Husband : Bitter

1.3K 133 49
                                    

Hari ini adalah hari peringatan kematian ibu Jensen. Hari dimana dia pasti datang ke pemakaman untuk membawakan bunga kesukaan ibunya dan bercerita apa saja yang terjadi di hidupnya belakangan ini.

Hari ini adalah hari Sabtu, Jensen tidak bekerja dan akan beristirahat sejenak di rumah. Pagi pagi sekali dia bersiap siap untuk pergi ke toko bunga membelikan bunga mawar putih kesukaan ibunya. Dia ingin sekali mengajak dan memperkenalkan Haesel untuk pertama kalinya tetapi mengingat hubungan mereka yang sedang tidak baik sepertinya bukan saat yang tepat.
 

Jensen tiba di pemakaman ibunya, sama dengan pemakaman yang biasa dilihat di dalam drama. Sebuah kotak yang tidak begitu besar berisikan candi dari hasil kremasi dan foto foto mendiang ibunya dan Jensen semasa hidup.

" Ma, Jensen datang " ujar Jensen

" Sekarang Jensen sudah menikah ma. Maaf ga pernah datang bersama Haesel sebelumnya, Jensen janji akan datang bersamanya nanti. Jensen bahagia ma bersama dengan wanita yang aku cintai selain mama. Mama ga perlu khawatir, aku akan bahagia dan membahagiakan dia " ceritanya panjang lebar.

Jensen menghela nafas panjang sebelum kembali menceritakan kehidupannya. Dari semua hari dalam satu tahun, hari ini adalah hari Jensen sangat membenci Emma dan semua anggota keluarganya. Bayang bayang bagaimana menyedihkan nasib ibunya selalu saja membat Jensen ingin menangis menyadari betapa menderita sang ibu karena perbuatan ayah dan juga mantan sahabat ibunya itu.

" Aku belum bisa membalas dendam kita ma " suara Jensen mulai melemah, raut wajah mulai berubah menjadi sendu.

" Ma, aku harap mama ada disini sama aku. Hidup aku pasti terasa lebih baik kalau ada mama disisiku. Rasanya percuma berapa uang yang aku punya, aku bahkan ga bisa membelikanmu makanan. Aku ga bisa membawamu naik mobil, membelikanmu apa yang kamu inginkan dan mengajakmu makan mewah "

" Aku kangen ma " lirih Jensen sembari menundukan wajahnya.

Waktu berasa sangat cepat berlalu, belasan tahun sudah berlalu begitu saja tetapi rasa sakit setiap kali datang ke pemakaman ibunya masih sama ga bekurang sedikitpun.

Mungkin hari ini lebih parah karena Jensen memiliki masalah lain yang sangat membebaninya, masalah Haesel dan pekerjaan membuatnya lebih merindukan ibunya saat ini. Jika saja ada ibunya, Jensen yakin dia bisa menjadi orang yang lebih baik dan tau bagaimana harus mengatasi semua masalah yang ada dengan mendengarkan petuah dari sang ibu.

Tidak adil menurutnya bagaimana hanya hidupnya hancur karena kejahatan ayah dan ibu tirinya itu. Sedangkan mereka semua hidup dengan baik baik saja sampai saat ini tanpa rasa bersalah sekalipun.


Jensen tau jalan hidup setiap orang berbeda tetapi apa yang dilakukan ayahnya di masa lalu bukanlah jalan hidup yang harus di jalani menurutnya tetapi memang jalan hidup yang dibuat mereka dengan sengaja sudah menyakiti dan menghilangkan nyawa orang lain.

....

Ditempat lain, Haesel terbangun dengan nafas tak berarutan seperti seseorang yang baru saja berlari. Itu semua karena mimpi buruk yang dialaminya, mimpi sangat buruk tentang bertemu anaknya dalam mimpi dan semua orang menyalahkannya karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik.


HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang