Bulu Hippogriff dan Replika Koper

1.6K 128 73
                                    

Noted; spin off dari Quaffle dan Three Broomsticks. Jaemren dan of course Nohyuck will be there. Dan ini Jaemin-centric. It's actually very fluff. Dan kalo cerita Nohyuck sebelumnya saya ambil dari referensi Quidditch Through The Ages, cerita yang ini saya ambil sangat jelas dari Fantastic Beasts and Where to Find Them. Jadi bakalan adaaaa hewan-hewan magis.

This is also saya persembahkan kepada Roppenty

Dan tentu kepada dua org ini juga littledeer00   Rymin2313
I hope yoy like it, enjoy.xx

Visual masih tetap sama. Kayak gini;

 Kayak gini;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______

Jaemin Na menggeret kopernya dengan berlari secepat mungkin ketika suara asap lokomotif semakin bergaung nyaring.

Sial. Ia sudah hampir terlambat dan peron yang ia tuju masih puluhan meter di depan sana. Ditambah lagi entah mengapa Stasiun King's Cross hari ini terlihat begitu padat. Ia sudah hampir menabrak orang-orang sebanyak tiga kali, dan ia sudah dikutuk dua kali karena tak sengaja menginjak atau melindas kaki orang lainnya.

Setelah beberapa meter dari peron 9 ¾ dan melihat barisan keluarga penyihir — nampaknya mereka mengantar anak-anak mereka yang baru akan mengemban ilmu di Hogwarts — Jaemin Na bernafas lega dan ikut mengantri.

Ia berdiri tepat di belakang seorang pria tua yang tampaknya bersama dengan cucu laki-lakinya. Anak lelaki itu memperhatikan Jaemin Na. Sadar ia merasa diperhatikan, Jaemin menoleh dan tersenyum lebar yang kemudian dibalas oleh anak itu.

"Hey, big brother! Are you going to Hogwarts, too?" Tanyanya dengan riang. Kakek dari bocah itu tersenyum sopan, dan meminta maaf atas ketidak sopanan cucunya. Namun Jaemin mengibaskannya tanda tidak masalah.

"Yup, aku juga siswa Hogwarts. Tahun ketujuh," jawabnya, setelah mereka berhasil menembus peron dan anak itu tertawa-tawa riang.

"Woah, berarti ini tahun terakhirmu? Keren sekali! Kau berada di asrama apa?" Anak itu melompat-lompat sembari menggandeng kakeknya. Jaemin tersenyum dan memamerkan syal kuning dan hitam dan anak itu bertepuk tangan riang.

Mereka berpisah karena gerbong anak-anak tahun pertama dan siswa lain berbeda. Jaemin berjalan menuju gerbong paling belakang, dengan cekatan menaikkan kopernya, kandang burung hantunya, dan berjalan menuju kompartemen sebelah kiri paling depan. Tanpa sadar seulas senyum terpatri di wajah tampannya.

Ia membuka pintu kompartemen dan—

"Kau terlambat dua puluh menit."

Senyum Jaemin terkembang lebih lebar. Dan tanpa menunggu lagi, Jaemin mendekati si pemilik suara dan menempelkan bibirnya. Menyesapnya dengan lembut. Manis, terasa seperti madu dan biskuit almond — yang kemungkinan adalah sarapan pagi kekasihnya ini. Setelah beberapa saat mereka melepaskan bibir mereka dan saling menggesekkan hidung mereka.

PATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang