Husband : Again

1.8K 169 34
                                    

" Kadang aku berharap kamu ga perlu bekerja dan bisa nemenin aku setiap hari disini " ujar Haesel melihat Jensen yang sudah rapi mengenakan pakaian kerja di depan.

Jensen menghampiri Haesel setelah mendengar ucapan itu dan memegang puncak kepala Haesel gemas " Kalau saya ga bekerja, saya akan dapat uang darimana "

" Tetap aja. Aku lebih senang kamu ada disini sama aku "

"Saya janji akan bekerja lebih keras jadi saya bisa kembali lebih cepat "

Haesel mengangguk, rasanya kata apapun yang di ucapkan ga akan bisa menahan Jensen untuk meninggalkannya sendiri disini. Haesel ikut mengantarkan Jensen ke depan rumah untuk berangkat bekerja.

Lagi lagi hari tanpa Jensen dimulai, ini bisa menjadi hari buruk karena pertama kali disini bersama Emma setelah pertengkaran hebat kemarin.

Haesel ke dapur untuk meminta seorang asisten rumah tangga memotongkan buah untuknya tetapi Emma tiba tiba datang dan seolah siap mencari masalah dengannya lagi. Dia memang masih sangat dendam karena pertengkaran hebatnya dengan Jensen kemarin membuat beliau di marahi habis habisan oleh Ben.

" Mulai saat ini kalian ga perlu melakukan apapun yang Haesel perintahkan, dia akan melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan kalian. Ingat itu " perintah Emma kepada semua asisten rumah tangga.

Emma belum jera, biarpun sudah di marahi oleh Ben. Emma akan semakin sengaja menyiksa Haesel karena ga terima dengan sikap Jensen kemarin.

" Kenapa? " tanya Haesel ga terima

" Kamu harus belajar bagaimana menjadi seorang istri dan ibu yang baik "


" Bukan begini caranya. Bibi tolong potongkan buah untukku dan antar ke kamar. Terimakasih " ucap Haesel seolah ga peduli apa yang dikatakan Emma.


Haesel juga merasa memiliki hak yang sama dengan beliau di rumah ini termaksud meminta tolong pada para asisten rumah tangga.


Emma melangkah mendekati Haesel dan berteriak keras " Kalau ada yang berani menolong Haesel, kalian akan saya pecat. Ingat itu!!! "


Haesel berdecak ga percaya, pertengkaran hebat kemarin pasti sama sekali ga merubah apapun. Dia kembali ke kamar tanpa mengatakan apapun, dugaan kalau keterlibatan Jensen akan membuat semua lebih sulit memang benar. Haesel harus bisa menahan diri dan bersabar menghadapi Emma.



Haesel kembali keluar untuk makan siang tetapi di meja makan ga ada makanan sama sekali. Dia hendak bertanya ke dapur tetapi melihat keberadaan Emma disana, ini bukan sesuatu yang baik.


" Kalau kamu mau nanya makanan, mulai hari ini juga kamu harus masak makananmu sendiri " ujar Emma menyadari keberadaan Haesel.


" Apa mama ga keterlaluan? " balas Haesel sengit


" Ini bakal bantu kamu untuk belajar memasak. Bukannya kamu udah mau jadi seorang ibu. Mau jadi ibu macam apa kamu?"


" Lakuin apapun yang mama mau, itu ga akan buat aku takut sama mama "


" Kalau kamu ga takut, kamu ga akan mengadu pada Jensen "


" Kalau mama ga takut untuk menyiksa aku, mama juga ga akan takut kalau aku mengadu pada Jensen " balas Haesel ga mau kalah.


Mungkin kalau saja ini bukan hormon orang hamil, Haesel sama sekali ga akan menjawab dan berdiam diri di perlakukan seperti ini.


" Apa kamu ga tau sopan santun? " Emma mulai berteriak


HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang