Sejun gimana?", tanya Agen Woojin yang sudah mendapat laporan mengenai penyerang tadi.
"Disini aman. Sejun sudah selesai operasi, kondisinya tidak buruk, saat ini sedang diruang pemulihan.", kata Bu Nanda.
"Syukurlah.", jawab Agen Woojin.
"Trimakasih kerja kerasnya, Woojin. Istirahatlah. Besok kita akan meeting untuk persiapan misi yang baru.", kata Bu Nanda.
"Siap. Laksanakan.", kata Agen Woojin.

***

Byung Chan berjalan seorang diri menyusuri lorong RS yang masih sepi itu. Ia menuju ke ruang pemulihan Minhyun, tanpa diketahui oleh siapapun. Sesampainya disana, ia hanya menatap Minhyun melalui kaca pintu ruangan itu. Cukup lama ia berdiri disana. Beberapa saat kemudian, ia meninggalkan tempat itu.

"Chan, lo dari mana?", tanya Seung Woo yang baru keluar dari ruang rawat Byung Chan, ia panik karena saat ia bangun Byung Chan tidak ada di tempat tidurnya.
"Cuma jalan-jalan keluar bentar kak.", jawab Byung Chan.
"Lo nggak papa kan?", tanya Seung Woo khawatir.
"Aman kak, sudah sehat kok ini. Tadi ketemu Dr. Seongwoo juga, katanya gue udah bisa pulang besok.", kata Byung Chan. Seung Woo mengangguk.

"Kak, Kak Sejun diruangan mana?", tanya Byung Chan, yang memang tidak tau ruang rawat Sejun. Saat pagi tadi ia bangun, ia sudah berada diruangannya.
"Di ruang 2709, itu disana.", kata Seung Woo menunjukkan arah ruang rawat Sejun. "Lo mau kesana?", tanya Seung Woo. Byung Chan mengangguk. Mereka pun menuju ke ruang rawat Sejun.

"Gimana keadaan lo?", tanya Seung Woo kepada Sejun, saat tiba diruang rawat Sejun.
"Baik-baik aja kok, Kak. Aman.", jawab Sejun.
"Syukurlah..", kata Seung Woo.
"Maaf, Kak Sejun, gue nggak bantuin lo, gue nggak tau kejadiannya waktu itu.", kata Byung Chan yang merasa bersalah karena memang sama sekali mereka tidak menyadari situasi diluar ruang rawat Byung Chan malam itu.
"It's oke. Gue malah tenang karena kalian nggak ada yang menyadari itu. Jadi kalian bisa aman didalam.", kata Sejun sembari tersenyum.

***

Satu minggu setelah kejadian itu, Sejun sudah keluar dari RS. Saat ini, anak-anak SVS sudah kembali ke dorm. Para tersangka yang sudah diamankan pihak kepolisian juga sudah di hukum penjara selama beberapa tahun. Namun, para penjahat itu tetap tutup mulut dan tidak mau menyebutkan siapa yang menyuruh mereka melakukan hal itu. Bukti dan juga semua hal yang menyangkut kejahatan mereka musnah, tidak ada jejak sama sekali. Sehingga polisi tidak bisa menyelusuri lebih jauh kasus itu.

Sedangkan Dr. Minhyun, dibawa ke RS milik CTH Group. Setelah itu, tidak ada yang tau bagaimana keadaannya saat ini.

"Bagaimana situasinya?", tanya Bu Nanda diruang meeting Agen INS.
"Aman, tidak ada pergerakan dari UWAI Group. Sepertinya mereka tidak ingin menampakan diri untuk saat ini.", jawab Agen Woojin.
"Baguslah, kalau begitu.", jawab Bu Nanda.
"Untuk CTH Group, apa mereka juga tidak ingin melawan UWAI Group?", tanya Sekertaris Sungjae pada Bu Nanda.
"Iya, CTH Group tidak ingin mengusik UWAI Group, selama UWAI Group tidak mengganggu mereka lagi. Mereka bilang, tidak ingin membahayakan Byung Chan secara pribadi maupun IS Entertainment secara umum.", jelas Bu Nanda.
"Kalau begitu, apa kita bisa bilang situasi saat ini, sudah aman untuk anak-anak?", tanya Agen Daniel.
"Bisa dikatakan begitu.", jawab Agen Woojin. Bu Nanda pun mengangguk.
"Berarti untuk saat ini kita juga tidak akan menyerang markas pembuatan narkoba mereka?", tanya Agen Daehwi. Yup. Informasi yang didapatkan Agen Daehwi malam itu adalah server transaksi narkoba yang dilakukan oleh UWAI Group.
"Bagaimana menurut kalian?", tanya Bu Nanda kepada yang lain.
"Melihat dari situasinya, lebih baik kita juga menahan diri untuk menyerang. Karena mungkin saat ini markas mereka dijaga ketat, karena tidak ada masalah yang membuat fokus mereka terpecah.", kata Agen Woojin.
"Kalau gitu, kita cukup persiapkan beberapa strategi saat ini. Saat mereka menimbulkan masalah, kita bisa menyerang markas itu secara tiba-tiba.", kata Agen Daniel. Bu Nanda mengangguk.

Mereka pun melanjutkan meeting saat itu, sampai larut malam. Mereka harus menyiapkan strategi agar bisa menyerang markas narkoba UWAI Group yang cukup besar itu.

***

Sedangkan di dorm SVS, semua anggota sedang berkumpul di ruang tamu. Mereka juga akan melakukan meeting.
"Ada apa Kak Seung Woo? Tiba-tiba menyuruh kita berkumpul.", tanya Hanse.
"Iya, jadi deg-degan gue.", kata Heo Chan.
"Maaf, kalau mendadak. Ada beberapa hal yang ingin gue bicarakan sama kalian semua.", kata Seung Woo menghentikan perkataannya sebentar. Anggota yang lain menyimak dengan tenang.

"Maaf sebelumnya karena gue maupun Byung Chan tidak memberitau kalian tentang identitas asli kami. Maaf karena kami nggak jujur.", kata Seung Woo.
"Nggak papa, Kak. Kita paham kok situasinya.", jawab Sejun. Yang lain juga mengangguk.
"Dan juga kami minta maaf karena gara-gara masalah internal keluarga kami, kalian jadi korbannya, terutama untuk Subin dan Sejun. Karena kami, kalian jadi dalam bahaya.", kata Seung Woo. Sejun dan Subin mengisyaratkan bahwa mereka tidak apa-apa karena ini bukan kesalahan Seung Woo maupun Byung Chan.
"Dan yang terakhir, gue dan Byung Chan berniat untuk keluar dari SVS.", lanjut Seung Woo.

Semua yang ada disana pun terkejut.

"Loh, Kak. Kenapa keluar tiba-tiba?", tanya Subin.
"Gue dan Byung Chan sudah memikirkan hal ini. Kita nggak mau orang-orang yang dekat dengan kita, terlibat dalam masalah kita lagi. Kita nggak mau kalian dalam bahaya. Jadi lebih baik, kami keluar dari grub.", kata Seung Woo.
"Maaf, kalau ini tiba-tiba. Gue dan Kak Seung Woo, khawatir situasi buruk tiba-tiba muncul lagi. Karena kita juga, aktivitas grub kita sering di cancel dan di tunda. Kita nggak mau kalian kesusahan, gara-gara kita.", lanjut Byung Chan.
"Mengingat perjanjian diawal, 'satu keluar, grub bubar' gue mau kita mengingkari janji itu. Jangan karena kita berdua keluar, SVS bubar. Jujur, kami berdua nggak akan keluar, kalau masalah internal keluarga ini nggak ada. Tolong pahami situasi kami.", kata Seung Woo.

"Nggak, nggak bisa ini. Perjanjian tetap berlaku, apapun alasannya.", tegas Seung Sik.
"Gue juga akan keluar, kalau kalian keluar.", kata Hanse tiba-tiba.
"Kak, kita nggak bisa dong ngorbanin grub.", kata Byung Chan.
"Kak Seung Woo, Byung Chan. Selama ini, saat aktivitas grub terhenti. Apa kami pernah mengeluh? Apa kami pernah nyalahkan kalian berdua? Nggak kan?", tanya Seung Sik ke semua anggota.
"Gue pribadi nggak masalah. Bagi gue yang terpenting itu, kebersamaan kita. Bu Nanda juga bilang kan, yang dia minta dari kita itu kekompakan dan kekeluargaan, selebihnya adalah bonus.", kata Heo Chan.

"Betul kata Kak Heo Chan. So, kalau kakak tetap mau keluar. Kita bubar aja.", kata Subin.
"Guys. Nggak semudah itu untuk bubar. Gue cuma minta, gue dan Byung Chan keluar aja. Udah, gitu aja. SVS harus tetap jalan. Gimana dengan penggemar kita? Perusahaan? Gue dan Byung Chan juga keluar bukan karena kita ingin. Tapi kita nggak mau menyulitkan kalian. Kita khawatir sama keselamatan kalian.", kata Seung Woo cukup frustasi.
"Kak, nggak semudah itu juga untuk kalian bisa keluar. Kita punya janji, kita juga punya kontrak. Oke, kontrak bisa dibicarain. Kalau janji? Kita sepakat bersama karena janji kita. Bukan karena pekerjaan, bukan karena perusahaan, bukan juga karena kontrak. Kalau Kak Seung Woo dan Kak Chan keluar, karena kalian khawatir kami dalam bahaya. Terus kalau kalian keluar, nggak ada yang menjaga kalian kan? Emangnya kami nggak khawatir sama kalian?", kali ini Subin yang angkat bicara.

Suasana saat itu cukup tegang. Seung Woo dan Byung Chan ingin membicarakan keinginan mereka untuk keluar dari grub, sebelum membicarakannya ke perusahaan nanti. Tapi anggota yang lain, tidak ada yang setuju untuk mengizinkan mereka keluar dari grub dan juga perusahaan. Sejun hanya diam menyaksikan argumen anggota-anggotanya, karena ia merasa masih belum sepenuhnya sehat. Ia juga sebenarnya tidak ingin pembicaraan seperti ini ada. Sejun ternyata juga, menghubungin Bu Nanda, via chat. Ia ingin Bu Nanda mengetahui situasi yang ada, sebelum nantinya Seung Woo dan Byung Chan menemuinya. Ia juga khawatir, anggotanya bertengkar dan merusak keharmonisan yang selama ini sudah mereka jaga.

***

- bersambung

Full of SecretsWhere stories live. Discover now