22. Kebersamaan

18 3 0
                                    

Saat ini semua anggota SVS sedang berada di lantai paling atas dorm mereka. Ada juga Bu Nanda, Sekertaris Sungjae dan juga Manager Jisung. Mereka mengadakan pertemuan untuk membahas keinginan Seung Woo dan Byung Chan yang ingin keluar dari Group SVS dan juga perusahaan.

Bu Nanda memberikan beberapa pertimbangan dan juga saran kepada anggota SVS. Masing-masing dari mereka saling memikirkan perkataan Bu Nanda. Bu Nanda tidak menahan atau pun membiarkan Seung Woo dan Byung Chan keluar. Ia akan menerima semua keputusan dari anggota nantinya.

"Ibu akan hargai keputusan kalian. Ibu tidak ingin memaksakan apapun. Kalian sudah dewasa, jadi bisa memutuskan sendiri apa yang kalian inginkan. Ibu hanya memberikan pendapat ibu dan juga saran ibu.", kata Bu Nanda setelah menyampaikan argumentnya.
"Saya ingin menyampaikan pendapat juga bu.", pinta Seung Sik. Bu Nanda pun mempersilahkan.
"Mungkin memang perjanjian kita di awal terkesan egois untuk semua pihak. Saya pun juga merasakan hal yang sama. Tapi kalo memang alasan Kak Seung Woo dan Byung Chan ingin keluar, karena khawatir akan membahayakan yang lain. Kenapa nggak hiatus aja dulu, mungkin setahun atau dua tahun? Saya melihat beberapa grub yang lain, satu dua anggotanya hiatus dengan alasan yang berbeda-beda. Tapi mereka tetap jalan dan tetap bersama. Tidak ada yang dirugikan dengan hal itu.", kata Seung Sik.
"Seperti saran Bu Nanda tadi, untuk hiatus dulu, entah grub atau anggota yang hiatus. Saya lebih memilih untuk menggunakan opsi ini, dari pada anggota keluar ataupun bubar.", lanjut Seung Sik.

Dalam situasi ini, Byung Chan tidak banyak berbicara, entah apa yang ada dipikirannya. Sedangkan anggota yang lain, juga menyampainkan pendapat mereka. Seung Woo juga merasa terharu dengan anggota-anggotanya yang tetap ingin mempertahankan keberadaannya dan juga Byung Chan. Tapi disisi lain, ia masih mengkhawatirkan keadaan yang akan datang.

Cukup lama mereka mendiskusikan keputusan apa yang harus mereka ambil saat itu. Sampai akhirnya, mereka memutuskan untuk menghentikan aktivitas grub untuk sementara atau hiatus grub. Namun untuk pekerjaan solo, masing-masing anggota tetap menjalankannya. Kecuali Seung Woo dan Byung Chan yang memilih untuk hiatus dari segala aktivitas di dunia hiburan.

Setelah diskusi selesai, mereka kembali ke kamar masing-masing karena sudah larut malam.

"Chan, are you okey?", tanya Bu Nanda pada Byung Chan yang tidak bergeming dari posisinya. Byung Chan tetap diam. Bu Nanda mengisyaratkan kepada Sekertaris Sungjae dan Manager Jisung untuk meninggalkannya.
"Kenapa sayang? Cerita sama ibu?", tanya Bu Nanda lagi sambil memeluk Byung Chan.

Tidak terasa air mata Byung Chan menetes. Ia menangis. Ia merasa sangat dihargai oleh teman-temannya yang sudah seperti saudaranya sendiri itu. Tapi disisi lain, ia tetap khawatir akan membahayakan keadaan teman-temannya lagi.

"Tenang sayang.. Jangan sedih ya. Semuanya baik-baik aja kok. Mereka sayang sama Chan, mereka tidak ingin Chan meninggalkan mereka.", kata Bu Nanda.
"Tapi Chan takut, kalo Chan nggak menjauh, nanti mereka dalam bahaya lagi.", kata Byung Chan.
"Nggak, nggak. Kita harus berpikir yang baik-baik. Maka semuanya akan baik-baik aja. Oke?", kata Bu Nanda. Byung Chan pun mengangguk.

Bu Nanda berusaha untuk menenangkan Byung Chan, ia tau apa yang dikhawatirkan oleh anaknya itu. Byung Chan memang anak yang terlihat lemah didalam, namun ia akan menjadi kuat saat orang-orang yang disayanginya dalam bahaya. Ia akan memasang badan didepan saat orang lain akan menyakiti orang-orang tersayangnya.

***

Seminggu setelah diskusi mereka waktu itu. Kini semua anak-anak SVS sedang berada di Bandara Seoul Incheon International. Mereka akan terbang ke Indonesia untuk berlibur. Sesuai permintaan Subin dan Byung Chan waktu itu. Hal ini juga dipikirkan Bu Nanda mengingat perdebatan antar anggota SVS beberapa waktu lalu. Bu Nanda ingin mereka untuk menenangkan pikiran mereka, setelah berbagai kegiatan mereka dan juga kejadian-kejadian buruk yang telah mereka alami selama ini.

"Wahhh, udara di Indonesia seger juga ya bu.", kata Subin pada Bu Nanda, saat mereka turun dari pesawat. Saat ini mereka sudah tiba di Bandara Apt Pranoto Samarinda, Indonesia.
"Iya dong, sayang. Senang ya, akhirnya kesampaian mau liburan disini?", tanya Bu Nanda sambil merangkul Subin. Subin pun mengangguk. Dari tatapan matanya, ia sangat menikmati berada di Indonesia.

"Dari sini, kita mesti naik mobil dulu, kurang lebih satu jam, untuk sampai ke rumah ibu. Soalnya rumah ibu ada di Kota Tenggarong.", kata Bu Nanda menjelaskan.
"Ok, bu. Let's go. Hanse jadi pengen cepat-cepat sampai dirumah ibu.", jawab Hanse.
"Iya, sabar ya. Sebentar lagi sampai kok.", kata Bu Nanda.

Mereka pun satu persatu masuk ke dalam minibus yang dipesan Bu Nanda, agar mereka masuk dalam satu kendaraan yang sama. Saat giliran Byung Chan untuk masuk, Bu Nanda mencegahnya.
"Chan, are you okey?", tanya Bu Nanda, karena memang beberapa hari ini Byung Chan terlihat berbeda. Lebih pendiam daripada biasanya.
"Okey, bu. Chan nggak papa kok.", jawab Byung Chan sembari memamerkan senyum manis lesung pipinya. Hal itupun membuat Bu Nanda menjadi tenang.

***

"Wahh, rumah ibu luas sekali. Lebih luas dari yang di Korea ya. Ada tamannya juga. Rasanya mau pindah kesini aja deh.", kata Subin. Subin sangat sumringah ketika tiba dirumah Bu Nanda. Bu Nanda hanya tersenyum.
"Kalian kalau mau istirahat dulu, gak papa ya. Pilih aja mau dikamar yang mana. Kalau mau makan ke ruang makan aja, disana sudah disiapkan makanan. Sudah ibu siapkan semua ya disini. Anggap aja seperti rumah di Korea. Ibu mau istirahat dulu ya.", kata Bu Nanda menjelaskan.
"Kalau mau apa-apa, tanya aja sama Pak Eko atau Bu Sri ya.", kata Bu Nanda sambil memperkenalkan orang-orang yang bekerja dirumahnya itu.
"Ok bu, siap.", jawab mereka hampir serentak.
"Ibu tinggal dulu ya.", pamit Bu Nanda sambil menuju kamarnya di lantai dua.

Setelah Bu Nanda pergi, Subin mengajak Byung Chan untuk berkeliling taman menggunakan sepeda. Seung Sik, Sejun dan Heo Chan, memilih untuk berenang di kolam renang. Hanse memilih untuk istirahat dikamarnya, sedangkan Seung Woo memilih untuk menikmati makanan diruang makan.

"Kalian udah selesai kelilingnya?", tanya Sejun saat melihat Byung Chan dan Subin datang.
"Sebenarnya belum keliling semua taman. Cuma gue udah capek kak.", keluh Subin.
"Iya nih, dia yang ngajak, dia juga yang nyerah.", gerutu Byung Chan.
"Hahaha, besok pagi deh kita jogging keliling taman.", ajak Sejun.
"Boleh juga tuh.", jawab Seung Sik.
"Ok, deal.", kata Subin bersemangat.
"Kak Chan, yuk kita ikut berenang.", ajak Subin tiba-tiba sambil menarik Byung Chan untuk menyebur ke dalam kolam.

Seung Sik, Heo Chan dan Sejun hanya tertawa melihat tingkah adik-adiknya itu. Sedangkan Byung Chan berusaha membalas kelakuan Subin yang menariknya dengan semena-mena.

"Hey, hey, kalian ngapain itu. Byung Chan, kasian itu Subin lo tenggelamin gitu.", tegur Seung Woo yang datang ke kolam renang, setelah selesai mengisi perutnya.
"Biarin aja, siapa suruh, iseng banget jadi orang.", jawab Byung Chan.

Setelah puas bermain, mereka berniat untuk mengistirahatkan diri mereka dikamar masing-masing. Tapi lain halnya dengan Subin, ia berniat untuk beristirahat dikamar Byung Chan.

Tok tok tok

"Kak Chan, Subin masuk ya.", panggil Subin dari luar kamar Byung Chan. Byung Chan yang hendak tidur pun hanya menghela napas. Ia merasa akhir-akhir ini, Subin selalu mengusilin dirinya.
"Kak, gue tidur disini ya.", cengir Subin saat masuk kamar Byung Chan dan langsung saja naik ke kasur.
"Lo kenapa sih, hobby banget ngerusuhi gue akhir-akhir ini.", gerutu Byung Chan.
"Ya, gimana ya. Habisnya lo aja sih yang mudah gue usilin, hehe.", jawab Subin sambil memamerkan senyumannya.
"Dasar lo, dah ah. Tidur sana, gue ngantuk. Awas lo berisik. Gue usir lo.", kata Byung Chan sambil melempar bantal ke Subin.
"Ok, oke.", jawab Subin.

***

"Kak, lo udah tidur?", panggil Subin tiba-tiba. Beberapa saat setelah keheningan ada diantara mereka.
"Hmm.", jawab Byung Chan.
"Kak, jangan tinggalin kita ya. Kita harus tetap bersama selamanya.", kata Subin secara tiba-tiba.

Byung Chan membuka matanya sebentar dan kembali memejamkan matanya. Ia cukup kaget dengan ucapan Subin tadi. Sedangkan Subin, memperbaiki selimutnya dan memejamkan matanya, ia juga ingin tidur saat ini.

- bersambung

Full of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang