Husband : Happier

1.8K 155 8
                                    

" Kalau begitu aku pamit karena Jensen pasti sudah menungguku di rumah " 

" Jangan pulang sendiri, papa sudah menyiapkan supir untuk mengantarkanmu pulang" 

 
" Terimakasih pa "

Haesel keluar dari ruangan dan mendapati Marvin bersandar di tembok menunggunya sedaritadi. Haesel mengangkat tangan memberi salam secara tidak langsung. Ini sudah malam dia harus segera pulang dan tidak perlu berlama lama menghabiskan waktu bersama Marvin.

" Biar aku antar kamu pulang " ajak Marvin.

" Tidak terimakasih " 

" Kenapa? "

" Aku ga butuh bantuanmu " 

Marvin berdiri di depan Haesel untuk menghentikan langkahnya. 

" Kamu takut sama Jensen? "

" Aku rasa ga ada alasan kenapa aku harus pulang sama kamu "

Marvin tiba tiba menariknya secara paksa menuju kamarnya. Haesel terus meronta selama di tarik secara paksa menunggu kamar mantan kekasinya itu. Dia juga tidak berhenti berusaha kabur dalam kamar Marvin. Namun kekuatan mereka bukanlah bandingan, sampai akhirnya dia terlalu lelah karena Haesel terus berusaha kabur. Marvin akhirnya menghimpit tubuh Haesel ke tembok dan mencekram kedua tangannya. 

" Kamu gila! " marah Haesel takut ada orang yang melihat mereka karena penjelasan apapun tidak akan masuk akal nanti jika orang melihatnya berada dalam kamar adik ipar sendiri. Rasa takut ketahuan lebih besar daripada Marvin melakukan sesuatu yang buruk padanya.

" Aku mau ngomong, dengerin aku " 

 
Haesel masih terus berusaha melepas dirinya dari Marvin, melakukan usaha terbaiknya sebelum keadaan semakin buruk.

" Haesel!" Marvin mencekram tangan Haesel semakin kuat karena kesal dia terus melawan.

" Aku akhirnya sadar aku ga perlu berusaha keras memisahkan kamu dan Jensen karena pada akhirnya kalian akan berpisah sendiri. Aku bisa menceritakan masa lalu kita kepada semua orang. Gimana menurut kamu?  


 Haesel merasa bodoh mengingat semua masalah dan pertengkaran yang dia lalui bersama Jensen hanya untuk membela Marvin yang sejak awal tidak pernah punya niat baik.


" Papa kami pasti akan meminta kalian berpisah atau mungkin memisahkan kalian dengan cara apapun. Menurut kamu apa papa akan membiarkan kalian bersama? "

" Kamu ngancam aku? " 

 

" Ga karena aku tau kamu pasti akan menuruti apa yang aku mau. Ingat Haesel kalau masa lalu kita tersebar ini akan sangat menghancurkan kehidupan kalian berdua "

Haesel menatap Marvin tidak percaya. Apakah ini orang yang membuatnya harus bertengkar bersama Jensen? Inikah pria yang dia bela di hadapan Jensen? Mantan kekasihnya yang picik dan tidak berubah sama sekali. Haesel terlalu bodoh pernah berpikir kalau kebaikan Marvin tulus padanya tanpa berharap apapun. Kenyataannya semua yang dia ucapkan dan lakukan tidaklah tulus melainkan cara agar Haesel dan Jensen berpisah. 

HUSBAND WITH BENEFITS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang