32. Rahasia Lain

15 4 0
                                    

Bu Nanda masih setia menjaga Agen Daniel, sudah tiga hari sejak kejadian itu terjadi. Namun Agen Daniel masih tetap terjaga dalam tidurnya.
"Niel??", panggil Bu Nanda sambil memberikan genggaman tangan yang hangat pada tangan Agen Daniel. Ia sungguh berharap agar temannya ini bisa segera menjawab panggilannya.

Anggota SVS yang baru saja pulang dari luar negeri pun segera mengunjungi Agen Daniel di RS. Mereka khawatir setelah mengetahui kejadian itu, terutama Seung Woo. Jelas ia pasti sangat khawatir, apalagi dengan keadaan Byung Chan yang juga ada dilokasi kejadian.

Saat mengetahui keadaan Agen Daniel yang terluka cukup parah, anggota SVS pun berusaha untuk menenangkan Bu Nanda. Mereka benar-benar berharap Agen Daniel yang sudah mereka anggap sebagai kakak mereka sendiri itu segera bangun dari tidurnya.

***

"Apa ada pasien yang bernama Kang Daniel, disini? Boleh saya menemuinya?", tanya salah seorang dari tiga pria itu, pada resepsionis di RS Jong Yong.
"Maaf, boleh saya tau, anda ini siapa? Dan ada urusan apa dengan yang bersangkutan?", tanya resepsionis itu. Mereka memang diminta oleh pihak rumah sakit untuk berhati-hati dalam memberikan informasi tentang pasien, terutama identitas orang-orang yang berada di Agen INS.
"Tolong di jawab saja, apa benar ada pasien yang bernama Kang Daniel disini dan berada diruangan mana? Kami hanya ingin memastikan saja.", jawab salah seorang dari mereka lagi.

"Ada apa ini?", tanya Agen Woojin yang kebetulan lewat didekat meja resepsionis.
"Maaf pak, mereka menanyakan tentang pasien yang bernama Kang Daniel, saat saya tanya mereka siapa dan ada urusan apa, mereka tidak menjawab.", jelas si resepsionis.
"Maaf. Ada urusan apa ya, tuan-tuan?", tanya Agen Woojin dengan sopan.
"Kami hanya ingin memastikan, pasien yang bernama Kang Daniel, apakah orang yang kami cari atau bukan.", kata salah satu dari tiga pria tadi.
"Apakah ini orang yang kalian cari?", tanya Agen Woojin sambil menunjukkan foto Agen Daniel pada tiga pria itu.
"Benar dia. Bagaimana keadaanya? Apa dia terluka parah? Bisa kami menemuinya?", tanya pria itu lagi.

Agen Woojin, menaikkan satu alisnya. Ia bingung siapa mereka, mengapa mereka kelihatan khawatir dengan keadaan rekannya. Tapi mereka juga terlihat mencurigakan.
"Maaf, tidak bisa. Silahkan kalian pergi dari sini.", kata Agen Woojin.
"Tolong, ijinkan kami menemuinya. Kalau tidak, ijinkan kami menemui CEO Lim Nanda.", pinta salah satu dari pria itu lagi. Ia memberikan kartu namanya pada Agen Woojin.

"D-Kang Corporation?", gumam Agen Woojin. Saat membaca kartu nama itu. Agen Woojin memperhatikan wajah dari si pemberi kartu nama, yang bernama Kang Hyunjin itu.
"Gue akan hubungin CEO Lim, tolong ditunggu sebentar.", kata Agen Woojin.

Setelah menghubungi Bu Nanda, mereka pun di ijinkan untuk ke ruang rawat Agen Daniel.

***

"Siapa ya?", sapa Bu Nanda saat tiga pria yang diantar oleh Agen Woojin itu tiba didalam ruangan.
"Saya Kang Hyunjin, CEO dari D-Kang Corporation, sekaligus adik dari Kang Daniel.", jelas seseorang yang bernama Kang Hyunjin itu.

Bu Nanda cukup kaget dengan perkataan dari orang itu.

"Saya akan menjelaskan nanti, tapi bisa jelaskan kepada saya dulu, bagaimana keadaan kakak saya? Atau boleh saya liat rekam medisnya?", tanyanya dengan sopan.
Bu Nanda pun menyerahkan rekam medis Agen Daniel pada laki-laki itu dan menjelaskan secara singkat bagaimana keadaan dan kondisi Agen Daniel saat ini. Hyunjin juga menyerahkan rekam medis itu pada seseorang disampingnya yang juga merupakan seorang dokter pribadi keluarganya, Kang Know dan seorang lagi adalah bodyguard pribadinya Kim Mingyu.

"Kak, cepatlah sembuh. Maaf, gue datang kesini, gue khawatir karena nggak bisa ngehubungin lo..", kata Hyunjin pada Agen Daniel, ia berharap Agen Daniel bisa mendengarkan perkataannya.

Kang Hyunjin pun menjelaskan siapa sebenarnya Kang Daniel. Sebenarnya, Kang Daniel adalah pewaris perusahaan saat orang tua mereka meninggal. Namun, ia memberikan jabatan itu kepada adik satu-satunya itu, Kang Hyunjin. Ia memilih untuk berada diluar perusahaan, meskipun ia pemegang saham terbesar diperusahaan D-Kang Corporation.

Bu Nanda cukup kaget dengan hal yang baru saja dijelaskan oleh Kang Hyunjin itu, ia berpikir bahwa dirinya tidak mengenal Daniel begitu dalam sampai ia tidak tau siapa sebenarnya seorang Kang Daniel itu. Selama berteman, Daniel memang tidak pernah menunjukkan identitas aslinya dan hanya bersikap sederhana.

"Lalu, saat kemarin dikejadian itu. Lee Peniel bilang, bahwa Daniel juga memiliki hubungan yang buruk dengannya, apa maksud dari itu?", tanya Bu Nanda, jelas dia belum mendapatkan penjelasan itu dari Agen Daniel yang saat ini masih belum sadarkan diri.

"Tujuh tahun yang lalu orang tua kami meninggal karena kecelakaan. Kecelakaan itu disebabkan oleh adik dari Lee Peniel ini, yang meninggal karena bunuh diri itu. Tapi saat kejadian itu, pihak UWAI Group menutupinya dan menyalahkan pihak lain yang juga terlibat dalam kecelakaan itu. Kecelakaan itu memang disengaja oleh UWAI Group. Kami ingin membalas pihak mereka, tapi Kak Daniel melarang, dia ingin melakukan pembalasan dengan hukum yang adil.", jelas Hyunjin.

Setelah pembicaraan selesai, Hyunjin dan kedua rekannya pamit pulang. Ia mengatakan akan ikut membantu agar kasus ini bisa terungkap seluruhnya sehingga UWAI Group tidak bisa berkutik lagi.

***

Minhyun menyusuri RS Jong Yong seorang diri saat itu. Ia berencana untuk mengunjungi Agen Daniel. Ia merasa bersalah karena tidak bisa membantunya waktu itu.

"Hyun, lo mau kemana?", tanya Dr. Seongwoo yang melihat Minhyun saat ia keluar dari kamar rawat salah satu pasiennya.
"Eh, elo. Gue mau ke ruangan Daniel, gue mau jengukin dia.", jawab Minhyun.
"Gue temanin deh. Lo kenapa jalan sendiri, pengawal lo dimana? Belum sembuh juga.", tanya Dr. Seongwoo cukup cerewet. Karena Minhyun memang belum sepenuhnya sembuh dan harus melakukan pemeriksaan rutin saat ini.
"Udah, nggak perlu ngomelin gue. Kepala gue masih pusing ini.", gerutu Minhyun. Dr. Seongwoo hanya menghela nafas.

Sesampainya diruang rawat Agen Daniel, Minhyun melihat Byung Chan yang sedang tertidur di sofa. Sedangkan Bu Nanda duduk disamping tempat tidur Agen Daniel.

"Eh, Kak Seongwoo, Dr. Minhyun. Lo udah baikan?", tanya Bu Nanda kepada Dr. Minhyun.
"Iya, udah baikan kok ini.", jawab Dr. Minhyun.
"Daniel, belum ada perubahan ya?", gumam Dr. Seongwoo, sambil mengecek keadaan Agen Daniel.
Bu Nanda hanya mengangguk. Sejauh ini memang tidak ada perubahan dengan kondisi Agen Daniel.

Mereka bertiga pun berbicara untuk menyelesaikan masalah yang kini menyangkut empat perusahaan besar di Korea Selatan itu.

"Eh, Chan, lo udah bangun?", panggil Dr. Seongwoo saat melihat Byung Chan terbangun.
"Kita ngebangunkan lo kah, Chan?", tanya Dr. Minhyun.
"Oh, nggak kok. Chan merasa kedinginan aja. Jadi pengen ngambil selimut dulu.", jawab Byung Chan, saat ini dia memang tidur ala kadarnya tanpa berselimut.
"Kamu sakit kah Chan?", tanya Bu Nanda sambil menghampiri Byung Chan. Ia juga langsung memeriksa suhu tubuh Byung Chan dengan tangannya.
"Nggak papa, bu. Chan mau bawa tidur aja. Nanti sembuh sendiri.", jawab Byung Chan, dia tidak ingin membuat Bu Nanda khawatir.
"Nggak Chan, kamu harus dirawat ini. Suhu tubuhmu panas banget ini.", panik Bu Nanda. Dr. Seongwoo pun langsung menghampiri.

Akhirnya, Byung Chan pun mendapatkan perawatan. Ia istirahat di ruang rawatnya di temani oleh Minhyun.
"Kak, lo istirahat aja di kamar lo. Lo juga butuh istirahat.", pinta Byung Chan.
"Lo ngusir gue?", celetuk Minhyun.
"Nggak gitu, kak.", frustasi Byung Chan, ia hanya merasa masih agak canggung bersama dengan kakaknya ini.
"Iya iya, gue paham. Nggak papa, gue mau jagain lo disini. Gue bisa istirahat dimana aja. Lo nggak perlu mikirin gue. Lo istirahat aja dulu.", pinta Minhyun.
"Ya udah, gue mau tidur lagi ya kak.", kata Byung Chan, ia memang merasa tubuhnya tidak fit akhir-akhir ini. Minhyun hanya mengangguk.

Drrt drrrt

"Lo dimana?", tanya seseorang dari balik telpon Minhyun.
"Gue dikamar 2109, Chan sakit. Jadi gue istirahat disini juga.", jawab Minhyun.
"Chan sakit? Ya udah gue kesana.", jawab orang itu, yang tidak lain adalah Jinyoung.

***

- bersambung

Full of SecretsWhere stories live. Discover now