TimeSkip

80 5 13
                                    

Ku yang dulu bukanlah yang sekarang~

Kutipan lirik lagu itu sangat pas untuk menggambarkan Uchiha bersaudara sekarang. Ya, dimulai Sasuke si bungsu yang sekarang sudah kuliah di semester 2, dia mengambil prodi Pendidikan Sejarah di Konoha University. Dia keterima lewat jalur tes. Alasan Sasuke memilih Prodi itu karena memang minat dan peluang untuk masuknya lumayan besar. Apalagi, yang namanya pendidikan itu mereka di didik untuk menjadi seorang guru dan guru sejarah sekarang ini, cuma sedikit. Oh iya satu lagi. Sahabat Sasuke, yaitu Naruto juga mengambil prodi yang sama dengan alasan yang sama pula. Hadehh.

"Gimana Sas? IPK lo berapa?"tanya sang kakak pertama, alias Obito. Dia penasaran dengan IPK pertama Sasuke di semester awal.

"Kepo! Intinya bagus, walaupun masih ada yang diatas gue."Sasuke sengaja tidak mau memberitahu IPK nya. Tapi, dilihat dari raut wajahnya sih dia terlihat cukup senang dan katanya, dia mau pergi membeli cilok sebagai self reward katanya.

"Titp Sas!"

"Gak ada! Gak ada jastip. Beli sendiri."Sasuke sudah ngibrit aja tuh keluar.

Obito kesal sendiri dengan adiknya itu. "Dasar anak itu."Obito menghela nafas. Lebih baik dia telponan saja bersama Rin Nohara, pacarnya.

Sementara itu, Itachi sekarang jauh berbeda dibandingkan dengan dulu. Dia seperti tidak punya semangat hidup, lebih sering minum kopi, begadang dan berkutat pada laptopnya.   Seluruh waktunya dia gunakan untuk mengerjakan skripsi yang baru mencapai bab 2 atau bab 3 gitu. Itu pun saat bimbingan, cukup banyak revisi dari dosbimnya.

"Kapan selesai nya anjir! Setan-setan! Capek gue kontol!"

"Gak usah kontol-kontolin skripsi dah. Kerjain lagi."

"Sumpah To. Gak ada yang bilang kalau skripsi se menyusahkan ini. Enaknya gue lompat dari jembatan kaanabi apa gimana ya?"

"Si tolol! Lo kalau ngeluh terus kapan selesai nya. Kerjain aja. Lo inget gak, lo pas awal-awal keterima kuliah seneng gak?"

Itachi mengangguk. Saat awal keterima dan masuk kuliah di semester awal santai-santai saja. Dia sudah mulai tertekan saat semester 6 sampai sekarang. "Inget Chi, perjuangan lo buat masuk kuliah itu gak mudah. Lo harus bisa bertahan, bisa lulus, terus wisuda. Yang harus lo inget itu bagaimana nantinya. Kek, nanti kalau lo udah kelar skripsi lo sidang terus lulus, lo bisa self reward, lo bisa seneng-seneng terus wisuda. Kalau udah kelar itu semua, coba cari-cari kerja. Ya, stress kayak lo itu wajar, tapi kalau keterusan juga kan gak bagus."

"Lo juga gitu?"

"Iya, gue sama kayak lo. Tapi, gue gak berlebihan kayak lo. Jadi, sekarang kerjain skripsi nya."

Itachi mengangguk. Benar juga apa yang dikatakan Obito. Stres itu wajar, tetapi kalau terus-terusan stress tidak akan selesai semuanya. Itachi juga ingat masih ada anak-anak semester tua lainnya seperti semester 12, 14 yang sama tertekan seperti dirinya.

Itachi mulai mengerjakan skripsinya, dia membaca berbagai jurnal hingga lama-lama dia mual sendiri karena saking panjangnya. "Hadehh, bisa hamil gue lama-lama. Hamil jurnal,"keluhnya.

Lagu 'Koboy Kampus' diputar lewat spotify milik Itachi. Dia bersenandung kecil, karena lagu itu sangat relate dengan Itachi. Dan, hal kecil seperti mendengarkan lagu cukup untuk membuat Itachi bersemangat.

Setelah membaca jurnal, Itachi mulai mengetik sambil sesekali menyeruput kopi nya.

"Kan, gara-gara lu ribut sih ah gue gak jadi telponan sama Rin."

"Lah, ngapa lo nyalahin gua, anjing! Kenapa lo gak telpon Rin tadi. Lo malah bacotin gue."

"Halah kalau gak gue bacotin juga lo pasti dah nelen racun tikus atau lompat dari jembatan kaanabi kan saking frustasinya."

Uchiha FamilyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora