Chapter 11 : Secret Agent

80.2K 11.4K 251
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

5 tahun kemudian.

Tubuh semampai dengan lekukan yang pas, tercetak jelas pada dress dengan panjang di atas lutut itu. Dress ketat berwarna hitam melekat indah di tubuhnya, mengekspos bahu dan lengannya yang putih mulus.

Struktur wajah yang sempurna di poles dengan makeup tipis, semakin menambah kecantikan parasnya. Semua mata di dalam pesawat itu berdecak kagum saat Brianna melewati mereka.

Kesempurnaan Brianna menarik, menggoda dan menghipnotis. Kecantikan dan keseksiannya mendebarkan kaum adam serta membuat iri kaum hawa.

Brianna bangkit dari duduknya, melangkah untuk mencari seseorang sebelum pesawat yang ia tumpangi mendarat. Mata elang Brianna menangkap targetnya, ia berjalan mengarah pada pria itu.

Begitu tiba di dekat pria itu, kaki Brianna seolah tersandung hingga membuatnya mendarat ke pangkuan pria itu.

"Oh, maafkan aku. Kakiku tersandung." Brianna bertutur kata lembut dan berekspresi bersalah.

Seperti yang ia perkirakan, pria itu justru menahannya untuk tidak segera bangkit dari pangkuannya.

Pria itu seperti mendapatkan keberuntungan bisa bertemu wanita secantik dan seseksi ini. "Tidak apa-apa, Nona."

Pria itu berbisik pada anak buah yang berada disisinya untuk berpindah ke bangku lain yang kosong.

Senyum menawan terbit dari bibir Brianna yang ia tujukan kepada pria berumur hampir 40 tahun itu.

"Bisakah kita mengobrol sebentar?" Ujar pria itu.

"Tentu." Brianna duduk di bangku yang baru saja di tinggalkan oleh pemiliknya.

"Siapa namamu?" Tangan pria itu dengan sengaja menyentuh paha mulus Brianna.

Brianna menampilkan wajah menggoda, "Aku Anna." Ia harus menerima sentuhan pria itu demi menyelesaikan misi yang sedang ia jalankan.

Pria itu mendekat untuk berbisik, "Bisakah kita bermain sebentar?"

Brianna kembali tersenyum menawan, "Apa kau terpesona denganku?" Tangan Brianna menelusuri paha pria itu dengan gerakan menggoda.

"Ya, kita memiliki beberapa menit sebelum mendarat." Ujar pria itu dengan nada geraman tertahan, ia tidak sabar untuk bermain dengan wanita ini.

Double BWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu