Jadian

242 22 17
                                    

Naruto bercermin di kaca dengan penampilan yang rapih. Malam ini akan menjadi malam spesial bagi Naruto. Karena, dia mau nembak Sasuke. Tapi, dia juga takut kalau dia ditolak. Naruto berusaha untuk yakin. Kalau ditolak juga, mereka masih bisa  bersama-sama kok. Gak ada yang perlu dikhawatirin.

"Ganteng banget sih gua, pasti Sasuke bakalan terpesona sama gua."Naruto berbicara sendiri di cermin nya.

Selesai ngaca, Naruto bersiap untuk pergi ke tempat Sasuke. Tidak perlu waktu lama lima langkah langsung sampai.

Di depan teras rumah, Obito sedang bernyanyi lagu galau. Sementara, Itachi dan Shisui lagi ngopi. Dah kayak bapak-bapak.

Aku bisa membuatmu, jatuh cinta kepadaku, meski kau tak cinta kepadaku

Obito bernyanyi lagu yang sesuai dengan isi hatinya dengan iringan gitar dari Sasuke.

"Hai semua uchiha,"sapa Naruto.

"Ngapain lo kesini?"tanya Itachi sinis.

Naruto lalu memberikan dango pada Itachi sebagai sogokan. Naruto malah curi-curi pandang ke Sasuke yang membuat Sasuke itu jadi agak risih, karena diliatin terus.

"Mata lo minta gua congkel ya Nar,"ucap Obito.

"Ya maaf, gua tuh kesini mau ngajak Sasuke jalan."

ENGGAK!"ucap Obito dan Itachi bersamaan. Shisui malah santai makan dango yang dikasih Naruto tadi. Dia mah gak ada masalah, selama Sasuke nya seneng sama Naruto ya gak masalah.

"Aniki, Obito-nii."setelah mendapatkan tatapan tajam dari Sasuke, terpaksa dua kakaknya itu menuruti Sasuke.

"Udah Sas, berangkat sana. Biar gua yang ngurus dua babi ini,"ucap Shisui.

"Yeyy, Shisui-nii emang baik."

Sasuke pamit sama tiga kakaknya buat kencan bareng Naruto. Sasuke juga terlihat sangat senang.

"Hati-hati, kalau ada apa-apa telpon gua atau Itachi,"ucap Obito.

Mereka bertiga masuk kedalam, Karen di luar udah mulai dingin.

"Yang terakhir, tutup pintu."Obito yang emang jalannya terakhir terpaksa menutup pintu.

Kini, Obito galau lagi. Dia mencoba memainkan gitar, walaupun dia gak jago.

"Gabut uyy,"ucap Itachi sambil rebahan di sofa.

"Anak-anak! Makan dulu sini!"panggil Mikoto. Fugaku dan Madara udah stay di meja makan. Mereka berdua juga udah ngambil lauk dan nasi duluan.

"Obito, cari kerja. Biar gak jadi beban orang tua,"ucap Fugaku sembari makan kerupuk. Fugaku kalau ngomong emang suka bener sih.

"Kerja apa?"tanya Obito.

"Apa aja, yang penting gak aneh-aneh. Apalagi jadi pengedar narkoba, kalau kamu jadi pengedar narkoba, genre cerita ini bakalan berubah,"ucap Fugaku.

"Susah tou-san, cari kerja itu gak semudah membalikkan telapak tangan. Pernah aku ngelamar kerja kantoran, eh malah ditolak."

"Kerja aja kayak tou-san,"usul Itachi.

"Ya gak lah chi. Bapaknya ojol masa anaknya juga ojol, aneh-aneh aja lo,"ucap Obito.

"Yaudah, makan aja dulu. Besok kamu pikirin lagi,"ucap Fugaku.

"Ih, si Mbah mah! Jangan dihabisin atuh ayam nya. Itu buat Sasuke!"Itachi merebut ayam goreng itu dari Madara.

"Emang Sasuke nya kemana?"tanya Fugaku.

"Pergi tou-san, sama Naruto. Padahal udah aku larang masih aja gak nurut,"jawab Obito.

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang