Chapter 30 : Jealous

77.1K 10.7K 220
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Untuk apa kemari?" Brianna membuka pintu dan bertanya-tanya mendapati Blue berkunjung ke rumahnya.

"Mengunjungi orangtuamu, sudah lama aku tidak kesini." Blue ingin melakukan pendekatan pada orangtua Brianna. Lagipula kedua orangtua mereka berniat mendekatkan dirinya dengan Brianna bukan?

"Kau bisa kembali lagi lain kali, orangtuaku sedang diluar kota." Brianna berniat menutup pintu.

Blue merangsek masuk ke dalam. "Tega sekali, aku sudah jauh-jauh kesini tapi kau tidak mempersilahkan aku untuk masuk." Tidak masalah jika tidak bisa berjumpa dengan orangtua Brianna, bertemu dan melihat wajah Brianna adalah salah satu tujuannya datang kemari.

Brianna mendengus, ia membiarkan Blue masuk ke dalam.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Blue duduk di samping Brianna, menatap Brianna yang sekarang sedang menatap layar notebook.

Brianna tampil seksi dan sederhana mengenakan tanktop bertali kecil serta celana panjang santai bermotif salur. Memang semua yang ada di diri Brianna tampak indah di mata Blue.

Brianna sedang mengamati pergerakan seseorang melalui notebooknya. Saat makan siang bersama Blue, Brianna bertemu dengan orang di masa lalunya yaitu Jane— anak kandung Edwin dan Viola— mantan orangtua asuhnya.

Brianna tidak menyangka bisa bertemu wanita itu. Wanita yang turut andil dalam penderitaannya di masa lalu. Ia sendiri tidak tahu kenapa Jane berada di kota ini, ini kabar menggembirakan bagi Brianna. Ia akan memberikan pembalasan-pembalasan kecil untuk Jane.

Saat bertemu Jane, wanita itu sedang bersama pria dan sepertinya itu kekasih Jane. Brianna sengaja meletakkan alat pelacak pada kendaraan Jane dan pria itu.

"Kau bisa pulang, aku mau pergi ke suatu tempat." Brianna menutup notebooknya dan berlari ke kamar untuk berganti pakaian.

Blue yang mendapatkan pengusiran secara terang-terangan tidak acuh. Ia ingin mengikuti kemana perginya Brianna.

Beberapa menit berselang, Brianna keluar dari kamar. "Kenapa masih disini?" Tanya Brianna pada Blue.

Mata Blue menatap sosok cantik di dekatnya dari atas hingga bawah. Brianna terlihat memukau dengan dress di atas lutut dan berbelahan dada cukup rendah. "Mau kemana?" Tanya Blue.

"Bukan urusanmu." Brianna berjalan ke arah pintu.

"Brianna, pakaianmu terlalu terbuka." Blue berucap seraya mengikuti langkah Brianna.

Double BWhere stories live. Discover now