25. Kita Sama

4K 919 70
                                    

"Mama kamu nggak perlu tahu ini."

Cantika mengangguk lemah menghadapi sang Papa yang tak kunjung menyentuh makanannya. 

"Kalian selesaikan ini setelah acara Rara."

"Maaf, Pa. Cantika nggak mau..." Cantika berkelit. Tidak ingin menyelesaikan apapun setelah ini. Semua sudah selesai baginya.

"Kamu mau selamanya begini?"

"Lebih baik begini, Pa."

"Untuk kamu sendiri. Mama kamu? Rara?"

"Rara udah mau menikah tanpa menunggu Tika."

"Mau kamu tanggung sendirian semua ini?"

"Iya," jawabnya yakin.

"Gimana kalau makin lebar?"
Papa Miko menghela nafas. "Karir kamu. Ini baru Papa yang dikirim foto-foto ini. Gimana kalau media? Mama kamu? Kamu siap menanggung malu, Tika? Kehilangan Mama kamu? Kita nggak akan tahu apa yang terjadi di masa depan."

"Saya akan berusaha mencegah semua, Om."

Rais sebisa mungkin terus membela perempuan di sampingnya.

"Apa ini akan berhenti kalau Tika nikah sama Rais?" 

"Papa akan minta jaminan terbesar sama dia." Papa Miko tak segan-segan mengacungkan telunjuknya ke depan muka keturunan dari salah satu 20 besar pengusaha terkaya Indonesia. "Menjamin kehormatan kita. Kehormatan kamu."

Rais pun menjawab mantap bak memenangkan tender bernilai triliunan.

"Saya siap, Om."

-----------------

Semua kejadian seolah menguap bagai debu diterpa angin. Surat kaleng, hubungan terselubung Cantika dan Rais, juga desas-desus kabar lamaran yang diam-diam telah Rais rancang untuk pujaan hati. Papa Miko amat hangat jika berada di meja makan. Namun, berubah sedingin salju kala Mama Hayati tak ada lagi di tempat untuk memanja Cantika.

Mereka bertiga menyembunyikan rapat-rapat di sudut cerita. Bukan bertiga saja. Nyatanya, Reksa turut adil. Menjadi pengatur jadwal segala kegiatan Maharaja Rais dalam melakukan pendekatannya bersama Cantika dan keluarga Sudjatmiko agar berjalan lancar.

Mama Hayati sekali lagi menerima siapapun tamu yang datang dengan senyum. Meski ada sekeping hati yang hilang ketika menelisik calon menantunya kali ini. Cantika tidak pernah mengatakan iya dan lebih cuek menanggapi dibandingkan pacar-pacarnya terdahulu. Anak perempuannya itu lebih banyak menggunakan alasan ke Sayang Bunda demi menghindar dari kunjungan Rais. Ia juga menolak diajak oleh Rais kemanapun pergi.

Di Sayang Bunda, Cantika lebih produktif. Mulai dari mengajar kelas berhijab, pencetus kerja bakti massal panti, membuat inovasi camilan sederhana yang bisa diperjualbelikan, hingga memberi les Bahasa Inggris pada anak-anak asuhnya. Penyakit patah hati kembali berulah. Ia memforsir diri sendiri agar otaknya lupa problematika yang sedang menguras pikiran. 

"Kak, gue pulang kenapa lo masih sibuk aja?"

"Aaahh.. adik kesayangan. Dibawain oleh-oleh kan? Gue nyusul bentar lagi. Gue bawain basreng nanti."

Jawaban Cantika di sela-sela tangan yang sibuk mengiris manual butiran bakso di baskom. Pesan Rais agar ia tidak terlalu lelah diacuhkan. Pun Mama Hayati yang hanya tahu kalau Cantika sibuk di ATV. Seharusnya, atas link tingkat dewa yang dipunya dan kemumpuniannya dalam membaca berita, Cantika sudah kembali di sisi Adya di studio. Bisa dibilang terlalu menikmati kebebasan atau kenyamanan baru, Cantika justru memilih bertahan di lapangan. Tanpa Jessi dan Shandy yang telah kembali ke posisi semula. Partnernya kini berganti orang baru lagi. Bisa dalam satu waktu ia berburu banyak berita berkeliling Jabodetabek, pun satu waktu lagi menganggur layaknya tamatan SMA yang sedang menunggu panggilan lamaran pekerjaan seperti ini.

(END) Senyummu Tampak Tak Baik-Baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang