Husband : Sweet

2K 189 50
                                    


Jensen dan Haesel dalam perjalanan menuju dokter kandungan, Jensen sudah meminta izin sampai tengah hari. Nanti setelah periksa kandungan, rencananya dia akan mengajak Haesel makan siang bersama di luar.

" Jen, kalau hamil masih bisa berhubungan ga? " pertanyaan random yang tiba tiba muncul dalam benak Haesel.


" Bisa seharusnya tapi takut juga kayanya " Jensen ikut memikirkan pertanyaan Haesel.

" Nanti kita tanya dokter aja deh "

Jensen merasa Haesel ini lucu selain banyak makannya sekarang, banyak mencari masalah ternyata masih ada yang lain banyak memikirkan hal yang sebenarnya ga harus dia pikirkan.

Pertanyaan Haesel memang bisa dibilang kurang tepat kalau dibahas oleh mereka berdua tetapi Jensen ga mau membuat Haesel malu karena rasa penasarannya.

Mereka tiba di dokter kandungan setelah menunggu cukup lama, Haesel masuk bersama Jensen. Semua hasil pemeriksaan baik, Jensen ikut melihat ke layar.

" Sepertinya anaknya perempuan pak, bu " terang dokter.

Jensen tersenyum mendengar ucapan dokter, membayangkan akan adanya Haesel versi mini. Kalau ibunya saja secantik Haesel, anaknya pasti akan cantik dan lucu seperti Haesel.

" Cewe Jen anaknya " ucap Haesel pada Jensen, terdengar senang. Sebenarnya jenis kelamin apapun bukan masalah tapi anak perempuan lebih bisa di dandani, Haesel membayangkan akan belanja dan pergi ke salon bersama dengan anaknya ketika dia sudah beranjak remaja.



Jensen ikut bahagia, menemani Haesel disini selalu membuatnya lupa kalau anak yang dikandung Haesel saat ini adalah anak Marvin bukan anaknya.

" Dok kalau misalnya saya stress dan banyak pikiran apa akan berpengaruh sama kandungan? " tanya Haesel.

Jensen sedikit tertampar karena pertanyaan Haesel, selama ini di rumah Haesel hanya sendirian belum lagi ada Emma yang senang mencari masalah. Haesel pasti stress setiap hari.

" Iya bu, kalau ibu stress bisa menyebalkan komplikasi. Ada yang keguguran, kelahiran prematur dan gangguan tumbuh kembang pada bayi"

Haesel mengangguk, peringatan dokter tadi membuatnya semakin takut. Haesel ingin hidup tenang demi anaknya dan sekarang dia sudah menemukan caranya sendiri. Haesel hanya perlu menghindari dan menjauhi hal hal yang membuatnya stress. Menghindari Emma, Joana dan juga Marvin.

" Oh ya dok satu lagi " Haesel lupa ada yang dia ingin tanyakan, Jensen membantunya bangun dari kasur.

" Apa kalau lagi hamil boleh berhubungan? Kemarin saya belum sempat bertanya "

Jensen mengulum bibirnya dan menunduk malu karena pertanyaan Haesel, dokter tertawa dan melihat ke arah Jensen.

" Bapak pasti menahan selama sebulan terakhir ya, boleh kok pa buk ada posisi aman untuk ibu hamil " jawab dokter sembari tertawa.

" Tuh Jen bisa ternyata " ucap Haesel membuat Jensen semakin malu.


Jensen hanya tertawa canggung, merasa sangat malu masalahnya boleh atau tidak. Mereka juga tidak akan berhubungan.



...


Mereka pergi makan siang bersama, Jensen membakar daging untuk mereka berdua dan meletakannya semua di piring Haesel.

HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang