Chapter 21 : Wish She Woman?

70.7K 10.3K 398
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Sejauh penyelidikan yang saya lakukan, saya tidak menemukan ada yang janggal tentang asisten sementara anda, Tuan."

Itu adalah suara asisten sekaligus orang kepercayaan Blue beberapa tahun belakangan ini.

Blue menatap Ian sembari berpikir, "Apa kau yakin sudah menyelidikinya dengan terperinci?"

Ian mengangguk, "Saya sudah menyuruh orang untuk memastikannya, Tuan."

Ian melakukan perintah Blue untuk menyelidiki orang yang bernama Brian, orang yang menggantikan posisinya menjadi asisten Blue. Data yang Brian gunakan saat melamar pada Perusahaan KN Technologies, menurut penyelidikan yang ia lakukan— tidak menemukan kejanggalan.

"Kau berkesimpulan jika Brian tidak ada sangkut pautnya dengan peretas yang tempo lalu memasuki sistem kita?" Tanya Blue kemudian.

Beberapa saat sebelum kehadiran Brian, jaringan keamanan KN Technologies di retas oleh seseorang. Blue sendiri tidak mengerti tujuannya, tidak ada satu datapun yang hilang. Tentu Blue perlu mewaspadai Brian dalam hal ini.

Itu hanya sebuah jaringan yang tiba-tiba mengambil alih sistem KN Technologies, mungkin tidak sampai 2 menit. Entah apa tujuan mereka, jikalau mereka ingin mencuri data rahasia KN Technologies itu percuma— Blue telah memberikan keamanan berlapis-lapis di setiap file.

"Saya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut." Ian menjawabnya.

Tentang data Brian memang Ian sudah memastikan, tapi jika untuk sangkut pautnya Brian dengan peretas yang Blue maksud— Ian perlu menyelidikinya lebih lanjut. Itu bukan perkara mudah.

"Aku juga akan menyelidikinya sendiri." Ujar Blue hampir terdengar seperti gumaman.

Ian melirik Blue, Tuannya terlihat sedang berpikir sekarang. "Apa yang membuat anda curiga pada Brian, Tuan?"

"Dia cerdas, bisa saja Brian juga menguasai cyber security dan computer systems."

Blue melirik Ian, "Itu hanya dugaanku saja." Tambahnya.

"Sepertinya— orang yang bernama Brian melaksanakan tugas saya dengan baik, Tuan?" Ian berkata demikian karena Blue tidak pernah mengeluh tentang pekerjaan.

Blue tersenyum sekilas, "Ya, Brian memudahkan pekerjaanku."

"Saya merasa posisi saya terancam karena kehadiran Brian." Celetuk Ian dengan bercanda.

Double BWhere stories live. Discover now