Husband : Let Me Be There

1.4K 159 17
                                    


Jensen sudah berangkat kerja beberapa jam lalu meninggalkan Haesel yang lagi lagi bingung harus melakukan apa di rumah sebesar ini seorang diri. Keberadaan Odin memang sangat membantu tetapi disaat Haesel sangat bosan dan butuh untuk berinteraksi, biasanya anjing itu malah tertidur lelap.


Haesel memutuskan untuk mandi, rasanya setiap mandi ga akan pernah biasa lagi apalagi memgang prutnya yang sangat rata sekarang. Kesedihan yang ga pernah bisa lagi di tunjukan tetapi begitu dalam menyakiti hati kecilnya. Ikhlas memang jalan terbaik tetapi ga semudah yang dikatakan dan disarankan semua orang.


Beruntung dalam keadaan sulit seperti ini dia mempunyai Jensen. Ada seseorang yang akan selalu siap menghibur dan memeluknya dalam keadaan sedih.


Ting Tong.....


Haesel berlari terburu buru karena tamu yang ga di undang memencet bel beberapa kali ga sabaran. Tumben sekali ada tamu, seharusnya Jensen mengatakan sesuatu jika ada orang yang akan datang ke rumah. Dia mencoba menghubungi Jensen untuk bertanya barangkali harus mengatakan atau melakukan sesuatu pada tamu yang di yakini datang untuk bertemu dengan namja itu.

" Halo " ucap Jensen menjawab panggilannya.


Haesel ga bisa mengatakan apapun kepada Jensen baik kepada tamu yang ternyata datang untuk bertemu dengannya. Tamu yang ga pernah di inginkan kedatangannya di rumah ini. Haesel dengan sigap memutuskan panggilan mereka sebelum mengatakan sesuatu pada Marvin, tamu yang ga diharapkan itu.


" Hai " ucap Marvin.

Banyak sekali pemikiran Haesel saat ini, dimulai dari bagaimana mantan kekasihnya itu bisa tau tempat tinggal barunya, tujuan kedatangannya kesini dan juga haruskah dia kasih tau Jensen atau ga. Jensen mungkin akan tiba disini dalam hitungan menit untuk mengusir Marvin.


" Ada apa? " balas Haesel ga ramah sekali.


" Aku kesini mau ketemu kamu "


Haesel tentu saja tau kedatangan Marvin kesini untuk bertemu dengannya mana mungkin untuk bertemu dengan Jensen. Ingin sekali mengumpat dengan kebodohan mantan kekasihnya itu.


" Ya. Ada apa? "


Marvin masuk ke dalam rumah begitu saja, ga mempedulikan Haesel yang sudah berjaga jaga di depan pintu tadi agar dia ga masuk ke dalam rumah. Marvin mengitari pandangan melihat seisi rumah dan menyadari kalau rumah baru mereka ga kalah besar.


" Pergi dari sini sebelum aku kasih tau Jensen " Haesel berteriak

Marvin ga takut dan peduli mendengar ancaman yang ga menakutkan sama sekali. Dia malah sengaja duduk di sofa ga mempedulikan dengan cara apapun Haesel mengusirnya.


" Aku hanya ingin bicara sebentar. Beri aku waktu "

Haesel ga mau duduk di dekat Marvin apalagi harus bersikap baik seolah bisa menerima kedatangan mantan kekasihnya tiba tiba. Meskipun Marvin akan tetap mengatakan apa yang harus disampaikan untuk mengurangi bebannya beberapa hari terakhir.

" Aku kesini mau minta maaf, maaf atas semua sikap aku dan kata kata yang menyakiti. Maafin aku " ucap Marvin tiba tiba serius


HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang