Chapter 28 : Fussy

74.7K 9.9K 59
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Aku bisa mengobatinya sendiri di rumah." Ujar Brianna. Saat ini Blue sedang mengobati lehernya, tadi Blue juga mengobati telapak tangannya.

"Ini juga karena kau tidak mau berbicara jujur dari awal." Blue berucap sembari mengobati luka Brianna.

"Aku butuh notebookmu untuk menunjukkannya pada atasanku." Brianna membahas hal lain karena tidak ingin berbasa-basi dengan Blue.

"Hmm." Blue menjawabnya dengan bergumam.

"Apa setelah ini kau tidak akan menjadi asistenku lagi?" Blue melirik wajah Brianna saat bertanya.

"Aku hanya melakukan apa yang di perintahkan atasanku." Brianna tidak mengiyakan, ia hanya melakukan sesuatu sesuai yang di perintahkan oleh Sir Norman.

"Apa kau sering mendapatkan luka seperti ini ketika bekerja? Apa kau pernah tertangkap juga? Misi apa yang biasanya kau kerjakan? Misi apa yang menurutmu paling bahaya?" Blue memberikan serentetan pertanyaan.

"Aku tidak bisa menjawabnya."

"Aku bertanya panjang lebar, kau menjawabnya empat kata." Blue selesai menutup luka Brianna dengan kasa.

"Aku tidak menyuruhmu untuk bertanya." Sahut Brianna dengan santai.

Blue memusatkan perhatiannya pada Brianna, "Apa orangtuamu juga mengetahui pekerjaanmu? Jika kau pulang dengan banyak luka seperti ini, kau akan beralasan apa?"

Brianna berdecak kesal, "Astaga, kenapa kau cerewet sekali!" Ia tidak menyangka jika Blue tidak sependiam yang ia pikirkan.

"Apa salahnya jika aku ingin bertanya?" Blue menyadari jika dirinya menjadi aneh setelah melabuhkan sepenuh hatinya pada Brianna, tapi ia ingin mengetahui kehidupan Brianna lebih dalam dan mendetail.

"Salah! Kau tidak berhak bertanya tentang masalah pribadiku!" Ketus Brianna.

"Aku hanya sekedar bertanya, tidak memiliki niat buruk. Aku penasaran." Ujar Blue kemudian.

"Maka dari itu jangan penasaran!" Brianna menjawab sembari memakai rambut palsunya.

"Aku hanya ingin mengobrol denganmu. Bukankah kedepannya kita akan bekerja sama?" Blue mengamati apa yang dilakukan Brianna saat ini.

"Lebih mengasyikkan mengobrol dengan Red, dari pada kau! Kau sungguh cerewet." Jawab Brianna secara asal.

"Kenapa kau memilih Red daripada aku? Kau justru nyaman mengobrol dengan bocah?" Entah kenapa Blue merasa cemburu karena Brianna lebih memilih Red daripada dirinya.

Double BWhere stories live. Discover now