Husband : The Wedding

3.2K 270 10
                                    





Hari pernikahan tiba, hari dimana Jensen dan Haesel akan menjadi suami istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pernikahan tiba, hari dimana Jensen dan Haesel akan menjadi suami istri. Keluarga kedua pihak memang sudah berada di hotel tempat pernikahan akan di adakan. Dua jam sebelum acara dimulai, Haesel melihat dirinya dari kaca bukan untuk memeriksa hasil makeup tetapi seolah kembali bertanya kepada diri sendiri apakah pernikahan ini harus berlangsung. Membalas dendam kepada Marvin memang menyenangkan tetapi haruskah dengan sebuah pernikahan dengan Jensen? Dia memang sudah yakin tetapi keraguan dan ketakutan mulai menguasai diri seiring waktu semakin dekat.


" Apa kamu udah puas dengan hasil makeup? Apa ada yang kurang? " tanya sang makeup artist.

" Ga, aku suka " jawab Haesel singkat

" Kalau begitu kami akan menyiapkan gaunmu sebentar "

Jake masuk ke ruangan bersama sang ayah. Mereka tersenyum melihat betapa cantik Haesel hari ini. Sang ayah memegang kedua bahu putri kesayangan yang sebentar lagi akan menjadi istri orang. Kesedihan memang terlihat jelas dari wajah sang ayah. Haesel beranjak berdiri dan memeluk sang ayah erat.

" Pah, sebentar lagi aku akan menikah. Papa makasih karena udah merawat dan menjaga aku sampai hari ini. sekarang aku akan memulai kehidupan yang baru, aku harap papa dan mama bisa lebih tenang karena anakmu ini menemukan lelaki yang baik. Aku akan bahagia "


" Iya sayang... kamu harus bahagia karena kamu menikah dengan pria pilihanmu. Papa tau Jensen itu lelaki yang baik " Haesel menitikan air mata, rasa takut dan ragu kini berganti dengan rasa bersalah bagaimana dia bisa membohongi semua orang dengan pernikahan ini. Kedua orang tua pasti sangat sedih hari ini tetapi mereka ga tau kalau semua ini hanyalah kebohongan.

Ayah Haesel keluar dari ruangan, beliau ga mau merusak hari bahagia putri kesayanganya dengan menunjukan kesedihan. Kini tinggal Haesel dan Jake berdua, sementara dia masih menangis sembari menghapus air mata dengan punggung tangannya. Jake mendekat dan memegang kedua bahu sang kakak.


" Kak, selama 22 tahun menjadi adikmu. Hari ini pertama kalinya aku melihat kakak secantik ini . Aku harap kakak bahagia ga hanya hari ini tetapi setiap hari. Aku bakal kangen banget sama kak Haesel di rumah biarpun kakak menyebalkan" ujar Jake dengan senyum.

Haesel ga bisa menjawab dan mengatakan apapun. Semua yang dikatakan sang ayah dan Jake menyiksa dirinya, kalau aja mamanya berada disini dan mengatakan hal yang sama Haesel ga tau harus berbuat apalagi.



Mengapa hari ini tiba tiba menjadi berat? Padahal sejak awal memutuskan sampai kemarin dia selalu yakin dan percaya dengan keputusan untuk menikah dengan Jensen. Apakah ini keraguan sesaat atau memang pertanda baginya untuk berhenti?

Di ruang berbeda, Jensen baru saja selesai bersiap siap dan memperhatikan penampilannya. Sampai tiba tiba, Haesel datang sambil menangis hebat tanpa mengatakan apapun.

HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang