Husband : At My Worst

1.7K 169 10
                                    

Marvin berhenti berucap saat wajah Haesel berubah sendu. Kenapa ucapannya sangat kelewatan?

Marvin memaki dirinya sendiri dalam hati, bagaimana bisa mengatakan sesuatu yang sangat menyakiti dan mengguncang Haesel saat dia dalam keadaan ga baik.


Apalagi melihat bagaimana mata Haesel, Marvin merasa semakin bersalah. Mengapa dia susah banget sulit banget buat menjaga ucapan dan menahan emosi?

 

Jensen kembali, suasana terasa sangat aneh sekali disini apalagi ketika Haesel dan Marvin saling bertatapan. Sesuatu pasti terjadi diantara mereka saat dia pergi tadi.

 
Marvin mulai cemas menurut tebakannya Haesel akan mengadu pada Jensen lalu Jensen akan memukulnya atau paling tidak mengusirnya keluar saat ini jug.


" Apa kamu baik baik aja? " tanya Jensen pada Haesel

 

Haesel mengangguk, Marvin kembali duduk di sofa yang tersedia. Setelah membuat kesalahan fatal, dia ga punya kesempatan untuk meminta maaf secara langsung karena keberadaan Jensen.

 

Jensen mengelus rambut panjang Haesel untuk merapikan rambutnya yang berantakan. Waktu terus berjalan, ga banyak waktu tersisa sebelum operasi.

" Apa kamu sudah makan? " tanya Haesel.

 

" Belum "

" Kenapa kamu belum makan? Makan sekarang juga, udah hampir seharian kamu disini nemenin aku " balas Haesel kesal.

" Iya nanti aku akan makan "

" Kembali ke rumah buat mandi dan istirahat. Kamu bisa ninggalin aku sendiri, aku bakal baik baik aja "

 

" Menurut kamu saya mau ninggalin sendiri?"

 

" Ga " jawab Haesel polos.


Haesel pasti sudah gila jika berpikir Jensen mau dan akan meninggalkan istri yang dia cintai bersama mantan kekasihnya. Memang Haesel ga akan melakukan sesuatu di luar pemikirannya tetapi Jensen ga bisa percaya pada Marvin.

Namun setidaknya Jensen senang Haesel bisa bersikap seperti biasa sekarang, mau bicara dan bisa menegur dirinya. Perubahan suasana hati Haesel memang ga menentu, sekarang dia bisa bersikap biasa tetapi beberapa saat lagi bisa menangis dan berdiam diri.


Jensen sangat khawatir karena waktu terus berjalan dan sebentar lagi Haesel harus di pindahkan ke ruang operasi.

 

" Makan sekarang juga " perintah Haesel.

" Iya, saya akan makan disini "

" Kalau kamu makan disini kamu cuma buat aku mau makan, makan di kantin aja  "

" Apa kak Marvin udah selesai? Kalau  udah ga ada urusan silahkan pergi darisini " perintah Haesel pada Marvin.

Jensen pergi ke kafetaria mencari makan, begitu juga Marvin memutuskan untuk keluar.

 

Haesel ga menangis, hanya diam dan menatap langit langit kamarnya teringat kata kata Marvin tadi. Tanpa perlu menyalahkannya, Haesel sudah menyalahkan dirinya sendiri dan merasa kalau ada alasan medis di balik kegugurannya. Haesel akan tetap menyalahkan dirinya sendiri.

HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang