Husband : Wish

1.6K 172 32
                                    


Hari ini Jake memang ada di rumah seharian untuk menemani Haesel. Theo pergi bekerja sementara Clara pergi berkunjung ke saudara lain. Jake memang sengaja ga pergi kemanapun, kalau biasa hari libur selalu dimanfaatkan untuk bermain game ataupun berkumpul bersama teman teman. Setelah sang kakak menikah dan tinggal terpisah, Jake lebih menghargai setiap waktu bersama mengingat Haesel ga akan disini kapan saja.

" Gimana kalau nanti sore kita jalan jalan ke taman bersama Odin? " ajak Haesel.

" Ayo " jawab Jake mengiyakan

 

Haesel dan Jake berjalan ke taman dekat rumah mereka. Taman yang lebih banyak dikunjungi oleh anak anak karena banyak permainan. Jake sibuk melayani semua anak anak yang menghampiri Odin untuk memegang anjing itu sementara Haesel fokus melihat beberapa pasangan yang datang ke taman bersama anak mereka yang masih bayi.

 

Membayangkan beberapa bulan lagi anaknya akan datang ke dunia. Ada satu pemandangan yang sangat menghantam hati kecilnya ketika melihat seorang ayah mencium dan menggendong bayinya. Haesel seolah disadarkan ga akan pernah bisa menghadirkan sosok ayah bagi anaknya bahkan dengan keberadaan Jensen sekalipun. Bagaimanapun Jensen bukanlah ayah kandung anaknya kelak, Marvin adalah ayah anaknya sampai kapanpun juga.

 
" Jake " panggil Haesel.



" Kenapa kak? "



" Misalnya kamu suka sama cewe ternyata dia hamil anak cowo lain. Apa kamu mau tanggung jawab? "


Jake tertawa mendegar pertanyaan konyol dari kakaknya " Kak aku sesuka apapun sama cewe, ga akan segila itu deh. Apa ada cowo yang bisa? Udah jadi ayah secara status terus harus biayain anaknya juga "


Haesel jadi tersadar, lelaki lain saja pasti merasa keberatan. Bagaimana Jensen bisa?

Apa dia ga kejam hanya memanfaatkan Jensen seumur hidupnya? Haesel merasa kejam karena perasaan dan keegoisannya untuk memiliki menghalangi Jensen dari kebahagiaan yang pantas dia dapatkan.

Jensen pasti menemukan perempuan lebih baik karena itu yang pantas dia dapatkan daripada seseorang yang memanfaatkannya demi status. 


Jensen sebenarnya pasti bisa menerima dan menyayangi anaknya dengan sepenuh hati, mengingat sekarang saja dia begitu menjaga calon anaknya dengan baik. Pria sebaik Jensen pasti bisa menerima kekurangan dirinya.




Namun seberapa besar kebaikan dan ketulusan Jensen akan ada batasnya juga. Mereka bisa bersama dan memiliki anak lagi. Namun apakah Jensen bisa sayang pada anak Marvin sebagaimana dia menyanyangi darah daging sendiri? Jensen ga seharusnya mengakui dan mengurus cucu dari wanita yang menghancurkan hidupnya.




Pemikiran yang bisa dibilang terlalu jauh tetapi harus mulai di pikirkan dari sekarang.

 

" Gimana kalau dia anak dari orang yang kamu benci? "


Jake melambaikan tangannya pertanda menolak " Duh apalagi itu kak, ga sanggup aku "


Beban Jensen bukan hanya harus menerima anak Marvin, cucu Emma yang sebenarnya. Masih banyak seperti mendidik dan membiayai anak dari saudara tiri yang dibencinya itu sampai nanti mulai bekerja.

Jensen memang ga akan mempermasalahkan semua ini tetapi dalam hatinya tau kenyataan harus menerima anak dari pria lain pasti ga akan mudah. Namun hati kecil Haesel mengatakan ini ga benar, Jensen hanya akan di manfaatkan sampai akhir.

HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang