Chapter 3 : Run

101K 12.5K 63
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Kaki kecil Brianna berlari sekencang mungkin. Edwin beserta anak buahnya terlihat mengejar Brianna. Tidak menyangka jika Edwin menemukan keberadaannya.

Sejak semalam dirinya beristirahat disebuah bangunan yang tidak berpenghuni. Saat ingin membeli makanan untuk mengganjal perut yang belum terisi sejak semalam, tiba-tiba terdengar suara Edwin meneriakinya pencuri. Refleks Brianna menyelamatkan diri karena takut jika orang yang berada disana ikut terpengaruh dan menganggap dirinya benar pencuri.

"Berhenti Brianna!" Edwin mengejar Brianna.

Brianna tidak menoleh, ia memperhatikan jalan di depannya supaya tidak tersandung dan akan membuatnya tertangkap.

"Kembalikan uangku anak sialan!" Teriak Edwin.

"Uang?" Padahal Brianna sudah berusaha menghindari kematian yang seharusnya datang dua hari lagi, tapi apa ini? Kenapa Edwin kehilangan uang sekarang?

Brianna tidak ingin memikirkan hal itu sekarang. Satu yang pasti, jika ia tertangkap maka pria keji itu akan melenyapkannya atau membuat hidupnya seperti di neraka dengan cara menyiksa atau yang lainnya.

"Terus kejar bocah itu!" Perintah Edwin pada anak buahnya.

Dengan kesadaran penuh, Brianna berusaha meloloskan diri dari Edwin. Entah berapa lama ia berlari memasuki jalan-jalan sempit, mencoba mengelabuhi orang yang mengejarnya.

Kepanikan justru membuat Brianna mengerahkan seluruh tenaganya, hingga menghilangkan rasa lapar yang awalnya mendera Brianna.

Pelarian Brianna membawa dirinya memasuki hutan lebat, berusaha mengecoh dengan membaurkan tubuh mungilnya di sela pepohonan lebat itu.

Dada Brianna naik turun, ia bersandar ke salah satu pohon dengan napas yang memburu. Berhenti sejenak disana untuk menetralkan kembali napasnya yang terengah.

"Brianna!"

Tubuh Brianna seketika menegang mendengar suara Edwin yang bergema.

"Kembalikan uangku atau aku akan menembak kepalamu saat ini juga!" Edwin kembali berteriak, membuat suaranya bergema di hutan itu.

Tubuh mungil Brianna semakin menegang. Tidak ia harus hidup karena ini merupakan kesempatan kedua yang diberikan Tuhan padanya. Brianna tidak ingin kematian yang di sebabkan oleh Edwin kembali datang.

Brianna kembali melanjutkan langkah, menghindar dari bahaya yang akan menyebabkan kematian untuknya. Ia tidak mau mempertanggung jawabkan kesalahan yang sama sekali tidak ia lakukan.

Double BWhere stories live. Discover now