IT'S AN ACCIDENT-mostly fate, though #1

11.3K 831 44
                                    

Jaemin tidak seharusnya berada disini sejak awal.

Tiga jam sebelum penerbangannya ke Seoul pada pukul sepuluh pagi, dia tidak seharusnya berkeliling daerah Shanghai seperti ini. Dia seharusnya masih bergelung di asrama kampusnya—tertidur atau mempersiapkan diri untuk berangkat—tapi, disinilah ia sekarang, ngomong-ngomong.

Jaemin baru saja menyelesaikan tahun ketiganya di perkuliahan. Jaemin mendapat beasiswa pertukaran pelajar ke Shanghai sehingga ia selama setahun belakangan menetap di Shanghai. Dan tahu bahwa ia akan segera kembali ke Seoul, seluruh tubuhnya terasa gatal dan bergetar untuk secepatnya kembali bersama kelompoknya. Jaemin adalah bagian dari kelompok(werewolves) dan merupakan salah satu dari The Betas.

Dan karena ia merupakan Beta pertama bersama dengan Jeno di kelompoknya, Jaemin tahu. Seluruh anggota kelompoknya juga gatal dan tidak sabar agar ia cepat kembali ke Seoul. Terakhir ia periksa, Donghyuck sudah kembali ke Seoul—Donghyuck merupakan anggota teater terkenal di Seoul dan mereka baru-baru ini melakukan tur keliling Korea dan Jepang. Jisung dan Chenle sudah kembali dari kompetisi menari mereka selama beberapa hari sedangkan Yangyang, Hendery dan Lucas sudah kembali selama seminggu dari BUFS—Busan University of Foreign Studies. Jeno dan Mark tetap tinggal di Seoul jadi mereka tidak pernah pergi. Jisung dan Chenle juga selalu tinggal di Seoul—meskipun Chenle aslinya dari Shanghai, namun keluarganya sudah pindah ke Seoul—Chenle berada di tahun kedua perkuliahan, sedangkan Jisung di tahun pertama. Mereka kuliah di tempat yg sama dengan Mark dan Jeno. Dan karena kekayaan Chenle yg tidak mampu diutarakan dengan kalimat maupun banyaknya nol yg dihitung, orang tua Chenle sengaja memberi mereka satu rumah—mension—besar untuk mereka tinggal bersama di dekat kampus. Pertama, agar Mark, Jeno dan Jisung tak perlu bersusah payah tinggal di asrama kampus. Kedua, saat orang tua Chenle tahu fakta mengenai mereka yg merupakan adalah makhluk mitologi—setelah Mark menjelaskan bahwa sebuah kelompok harus tetap bersama—akhirnya orang tua Chenle menjadikan mansion itu sebagai Pack House. Jadi yg lain pun tetap memiliki satu kamar masing-masing disana, dan jika libur mereka akan kembali ke Pack House dan menghabiskan waktu disana bersama anggota kelompok ketimbang rumah orang tua mereka.

Ya, jadi intinya yg sekarang tidak ada dirumah dalam waktu yg lama adalah Jaemin. Tentu saja anggota kelompok merindukan Jaemin. Karena frekuensi Jaemin kembali ke Seoul hanyalah dua kali selama setahun terakhir. Mereka menginginkannya kembali. Terlebih posisi Jaemin adalah Beta pertama bersama Jeno. Meskipun mereka sudah hampir setahun berpisah dengan Jaemin, mereka(juga Jaemin) masih tidak terbiasa terpisah jauh—Yangyang, Hendery dan Lucas selalu kembali tiap minggunya—terlebih jika pisah berbeda negara. Mereka bersyukur Jaemin akan kembali ke Seoul bersama mereka dan tidak akan pergi lagi.

The pack bond—ikatan anggota kelompok—yg semalaman ini membuat Jaemin gelisah dan terjaga semalaman. Dia menyerah untuk kembali tidur sekitar tiga puluh menit yg lalu ketika matahari mulai mengintip malu dan menampakkan dirinya. Sehingga Jaemin memutuskan untuk membunuh waktu dan berjalan-jalan di sekitaran jalanan pagi Shanghai setelah ia membereskan isi kamar asramanya dan siap untuk ditinggalkan.

Entah berapa lama Jaemin berjalan dan seberapa jauh ia melangkah. Ia tak peduli, tentu saja. Indera tajam Jaemin bisa membuatnya kembali ke asrama dengan mudah.

Jaemin sampai di jalanan dengan kanan kirinya penuh pepohonan dan beberapa bambu yg menjulang. Udara pagi yg menghembus sedikit sejuk dan suara bambu yg saling berbenturan membuat Jaemin merasa tenang.

Tiba-tiba seorang pemuda bertubuh kecil keluar dengan tergesa-gesa di antara pepohonan yg menjulang. Rambut coklat—pirang(?)—nya berantakan mencuat ke segala arah dan poninya menempel di dahinya. Pakaiannya robek disana-sini dengan bercak darah mengering. Dia tidak terlihat seperti terluka sebenarnya, meskipun Jaemin bisa mencium aroma darah bercampur keringat yg menyengat dari tubuhnya. Pemuda kecil itu hampir menabrak Jaemin karena terlalu sibuk melihat ke belakangnya tanpa memerhatikan keadaan di depan. Namun Jaemin menangkapnya sebelum pemuda itu benar-benar menabraknya.

PATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang