3: Lil Trouble

755 160 25
                                    



***

**

*



Pemilik sepasang mata yang mengamati Jisung itu dengan jahil melempari bola kecil yang ada di sekitarnya ke arah Jisung.

Lemparan itu sukses membangunkan Jisung dari khayal asyiknya. Sangat jarang bagi Jisung memiliki kesempatan untuk menatap sosok indah dengan bebas. Dan kini harus terinterupsi dengan lemparan bola kecil. Matanya mencari siapa yang berani membangunkannya dari dunia halu.

Dengan cepat mata Jisung menangkap sosok pria kecil yang berdiri sambil memegang mainan palu plastik. Anak kecil itu tampak lucu dengan rambut lebat dan tubuh gempal yang terbalut kaus bertuliskan 'Domin'.

Amarah Jisung langsung menghilang. Jisung tersenyum lebar. Itu anak yang ada di pamflet. Menggemaskan!

"Ya ampun, kau lucu sekali. Siapa namamu, Sayang?" tanya Jisung sambil mengacak-ngacak rambut pria kecil itu. Suara Jisung bahkan dibuat sedikit naik dengan ciri khas bicara pada anak-anak.

Alih-alih mendapat jawaban, pria kecil itu malah membuat Jisung mendapat hadiah selamat datang berupa pukulan di kepalanya.

"Jangan sok akrab denganku," kata pria kecil itu. Pria kecil itu menatap Jisung dan mengukir senyum jahil.

Sesungguhnya Jisung agak kaget, tapi dia langsung memasang senyum lebar. Dia sama sekali tidak terganggu dengan sikap pria kecil itu. "Anak manis, jika kau bicara dengan yang lebih tua, tidak boleh seperti itu. Ayo kenalkan dirimu," ucap Jisung sambil mengacak-acak rambut pria kecil itu lagi.

Pria kecil itu menjauh dari Jisung, seolah dia menolak untuk Jisung sentuh. Namun dengan cepat Jisung mendekati pria kecil itu lagi—tak mau kalah begitu saja.

"Kau menyukai Dadiku, 'kan?" tanya pria kecil itu.

Jisung membelalakkan matanya karena kaget dengan pertanyaan pria kecil itu. Ya, Jisung yakin dirinya tidak salah dengar.

"A-apa kau bilang?" tanya Jisung untuk meyakinkan diri sambil gelagapan.

"Kau menyukai Dadiku!" ucap pria kecil itu lagi dengan senyum jahilnya. Sekali lagi dia memukul kepala Jisung dengan palu mainan yang terbuat dari plastik.

Ya, sesungguhnya tidak sakit, memang. Tapi tetap saja Jisung kaget dan heran.

"Ahaha ... aduh kau ini ada-ada saja." Jisung tersenyum malu-malu dan tertawa kikuk. Entah kenapa mendadak udara terasa panas.

Pria kecil itu meninggalkan Jisung dengan cengiran yang meledek. Dia melangkah untuk memungut bola yang tadi dilemparnya. Tangan kecilnya sedikit kewalahan karena masih memegang mainan palu plastik, tapi ingin juga memungut bola yang tadi dilempar ke arah Jisung.

Karena tak tahu harus bagaimana, Jisung kini mengikuti pria kecil itu. "Hei, Anak Manis. Siapa namamu?" tanya Jisung sambil mendekati pria kecil itu lagi.

Jisung masih tak mau kalah dan yakin bahwa dirinya bisa menaklukkan pria kecil itu. Jisung yakin kalau tak ada orang yang tak luluh dengan pesonanya.

"Dadi bilang aku tidak boleh bicara dengan orang asing," ucap pria kecil itu sambil berlalu, sama sekali tidak peduli dengan Jisung.

Pria kecil itu membawa bola-bola kecilnya dan palu plastik untuk duduk di hadapan mainan lego. Dia sedikit melempar mainannya. Lego yang tadi sudah tersusun menjadi bentuk tak beraturan kini terburai dan menghasilkan suara sedikit berisik.

MINSUNG ― Little TroubleWhere stories live. Discover now