Lebih Dari Helaian Rambut Gondrongmu - [Niskala Universe]

2.7K 170 68
                                    

Noted; yo, what's up? It's been a long time ya HAHAHAHHAA. Anyway, ZENDONGIST MERAPAT! This is exactly nohyuck, alpha/beta/omega dynamics, dan aku bakal pakai nama lokal. Aku ga akan kasih tau siapa pemilik nama lokal ini dan itu kecuali Jeno dan Haechan, so good luck nebak-nebak tapi ga berhadiah, hahaha. Dan juga percakapan pakai bahasa enggak baku, narasi tetap baku, dan ini visualnya era helfut. Bakalan ada said pair of course.

⚠️THIS IS MATURE! ⚠️

Tapi enggak bakalan ada scene yg bener-bener nsfw, but it's kinda spicy.

Okay, enjoy!

________________

Jeno — Nakula Jevano.
Haechan — Arunika Gerhana.

________________



Aru merasakan sedikit dingin pada punggung dan naik ke atas bahu, bagian leher serta belakang kepalanya. Ia menarik selimut tebal dan lembut dengan aroma mint yg sangat familiar dan menenangkan bagi Aru membuatnya menghembuskan nafas—masih dengan mata tertutup—dan menggeser tubuhnya sedikit ke tengah-tengah tempat tidur untuk menambah kehangatan sedikit lebih banyak.

Namun garis samar tercetak di dahi Aru ketika ia tidak merasakan kehadiran apa pun di sampingnya, atau siapa pun. Aru, yg masih berbaring tengkurap menjulurkan tangan kanannya dan meraba-raba posisi tepat di sampingnya yg biasa diisi dengan seseorang. Tapi Aru tidak berhasil meraba apa pun. Namun Aru merasakan bahwa tempat di sebelah berbaring masih hangat yg berarti bahwa orang di sebelahnya belum terlalu lama meninggalkan tempat tidur.

Aru kemudian menghirup udara sekitarnya—masih beraroma campuran antara mint dan aroma apel hijau segar yg menunjukkan fakta tentang pergumulan yg terjadi semalam. Ditubuh Aru sendiri aroma apel hijau sepenuhnya tertutup oleh aroma mint, dan Aru yakin feromon yg menempel di tubuhnya ini setidaknya akan bertahan sampai siang.

Aru sudah bisa membayangkan wajah Raja saat menciun feromon Aru siang nanti disaat mereka janji bertemu makan siang. Dan itu mengingatkan Aru untuk bangun.

Agak kesal, karena Aru tidak ingin melepaskan diri dari gelungan nyaman selimut dan feromon dari alpha yg semalam bersamanya.

Aru bergelung lebih dalam tapi tetap membuka matanya. Satu tangannya menggapai-gapai nakas mencari ponselnya dan mengecek waktu. Pukul tujuh. Astaga. It's still so fucking early.

Aru melemparkan ponselnya secara asal dan kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut ketika ia mendengar kekehan di ruangan. Kepala Aru kemudian keluar dari selimut dan menoleh ke samping kanan—asal suara kekehan tersebut, dan menemukan seorang pemuda hanya memakai kolor sedang duduk di depan meja belajar sembari memainkan ponselnya. Namun mata pemuda itu menatap Aru, masih dengan senyum yg membuat matanya menyipit berbentuk sabit.

"Pagi, Nakula," suara Aru terdengar agak serak karena baru bangun, dan kemudian sepenuhnya berbalik menghadap pria yg masih duduk didepan meja belajar; Nakula. "Kenapa kamu disana? Kamu udah lama bangun?"

Nakula hanya menaikkan alisnya dan duduk tegak, belum menjawab. Aru mengerucutkan bibirnya dan mengernyit. "Kenapa kamu ga tinggal disini," Aru menepuk tempat di sebelahnya. "Terus malah disitu, main hp. Ngapain?"

Bukannya tersinggung di bombardir dengan rentetan pertanyaan di waktu yg masih sangat pagi, Nakula hanya terkekeh, sedikit lebih dalam, dan kemudian aroma feromon mint memekat. Membuat Aru tenang dan menghela nafas nyaman, sedikit memudarkan kernyitan di dahinya. Nakula tahu benar bahwa Aru bisa sangat cranky di pagi hari. Dan Aru sudah mengatakan itu ribuan kali saat mereka setuju untuk menjadi pasangan kontrak dalam menjalani heat dan rut satu sama lain.

PATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang