30. Khawatir

16 3 0
                                    

Bu Nanda, Byung Chan dan Agen Daniel pun pergi dari perusahaan melalui jalan rahasia. Mereka masih khawatir dengan keselamatan Byung Chan, mengingat ada yang mengikuti mobil mereka tadi. Mereka juga dikawal oleh mobil Agen INS untuk berjaga-jaga.

"Daniel, ada mobil yang mengikuti, sejak di persimpangan tadi. Kami akan mengirim bantuan", kata Agen Woojin melalui panggilan telepon.
"Baiklah.", kata Agen Daniel.

"Apa yang terjadi kak?", tanya Byung Chan pada Agen Daniel, saat mengetahui situasinya.
"Nggak papa, Chan. Jangan khawatir ya.", kata Bu Nanda mencoba menenangkan Byung Chan.

"Shit!", gerutu Agen Daniel tiba-tiba.
"Kenapa, Niel.", tanya Bu Nanda.
"Mobil di depan juga mengikuti kita. Dia selalu menutupi jalan.", jawab Agen Daniel.

Karena situasinya sudah diluar kendali. Bu Nanda memerintahkan untuk menjalankan misi darurat, yang sudah mereka siapkan sejak dulu.

Bu Nanda lalu mengambil peralatan yang ia butuhkan untuk menghadapi situasi darurat. Ia meminta Byung Chan untuk memakai rompi anti peluru dan earpeace, agar kalau terjadi sesuatu ia bisa menghubungi Byung Chan dengan mudah.

"Niel, lo udah pakai rompi?", tanya Bu Nanda, setelah ia menyelesaikan persiapannya. Daniel hanya mengangguk.
"Sungwoon, tim disana sudah bersiap?", tanya Bu Nanda kepada Agen Sungwoon yang berada di mobil belakang.
"Kami sudah siap.", jawab Agen Sungwoon.
"Baiklah.", jawab Bu Nanda.

***

Disisi lain, Dr. Minhyun yang selalu melacak lokasi Byung Chan, melalui kalung yang diberikan olehnya kepada Byung Chan, merasa heran dengan lokasi Byung Chan saat ini.
"Kemana dia?", gumamnya.

"Hyun. Keadaan darurat, UWAI Group..", belum selesai Jinyoung menyelesaikan apa yang ingin ia katakan, Minhyun langsung memotongnya.
"Kejar mereka.", kata Minhyun sembari berdiri dan keluar dari kantornya di ikuti oleh Jinyoung.

"Lo jangan ikut. Bahaya, Hyun. Lo juga baru sembuh.", pinta Jinyoung saat Minhyun hendak memasuki mobilnya. Namun Minhyun tidak menghiraukan perkataan Jinyoung, membuat Jinyoung juga bergegas untuk memasuki mobil itu.

"Tim keamanan dimana?", tanya Minhyun sembari mengambil peralatan perangnya.
"Mereka sudah menuju lokasi.", jawab Jinyoung.

***

"Kurasa mereka memang sengaja membawa kita kesini.", kata Agen Daniel, saat berhenti dilokasi yang memang mereka incar untuk misi darurat ini.
"Apa kita dengan sukarela masuk ke kandang harimau?", tanya Bu Nanda sambil nyengir.

"Agen Woojin, kalian sudah dimana?", tanya Bu Nanda.
"Kami sudah sampai dibelakang gedung.", jawab Agen Woojin.
"Baiklah, misi dimulai.", sahut Agen Sungwoon.
"Lo dan Byung Chan tetap dimobil aja.", pinta Agen Daniel.
"Niel, awas!!", teriak Bu Nanda, karena kaca mobil di samping Agen Daniel duduk, dipecahkan oleh musuh. Agen Daniel pun keluar dari mobil. Lebih tepatnya, situasi penyerangan saat ini cukup agresif.

"Chan, kamu di mobil aja ya.", pinta Bu Nanda.
"Nggak bu, Chan juga mau membantu.", pinta Byung Chan.
"Jangan sayang, ini bahaya.", kata Bu Nanda.
"Nggak papa bu. Chan nggak mungkin diam aja.", pinta Byung Chan.
"Baiklah, hati-hati ya. Kalau situasinya darurat, sebisa mungkin cari tempat untuk bersembunyi. Oke?", pinta Bu Nanda.
"Baik bu.", kata Byung Chan.

"Niel, are you okay?", kata Bu Nanda menghampiri Agen Daniel bersama Byung Chan. Agen Daniel mengangguk.

"Agen Woojin, bagaimana situasi disana?", tanya Bu Nanda.
"Kami sudah masuk, penjagaan disini cukup ketat. Beberapa anggota sudah menyerang ke gudang penyimpanan.", kata Agen Woojin.
"Baiklah. Agen Sungwoon, tolong bereskan keadaan diluar, saya dan Agen Daniel juga akan masuk ke dalam melalui pintu depan.", pinta Bu Nanda.
"Baik.", jawab Agen Sungwoon.

Full of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang