Chapter 53 : Betrayer

51.8K 7.3K 315
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Brianna menatap Lavender melalui pantulan cermin seraya tersenyum, "Bagaimana?"

Lavender membisu, menatap dirinya di cermin tanpa berkedip. Ia tidak menyangka bisa secantik ini setelah mendapatkan sentuhan polesan dari calon kakak iparnya.

"Kau cantik sekali, Lave. Pria yang akan bertemu denganmu pasti terpesona." Ujar Brianna dengan candaan.

Jillian mengatur pertemuan Lavender dengan putra temannya. Lavender sendiri tidak menolak, tidak ada salahnya menjalin hubungan lebih dekat seandainya cocok. Usianya sudah 25 tahun tapi belum pernah memiliki kekasih.

"Brianna, aku tidak menyangka bisa secantik ini." Gumam Lavender.

"Kapan-kapan aku ajari memakai makeup." Balas Brianna.

"Oke." Jawab Lavender yang tidak meragukan kemampuan Brianna.

Tanpa polesan makeup pun, Lavender cukup cantik tapi wanita ini sering berpenampilan casual. Jika seperti sekarang, memakai riasan dan dress— Lavender bertambah semakin cantik dan anggun.

"Ayo, aku ingin menunjukkannya pada mama." Girang Lavender seraya menarik tangan Brianna agar mengikutinya.

"Mama...?" Panggil Lavender dengan suara cemprengnya.

Lavender dan Brianna menuju ruang tamu karena keluarganya sedang berkumpul disana.

Jillian berdecak kagum melihat penampilan Lavender begitu putrinya tiba di ruang tamu.

"Bagaimana?" Lavender memutar tubuh, membuat dress dengan panjang di bawah lutut itu ikut bergerak.

"Kak, jika tidak mendengar suaramu yang jelek itu, aku tidak akan mengenalimu." Celetuk Redley yang dihadiahi pelototan oleh Lavender.

"Sempurna, sana cepat berangkat." Ujar Jillian.

Lavender melirik jam yang terpasang di dinding, "Baiklah." Ia berpamitan pada orang tuanya.

"Lave!" Pekik Blue ketika Lavender mencium pipinya— tangannya mengusap bekas ciuman Lavender. Adiknya yang memiliki perilaku absurd itu pasti sengaja meninggalkan lipstik di pipinya.

"Awhh..." Ringis Redley ketika kepalanya di jitak oleh Lavender.

Liam dan Jillian menggeleng-gelengkan kepala. Sudah berpenampilan anggun tapi putrinya tidak menghilangkan sifat jahil yang dimilikinya.

Double BDove le storie prendono vita. Scoprilo ora